
iMSPORT.TV – Chief de Mission kontingen Indonesia untuk SEA Games 2023, Lexyndo Hakim memastikan pihaknya berkomitmen untuk melayani seluruh atlet dari semua cabang olahraga selama berada di Kamboja. Dia hanya meminta semua atlet untuk fokus berlatih, bertanding, dan meraih medali.
Sejauh ini, memang belum ada kepastian berapa jumlah atlet kontingen Indonesia yang akan berangkat ke Kamboja. Hal itu membuat ada beberapa atlet yang saat ini tengah menjalani pemusatan latihan bisa saja batal berangkat.
“Saya bersama teman-teman CdM sepakat, artinya sebisa mungkin, kita berusaha semaksimal mungkin agar hal-hal non-teknis jangan sampai mengganggu optimisme dan semangat para atlet yang lagi tinggi-tingginya untuk menghadapi SEA Games 2023,” ujar sosok yang karib disapa Lexy
“Apalagi di bulan Ramadan, dan mau Lebaran, sudah pasti mayoritas atlet tidak bisa merayakan Lebaran sebagaimana normal. Nah, di situlah optimisme yang kami berikan dan kita jangan sampai menjatuhkan mental dan psikologis mereka, jadi kita fokus juga hal itu, menurut saya itu penting,” sambungnya.
Komitmen CdM SEA Games 2023 Selalu ada Buat Atlet di Kamboja
Lebih lanjut, Lexy juga meminta kepada seluruh media massa nasional untuk tetap mendukung atlet Indonesia yang akan bertanding di SEA Games 2023 nanti. Dia pun berharap, tidak ada hal non-teknis yang akan menganggu persiapan atlet.

Lexyndo Hakim Photo by: NOC Indonesia
“Teman-teman media saya minta untuk tetap bersama-sama memastikan hal-hal non-teknis jangan sampai atlet terganggu secara psikologis dan mental mereka. Mereka hanya berlatih, berlatih, bertanding, dan menang,” tegasnya.
Demi mengupayakan kelancaran segala keperluan atlet selama berada di Kamboja, Lexy mengungkapkan tim CdM sudah melakukan sejumlah simulasi. Salah satu simulasi yang sudah dilakukan tim CdM adalah terkait penerbangan keberangkatan para atlet.
“Kami tetap sifatnya memberikan pelayanan, kenyamanan, dan hospitality bagi atlet, jadi kami coba berinisiatif memastikan venue di sana dan melakukan simulasi atlet datang seperti penerbangan pesawat, karena kan Jakarta ke Phnom Penh ke Siem Reap itu penerbangannya sangat terbatas,” kata Lexy.
“Itu yang menjadi tantangan kami dan kami pastikan atlet tidak akan terganggu karena itu, seperti penerbangan dari Jakarta ke Singapura, lalu Singapura – Phnom Penh. Di Singapura itu kan harus tahu berapa lama transitnya, kebiasaannya seperti apa, dan kita kan juga memperhatikan itu.”
Berita Lain: Gibran Ungkap Rencana ET Untuk Solo, Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Lexy juga menegaskan kembali kalau tim CdM terus aktif berkoordinasi dengan panitia lokal yang ada disana terkait persiapan infrastruktur venue, sambil menunggu arahan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Terus kalau dari Jakarta ke Siem Reap yang paling jauh, nah itu yg coba kita simulasikan terus. Makanya tim CdM inisiatif berkunjung sekaligus berkoordinasi dengan teman-teman panitia yang ada di sana.”
“Saya bersama teman-teman CdM lebih aktif berkomunikasi dengan panitia setempat tekait persiapan infrastruktur venue sambil paralelnya kita menunggu persiapan-persiapan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora),” jelasnya.
(fid)
Sumber: NOC Indonesia
Berita Lain: Motivasi Carlos Alcaraz Mendominasi Tenis Dunia