Bola Basket 3X3 dan Permainan Setengah Lapangan

Bola Basket 3X3 dan Permainan Setengah Lapangan - Imsport.tv

iMSPORT.TV – Bola basket 3×3 (diucapkan three-ex-three), variasi bola basket yang banyak dimainkan anak muda, tiga lawan tiga, dengan satu papan dan main setengah lapangan. Menurut studi Sekolah Bisnis ESSEC yang ditugaskan oleh Komite Olimpiade Internasional, 3×3 adalah olahraga beregu perkotaan terbesar di dunia.

Format permainan bola basket ini disusun dan dipromosikan oleh FIBA. Kompetisi utamanya adalah, FIBA 3X3 World Tour tahunan, terdiri dari serangkaian Master dan satu turnamen Final. Hadiahnya, luar biasa, berupa uang enam digit dalam US dolar.

Piala Dunia FIBA 3×3 untuk pria dan wanita jadi turnamen tertinggi untuk tim nasional 3×3. Format 3×3 telah diadopsi di Olimpiade Musim Panas 2020 dan Pesta Olahraga Persemakmuran 2022.

Women's Games - FIBA 3x3 Europe Cup 2019 2019 - FIBA.basketball

Sejarah Bola Basket 3×3
Sebenarnya 3×3 sudah lama jadi format bola basket yang dimainkan di jalanan dan pusat kebugaran di seluruh dunia, termasuk Indonesia, tentu dengan cara yang tak terlalu formal. Baru di akhir tahun 2000-an, aturan permainan 3×3 mulai dibakukan di seluruh Amerika Serikat, terutama lewat seri turnamen Gus Macker dan Hoop It Up.

Bola Basket 3X3 dan Permainan Setengah Lapangan

Pada 1992, Adidas meluncurkan kompetisi streetball (sayang, sudah dihentikan), tapi justru sejak itu jumlah acara dan kompetisi 3×3 terus bertambah di seluruh dunia.

FIBA akhirnya menguji 3×3 pada Asian Indoor Games 2007 Makau, kemudian uji coba di Republik Dominika (April 2008) dan Indonesia (Oktober 2008)

Debut internasional terjadi di Asian Youth Games 2009: 19 tim berkompetisi di turnamen putra dan 16 tim berkompetisi di turnamen putri. Semua pertandingan diadakan di Anglican High School Tanah Merah, Singapura.

Yang menarik dari 3X3 ini, permainannya jauh lebih cepat. Pada 12 detik, shot clock di 3v3 setengah dari yang digunakan di 5v5. Artinya, upaya mencetak gol harus dilakukan di separuh waktu. Dengan permainan yang dimainkan di tepi yang sama, tim tidak harus bergerak melintasi lapangan untuk mencetak gol, sehingga permainan menjadi lebih cepat.

Debut 3×3, melakukan kompetitif seluruh dunia pada Summer Youth Olympics 2010 di Singapura. Kompetisi ini menampilkan 20 tim kategori putra dan putri. Lomba diadakan di Youth Space. Nah, sejak saat itu, kejuaraan dunia, baik kategori terbuka maupun U18, diadakan secara rutin.

Bola Basket 3X3 dan Permainan Setengah Lapangan

FIBA menjadikan 3×3 sebagai game mandiri dengan formatnya sendiri dan kompetisi reguler. Akhirnya 3×3 masuk sebagai olah raga Olimpiade, dimulai di Olimpiade Musim Panas 2020.

Bagi FIBA 3×3, adalah kendaraan utama untuk promosi permainan bola basket ke seluruh dunia. Sekjen FIBA dan anggota IOC Patrick Baumann menjelaskan:

“Konsep 3×3 punya semua elemen dan keterampilan yang diperlukan untuk pemain basket, juga telah menginspirasi dan akan terus menginspirasi banyak pemain hebat di masa depan. Cara paling efektif untuk membawa anak muda ke bola basket.”

The Evolution of 3x3 Basketball Rules

Sejak 2016, NBA mengadakan serangkaian turnamen musim panas yang dikenal sebagai “Dew NBA 3X”, pemain amatir lokal dari seluruh AS berkompetisi dalam acara regional, memperebutkan hadiah uang tunai. Juara NBA 3X putra dan putri kemudian maju ke kejuaraan nasional Bola Basket AS 3×3, berpotensi mewakili negara mereka secara internasional.

Turnamen ini juga sering hadir di pertunjukan live musik, kontes menembak 3 poin untuk para penggemar, kompetisi eSports NBA 2K, dan penampilan dari pemain NBA. Pada 2017, penghibur Ice Cube dan eksekutif hiburan Jeff Kwatinetz, mendirikan BIG3, tempat para mantan bintang bola basket perguruan tinggi NBA dan AS, bersaing dalam tour liga.

Nah, 3X3 bola basket ini juga menjadi cabor yang dipertandingkan di ANOC World Beach Games 2023 Bali, September mendatang. Waaah.. pasti seruuu niiih..!

(adm/mir)

Baca :