iMSPORT.TV – Satu lagi atlet Indonesia yang mampu mengibarkan merah putih di SEA Games 2023 Kamboja. Pelari jarak jauh, Agus Prayogo, berhasil meraih medali emas nomor maraton putra, yang diselengarakan di Angkor Wat, Siem Riep, Kamboja.
Kesuksesan Agus Prayogo di SEA Games ini tak diragukan lagi, karena namanya memang sudah cukup dikenal di dunia atletik. Tapi ada warna lain yang menarik dari sosok atlet jarak jauh milik Indonesia ini. Ternyata selain berprestasi di cabang olahraga lari jarak jauh, Agus Prayogo juga tercatat sebagai anggota TNI AD, berpangkat letnan dua infanteri.
Dunia lainya, dia sempat merasakan dunia geng motor. Agus ibarat, paket lengkap, sudah merasakan berbagai latar belakang kehidupan, baik getir dan kerasnya berjuang, sampai menikmati hasil manis dari usaha panjang. Agus, adalah hasil dari sebuah kerja keras.
Agus telah menorehkan sejumlah prestasi selama berkarier sebagai atlet lari jarak jauh. Dimulai dari juara pertama Jakarta 10K 2003, prestasinya terus melambung dan berjaya di beberapa Pekan Olahraga Nasional. Agus juga pernah menjadi wakil Indonesia di SEA Games.
Sebagai atlet lari jarak jauh nasional, nama Agus Prayogo keluar sebagai atlet tercepat pada ajang Elite Race Borobudur Marathon 2021. Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Agus Prayogo keluar sebagai yang tercepat di ajang Elite Race Borobudur Marathon 2021, di Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kab. Magelang, setelah mencatatkan waktu 2 jam 32 menit 18 detik (unofficial).
Catatan waktu yang ditorehkan Agus ini, jauh lebih baik dibanding dengan total waktu yang didapat pada PON XX Papua, catatan waktunya, 2 jam 33 menit 19 detik. Berkat catatan waktu ini, Agus berhasil meraih medali emas marathon putra.
Agus Prayogo, Atlet Lari Pengoleksi Medali Emas
Meski masih belum mampu memecahkan catatan waktu terbaiknya sendiri (2 jam 21 menit), Agus sudah mengincar rekornasi yang dipegang mendiang Eduardus Nabunome (2 jam 19 menit 18 detik)
Merintis dari Level Junior
Sejak usia 10 tahun (masih duduk di kelas 5 SD), Agus sudah menggeluti cabang olahraga lari. Potensinya di lintasan lari ternyata sudah langsung terlihat saat itu. Ternyata bakat yang dimiliki Agus mengalir dari kedua orang tuanya. Sang ayah Prayitno, adalah mantan atlet lari Jawa Tengah, dan sekarang mengelola Tidar Club Atletik di Magelang. Sedang ibunya Supriyaningsih, mantan atlet bola volly di Magelang.
Agus berhasil menjadi juara di turnamen pertamanya, di Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) SD tingkat kota Magelang. Dari situ Agus terus berlatih dan mengasah kemampuannya di dunia lari.
Pelan-pelan sosok kelahiran Bogor, 23 Agustus 1985 ini berhasil meningkatkan prestasinya di level junior, dengan sukses meraih medali emas lari nomor 5000m, di Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2001. Di tahun yang sama, Agus sukses menyabet dua medali emas, lari di 5000m dan 1500m, ASEAN School Games di Thailand. Pada 2002, kembali mendulang emas, dari lari 5000m ASEAN School di Brunei Darusallam.
Tak berhenti sampai di situ, setahun kemudian, Agus kembal mengukir prestasinya dengan sukses meraih dua medali emas lari 5000m dan 10000m di ASEAN School di Jakarta (2003). Kesuksesan Agus mengukir prestasi di level junior, membuka jalan bagi pelari 32 tahun ini untuk masuk ke pelatnas Tim Nasional Indonesia. Namun, ia harus mengorbankan kuliahnya di jurusan manajemen akutansi di salah satu kampus Salatiga, yang baru tiga semester saja.
Setelah masuk pelatnas, Agus menjalani debutnya di SEA Games 2003, tingkat senior.
Namun, prestasi di level junior ternyata sama sekali tak linear dan di level senior. Ia gagal menyumbang medali di SEA Games 2003.
Setelah SEA Games 2003, ternyata karier Agus tak kunjung membaik dan malah jalan di tempat. Ia hanya mampu meraih perunggu cabang lari nomor 5000m dan 10000m pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2004 di Palembang.
Beli Motor dan Masuk Geng Motor
Agus sempat mengalami titik jenuh di tahun 2005. Di pelatnas, ia merasa hanya menjalankan latihan yang monoton, apalagi pikirannya bercabang lantaran tak punya pekerjaan tetap, ditambah lagi kuliah yang terbengkalai.
“Selain latihan yang begitu saja, saya sendiri waktu itu belum punya pekerjaan tetap, terus merasa kuliah tidak selesai. Kemudian prestasi masih underdog. Di timnas senior, belum juara nasional dan ajang lari sendiri belum seramai sekarang,” kata Agus seperti dilansir dari Indosport.
Akhirnya Agus putuskan untuk vakum sementara waktu dan lari dari pelatnas. Yang mengejutkan, ia sempat bergabung dengan geng motor. “Sempat vakum dulu, lalu pulang ke Magelang sekitar 2005. Waktu itu lagi ramai-ramainya geng motor. Jadi saya beli motor dan gabung sama mereka,” ucap Agus.
“Saya hanya ingin menghilangkan kebosanan, karena dari SD bisa dibilang masa kecil hilang, harus fokus latihan dan lainnya. Saya ingin enjoy sebagaimana anak muda sewajarnya. Jadi ikut geng motor, punya teman baru, dan rasain dunia yang berbeda,” ujarnya.
Jadi Tentara Lewat Jalur Prestasi
Lalu, setelah menjalani masa-masa jenuh, Agus ternyata mendapatkan kesempatan langka yakni menjadi prajurit militer. Agus pun memutuskan untuk bergabung ke militer, tepatnya pada tahun 2007.
“Saya masuk militer melalui jalur prestasi dengan bermodalkan piagam dan sertifikat prestasi saya di dunia lari. Setelah lolos langsung menjalani pendidikan selama satu tahun hingga 2008 dan resmi jadi tentara,” kata Agus.
Saat menjadi prajurit tentara inilah, prestasi Agus di cabang lari justru mengalami kebangkitan yang luar biasa. Agus sendiri tercatat sebagai prajurit TNI AD yang bertugas di Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi, berpangkat sersan kepala.
Agus mendapatkan dukungan penuh dari kesatuannya untuk kembali merintis karier di cabang olahraga lari. Hingga akhirnya Agus memutuskan untuk kembali ikut seleksi pelatnas lagi dan bergabung ke Timnas Indonesia lagi, yang kebetulan saat itu sedang bersiap menuju SEA Games 2009 di Laos.
Tak tanggung-tanggung, Agus langsung mempersembahkan medali emas lari di nomor 10000m di ajang SEA Games 2009, Laos. Setelah itu, karier Agus terus menanjak hingga akhirnya menjadi andalan timnas sampai hari ini.
“Yang pasti jiwa nasionalisme saya jadi meningkat dari sebelum masuk TNI, ” ucap Agus yang mengatakan bahwa setelah menjadi tentara, prestasinya di dunia lari justru meningkat pesat.
Dengan prestasi yang gemilang, Agus Prayogo mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, dari Panglima TNI dari pangkat Sertu menjadi Serka TMT 1-10-2016.
Harapan di Asian Games 2018
Dilansir dari Kompas.id, sepanjang penampilannya untuk Indonesia di ajang multicabang se-Asia Tenggara itu, Agus telah merebut enam medali emas. Dari enam medali emas tersebut, empat di antaranya dari nomor 10K, yaitu saat SEA Games Vientiane 2009, Jakarta-Palembang 2011, Singapura 2015, dan Kuala Lumpur 2017. Dua medali emas lainnya dari nomor 5K di Jakarta-Palembang 2011 dan kategori maraton pada perhelatan Filipina 2019.
Profil (Biodata) Agus Prayogo :
Nama Lengkap : Agus Prayogo
Tempat, tanggal lahir : Bogor, 23 Agustus 1985
Profesi : Atlet lari jarak jauh, Tentara Angkatan Darat (Letnan Dua Infanteri)
Spesialisasi : 5.000 meter, 10.000 meter, maraton.
Prestasi Agus Prayogo di SEA Games :
- Emas 10.000 meter SEA Games Laos 2009
- Emas 5.000 meter SEA Games Indonesia 2011
- Emas 10.000 meter SEA Games Indonesia 2011
- Perunggu 10.000 meter SEA Games Naypydaw 2013
- Perak 5.000 meter SEA Games Singapura 2015
- Emas 10.000 meter SEA Games Singapura 2015
- Emas 10.000 meter SEA Games Kuala Lumpur 2017
- Perak maraton SEA Games Kuala Lumpur 2017
- Perunggu 5.000 meter SEA Games Kuala Lumpur 2017.
- Emas maraton SEA Games Filipina 2019
- Perak 10.000 meter SEA Games Filipina 2019
- Perak lari 10.000 meter SEA Games Vietnam 2021.
- Emas lari maraton SEA Games Kamboja 2023.
Prestasi Agus Prayogo di luar SEA Games :
- Emas 5.000 meter Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2001
- Emas 5.000 meter Asean School Thailand 2001
- Emas 1.500 meter Asean School Thailand 2001
- Emas 5.000 meter Asean School Brunei Darusalam 2002
- Emas 5.000 meter Asean School Jakarta 2003
- Emas 10.000 meter Asean School Jakarta 2003
- Emas 5.000 meter Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2003
- Perunggu 5.000 meter PON Palembang 2004
- Perunggu 10.000 meter PON Palembang 2004
- Podium 2 Extra Joss 10k 2005
- Podium 1 Bali Tv 10k 2007 9th Asian Games Guangzhou 2010 (pecah rekor nasional 5.000 meter & 10.000 meter)
- Emas 5.000 meter PON Riau 2012
- Emas 10.000 meter PON Riau 2012
- Emas Cross Country Malaysia 2013
- Juara 1 Jakarta 10k 2014
- Juara 1 Jakarta marathon 2014
- Juara 1 Borobudur Marathon 2015
- Juara 1 Balikpapan 10k 2016
- Juara 1 Pocari Sweat Run Medan, Surabaya, & Jakarta 2016
- Podium 1 lari 5.000 meter PON Jawa Barat 2016
- Podium 1 lari 10. 000 meter PON Jawa Barat 2016
- Podium 1 lari marathon PON Jawa Barat 2016
- Podium 1 Lari 21K (Half Marathon) Isoplus Pangandaran Beach Run 2018 Juara 1 Borobudur Marathon Elite Race 2021.
Kini, Agus pun menatap perhelatan Asian Games 2023 di Hangzhou.
“Saya mau memperbaiki catatan waktu saja. Target saya adalah, bisa melebihi target saya sendiri,” ujarnya penuh semangat.
(adm/mir)
Baca juga :
- 7 Game Esports ini Akan Dipertandingkan di Asian Games Hangzhou
- Felix Victor Iberle, Permata Baru Timnas Renang Indonesia