Kenali Cedera Yang Dialami Sebelum Lari

Kenali Cedera Yang Dialami Sebelum Lari - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Olahraga lari dikenal sebagai olahraga yang sangat sederhana, namun siapa sangka terjadinya cedera kemungkinan juga akan dialami para pelari.

Seperti diketahui, lari merupakan olahraga yang sangat mudah dilakukan sehingga banyak peminatnya. Sayangnya, banyak yang seringkali mengabaikan teknik-teknik penting yang harus diperhatikan saat berlari.

Dokter spesialis olahraga, Dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS, Sp.KO menjelaskan, para pelari yang menyadari adanya cedera selama latihan yang semakin lama semakin terasa nyeri, disarankan segera berkonsultasi.

Hal itu bertujuan untuk segera mendapatkan diagnosis, penanganan, dan terapi latihan tepat untuk pemulihan cedera.

Kenali Cedera Yang Dialami Sebelum Lari

Dokter yang menangani atlet pelatnas PBSI itu menjelaskan, jenis cedera yang kerap dialami oleh para pelari diantaranya :

  1. Plantar fasciitis : nyeri di bagian tumit kaki
  2. Patellofemoral pain syndrome atau runner’s knee : kerusakan pada tulang rawan di bawah tempurun lutut
  3. Shin splint : nyeri di sekitar tulang kering dampak dari teknik berlari yang kurang tepat (heel strike)
  4. Iliotibial band syndrome : jaringan ikat (ligamen) yang memanjang dari tulang panggul ke tulang kering menjadi sangat ketat sehingga menggosok tulang paha dan terjadi kesakitan di daerah tersebut, dampak dari cedera overuse, otot bokong yang lemah, dan pemanasan yang tidak adekuat
  5. Achilles tendinitis : adanya nyeri di pangkal betis dampak dari cedera overuse dan otot betis yang lemah

Founder komunitas dan sekolah lari ‘SKOLARI’ Rinaldi Usman membagikan tips lari secara aman untuk para pelari pemula.

Biasanya memang sangat dasar sekali. Lari itu kan yang kita mesti ketahui teknik yang pertama adalah running form, bagaimana bentuk badan kita ketika berlari.”

Hal-hal dasar tadi jarang orang mengetahui, orang mikirnya lari main lari saja begitu karena dari kecil sudah lari.”

Padahal kalau lari enggak pakai teknik maka larinya enggak efektif malah bisa bikin celaka atau cedera,” pungkas Rinaldi Usman.

Rinaldi menyarankan agar para pelari terus mempelajari teknis berlari supaya bisa lebih efektif, menghindari cedera atau celaka, dan tujuannya tercapai yaitu hidup sehat dan bahagia.

(mir/adm)

Baca :