PBSI-nya Inggris Tolak Atlet Transgender Bertanding

PBSI-nya Inggris Tolak Atlet Transgender Bertanding - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Badminton England atau PBSI nya Inggris baru-baru ini dikabarkan menolak dengan tegas atlet bulutangkis transgender wanita untuk berpartisipasi dalam sebuah kompetisi.

Dilansir dari laman The Pink News, kabar penolakan tersebut telah disahkan melalui dokumen aturan yang telah diunggah ke laman resmi Badminton England, pada 11 Agustus 2023 kemarin.

Dokumen penolakan itu berisikan “atlet wanita yang merupakan transgender atau non-binary tidak dapat berpartisipasi sebagai atlet perempuan dalam turnamen bulutangkis.”

Badminton England juga menuliskan bahwa seleksi turnamen internasional akan dibatasi sesuai dengan jenis kelamin pemain saat lahir.

Meski begitu, PBSI-nya Inggris akan berkomitmen menyediakan kompetisi khhusu bagi para transgender untuk dapat bersaing secara kompetitif.

Pihak otoritas akan terus meninjau kebijakan tersebut setiap tahunnya, sebelum dimulainya kompetisi. Hal ini dilakukan berdasarkan undang-undang kesetaraan tahun 2018, agar dapat membuat persaingan berjalan adil.

PBSI-nya Inggris Tolak Atlet Transgender Bertanding

Apalagi bulutangkis merupakan olahraga yang dipengaruhi oleh jenis kelamin (gender), sehingga bisa mempengaruhi jalannya pertandingan.

Badminton England akan mendukung organisasi yang terlibat dalam penyelenggaraan acara dan kompetisi, untuk memastikan (adanya) keadilan, dan akan menyelidiki sepenuhnya setiap keluhan ‘terkait pengecualian yang tidak adil’ dari bulutangkis,” tulis PBSI-nya Inggris tersebut.

Larangan keikutsertaan atlet transgender pada sebuah kompetisi semakin luas. Sejatinya, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tidak memiliki peraturan soal partisipasi atlet abu-abu tersebut.

Sebelumnya, Swim England juga telah memperbaharui kebijakannya pada April 2023 lalu, dimana atlet transgender dilarang ikut dalam kompetisi nomor wanita.

Setahun sebelumnya pun, Federasi Renang Internasional juga membuat aturan bahwa atlet trans tidak mungkin bersaing dalam kompetisi wanita.

Atlet transgender Schuyler Bailar mengaku bingung dengan penelitian apa yang ditunjukkan oleh badan pengawas ketika membuat pengecualian.

Tidak banyak dari kami yang benar-benar berkompetisi di olahraga tingkat elite karena banyaknya diskriminasi yang kami alami, dan sekarang, karena peraturan baru FINA, kami tidak akan diizinkan untuk berkompetisi,” jelasnya.

(mir)

Baca juga :