iMSPORT.TV – Olahraga Downhill biasanya dikenal dilakukan digunung atau bukit dengan rintangan yang ekstrem. Nah pada ajang Java Series Downhill 2023 khususnya di babak finalnya. Medan yang digunakan adalah perumahan warga.
Bertempat di Desa Wisata Kungkuk, Bali, para peserta harus melewati rintangan mulai dari jalanan di desa hingga masuk ke ruang tamu dan dapur rumah. Jalan di desa ini tak kalah ekstremnya dengan yang ada di gunung.
Baca Juga: Keaktifan Indonesia Di Balap Sepeda Dapat Apresiasi
Ternyata lintasan semacam ini bukan untuk pertama kali saja. Melainkan sudah empat kali mengunakannya. Hal ini disampaikan Ketua Pelaksana kegiatan Java Series Downhill 2023, Purnomo.
“Tahun 2022 lalu kami adakan final di Desa Wisata Kungkuk ini dan dari situ mulai dikenal. Setelah itu masyarakat mulai mengenal kejuaraan downhill dan tertarik untuk menonton,” ujarnya kepada detikJatim
Baca Juga: Atlet Para-Balap Sepeda Terpisah 170 Km dari Kontingen Indonesia
Ide memanfaatkan permukiman padat sebagai jalur perlombaan ini mulanya terpikir ketika ingin mencari rute lain selain di gunung.
“Kami kan sering mengadakan lomba di pegunungan. Terus kami kepikiran, seru nih kalau di kampung. Untungnya saat awal kami mengajukan, antusiasme warga kampung Kungkuk ini juga luar biasa,” jelasnya
Panitia siap bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu pada rumah-rumah warga yang dipakai sebagai lintasan untuk perlombaan Java Series tersebut.
Baca Juga: Justin Hubner Selangkah Lagi Bela Timnas Indonesia
“Dulu sempat pengalaman pintu rumah warga jebol ketabrak-tabrak dan akhirnya dilepas dan kami perbaiki,” jelas Purnomo
Sebagai informasi, Java series Downhill 2023 digelar di empat daerah. Mulai dari Yogyakarta, lalu keJawa Tengah, Jawa Barat, dan finalnya digelar di Kota Batu, Jawa Timur.
“Untuk seri keempat di Kota Batu ini ada kurang lebih 210 peserta. Meski ini Java Series, tapi peserta yang hadir juga dari luar daerah juga. Ada yang dari Sumatera Selatan hingga Bali,” terangnya
Salah satu pemilik rumah yang dilalui sebagai lintasan kejuaraan Downhill, Ida mengaku tidak keberatan rumahnya dipakai sebagai salah satu lintasan Downhill. Justru ia mendukung kejuaraan ini.
“Ini pertama kali rumah saya dibikin Downhill, gak apa-apa kok, seneng-seneng aja. Dulu itu lewat di belakang rumah, cuman karena sekarang ditanami wortel jadi tidak boleh dilalui. Makannya lewat dapur rumah saya,” kata Ida
Sumber: Detik
Baca Juga: Tur Trofi Selesai, Saatnya Sambut Piala Dunia U-17