iMSPORT.TV – Parkour atau aktivitas fisik yang berasal dari Prancis yang melibatkan gerak cepat dan efisien sambil melewati berbagai rintangan di lingkungan sekitar, seperti dinding, pagar, tangga, dan lainnya, sudah menjadi bagian dari PB Persani, sesuai keputusan Federation International Gymnastic (FIG).
Ini mengingat komunitas Parkour di Indonesia khususnya di Jakarta sudah hadir di awal tahun 2000 an, namun secara resmi sudah terbentuk sejak 2007 lalu, berkat film Yamakasi.
Film Yamakasi menampilkan aksi seseorang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya seefisien dan secepat mungkin. Film ini akhirnya menjadi tontonan wajib bagi penggiat parkour. Jadi, tak heran kalau kemudian membuat praktisi parkour di sejumlah daerah, lebih percaya diri. Parkour pun jadi berkembang lebih luas di sejumlah daerah.
Menurut salah satu penggiat parkour Jakarta, Yunan, dari tahun ke tahun peminat olahraga parkour semakin banyak. “Karena sekarang sudah ada media sosial, jadi banyak yang melihat juga dari video di YouTube dan dari situ mereka tertarik untuk belajar,” terang Yunan. Tapi, harus dipahami kalau olahraga parkour bukan cuma olahraga yang asal melompat.
Nah, sejak parkour masuk jadi bagian cabang olahraga gymnastic, artinya menjadi bagian dari PB Persani sejak 2018, tentu ingin merangkul para penggiat parkour untuk bisa berprestasi lebih bagus lagi hingga ke ajang internasional.
Maka pada 12-13 Agustus 2023 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah Brick Parkour Asia Tour dengan menghadirkan Charles Prerrierre, second founder Parkour, Javier Rodriguez (Meksiko), salah satu atlet parkour internasional.
Mengenal Olahraga Parkour Yang Kini Jadi Bagian PB Persani
Ini menjadi sejarah pertama penyelenggaraan parkour bagi Indonesia sekaligus lebih memperkenalkan olahraga ini ke masyarakat, dan membuat penggiat parkour makin percaya diri.
“Di Indonesia even ini perdana (acara parkour ini-red). Apalagi, ini permintaan langsung dari Presiden Federasi Senam Internasional Morinari Watanabe, karena nantinya akan tour ke wilayah Asia Tenggara dulu,” jelas Ita Yuliati Irawan, Ketua Umum PB Persani.
Ada berbagai macam teknik yang harus dikuasai dari olahraga parkour, mulai dari lompatan atas bawah, roll, wall climb, jumping over, precision jump, vaulting Swinging through, cat leap, wall spin. Jadi bagi mereka yang ingin menekuni olaharaga parkour, pertama-tama harus jago lari, lompat dan memanjat. Disiplin menjadi bagian terpenting juga.
Usai gelaran Brick Parkour Asia Tour, PB Persani menggelar Age Level Camp Parkour pada 13-16 November 2023, dilaksanakan di Poza Sport Academy.
”Camp ini untuk melanjutkan turing parkour sebelumnya dan tur kali ini untuk mengasah teknik gerakan sampai ke safety parkour, juga pengetahuan bagaimana melatih parkour untk anak-anak juga pemula,” jelas Charles Perrierre, lead leader dari camp parkour ini.
Selama empat hari dua puluh lima peserta, dua diantaranya perempuan, dan satu peserta Agung, peraih medali emas di nomor all around di Kejurnas Gymnastic di Surabaya November lalu, semua tekun mengikuti training parkour dari teori hingga praktek.
Hari terakhir, dengan pengasahan teknik lanjut dengan pertandingan, semua peserta yang mayoritas ketua komunitas parkour dari berbagai daerah ini melakukan gerakan dengan antusias, lebih rileks, lebih fleksible. Terlihat hasil training empat ini membuahkan hasil yang maksimal.
”Mereka semua antusias dan hepi,” lanjut Perrierre..
”Kami jelas senang dengan camp ini dan bisa kita terapkan ke komunitas kita,” ucap Ramdani Murtadho, peserta dari komunita Parkour Jakarta.
”Camp ini bermanfaat banget untuk saya, tapi harus pelan-pelan untuk diterapkan ke kopmunitas. Karena komunitas parkour lahir dari anak-anak yang berlatih di jalanan. Jadi aga sulit untuk mengarahkan ke teknik yang baku,” jelas Aldiansa, peserta dari Parkour Indonesia.
(adm/mir)
Baca juga :