iMSPORT.TV – Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah kembali meraih poin penuh dengan membawa tiga medali kelas 81kg putra di International Weightlifting Federation (IWF) Grand Prix II Qatar Open di Doha, pada Minggu (10/12) dini hari.
Rahmat Erwin Abdullah yang berhasil membawa pulang tiga perak, didapatkannya di snatch, clean&jerk, dan total angkatan. Rahmat membukukan total angkatan 362kg (snatch 161kg; clean&jerk 201kg).
Di posisi pertama, lifter Korea Utara Ri Chong Song sukses melakukan total angkatan 374kg (snatch 165kg; clean&jerk 209kg), 8 kg lebih banyak dari angkatan yang dilakukan Rahmat Erwin Abdullah.
Meski membawa tiga medali ke Tanah-Air, Rahmat mengaku tak cukup puas. Terutama ketika ia belum berhasil melakukan percobaan ketiga di angkatan Clean&jerk.
Setelah berhasil mengangkat 201kg pada percobaan kedua clean&jerk, kemudian tim pelatih menetapkan angkatan di 210kg untuk percobaan ketiga. Usai Ri Chong Song sukses di angkatan 209kg percobaan ketiga, tim pelatih pun menaikan target angkatan Rahmat menjadi 214 atau 13kg dari angkatan keduanya.
Lifter Indonesia Gasak Tiga Medali di IWF Grand Prix II Qatar Open
“Alhamdulillah (pertandingan) berjalan lancar. Memang kita tahu lifter Korea Utara kuat di kelas ini. Jadi tadi saat percobaan ketiga angkatan clean&jerk, kita sudah pakai strategi tembak (angkatan) saja, makanya naiknya cukup lumayan dan sedikit grogi di panggung, tapi penampilan saya keseluruhan bagus, tinggal mempertajam saja hasil evaluasi penampilan saya di sini,” kata Rahmat.
Rahmat sejatinya biasa tampil di kelas 73kg. Hanya saja, peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo ini pernah memiliki penampilan ciamik di SEA Games 2023 Kamboja ketika dirinya turun di kelas 81kg. Rahmat mampu membawa pulang emas, sehingga hal ini membuat tim pelatih dari PB PABSI mencoba menurunkan Rahmat di kelas 81kg. Bahkan saat itu, ia langsung membukukan rekor.
Rahmat diproyeksikan turun di kelas 73kg di Olimpiade Paris 2024. Hingga saat ini, ia masih di posisi teratas “Race to Paris” di kelas tersebut. Perlu diketahui, hanya top ten teratas yang berhak tampil di Paris, dan International Weightlifting Federation (IWF) hanya memberikan satu lifter untuk setiap Komite Olimpiade Nasional di setiap angkatan.
“Turnamen di Doha merupakan kualifikasi Olimpiade Paris. Selanjutnya kami masih ada lagi di Tashkent dan Bangkok untuk tahun depan. Jadi saya harus berlatih lebih keras lagi, lebih menyiapkan fisik maksimal, dan berlatih lebih disiplin. Kalau tampil di kelas 81kg ini lebih mencoba, melatih mental saya juga,” kata Rahmat.
(mir)