iMSPORT.TV – Bola tangan (handball) adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan bola ke gawang lawan.
Handball merupakan olahraga yang menggunakan tangan untuk memantulkan, melempar, dan memasukkan bola ke gawang lawan. Bola tangan merupakan jenis olahraga perpaduan antara sepak bola dan basket.
Ukuran lapangan bola tangan sama dengan lapangan futsal yaitu 40 m x 20 m dengan garis pemisah dan sebuah lingkaran di tengah lapangan untuk memulai permainan (throw off). Bola yang digunakan adalah bola dengan ukuran 1, 2, dan 3 dimana ukuran 1 digunakan untuk usia youth, ukuran 2 digunakan untuk usia junior putra dan senior putra-putri, ukuran 3 digunakan untuk usia senior putra.
Permainan bola tangan, sampai dengan 2 babak, masing-masing memiliki durasi 30 menit. Jika terjadi pelanggaran pada garis lawan, maka berlaku penalti. Hampir sama seperti peraturan di dalam permainan sepak bola. Jarak untuk melakukan penalti adalah 29 meter dari letak gawang.
Olahraga bola tangan, pertama dikenal jaman Yunani Kuno, yakni sekitar 130-200 Masehi. Saat itu olahraga dikenal dengan nama Uraina. Selanjutnya pada abad ke-11 Masehi, olahraga mulai berkembang dengan pesat berkembang di negara Jerman. Walther Von Der Vgelweid, menjadi atlet bola pertama yang mempopulerkan olahraga ini.
- Timnas Indonesia Kembali Cetak Sejarah Lolos 16 Besar Piala Asia 2023
- Aloha Beach Handball 2024 Debut Menuju Kejuaraan Dunia
Sejarah Bola Tangan dan Aturan Permainannya
Selanjutnya bola tangan makin menyebar ke masyarakat dan banyak yang menggemarinya, hingga akhirnya bola tangan tersebar ke berbagai negara di Benua Amerika dan Eropa.
Pada abad ke-19 banyak terjadi perubahan peraturan pada bola tangan. Muncul peraturan baru yaitu bola tangan harus dimainkan oleh 7 orang, 6 orang sebagai pemain dan 1 orang sebagai penjaga gawang/kipper.
Beberapa tokoh yang ikut mempopulerkan bola tangan adalah penemu dari bola tangan lapangan moden yang bernama Hirschman dan Dr. Karl Schelenz.
Setelah bola tangan dikenal oleh masyarakat di berbagai negara, olahraga ini makin mendapat perhatian dari negara-negara lain dan kian populer, sampai diadakan sebuah kompetisi khusus untuk olahraga ini.
Pada 1928, berdiri organisasi handball resmi pertama yang bernama The International Amateur Handball Federation (IAHF). Pada 1946, IAHF berganti nama menjadi International Handball Federation (IHF) di Denmark.
Handball pertama kali menjadi cabang olahraga yang dilombakan di kompetisi Berlin Games pada 1936. Kemudian pada 1938, digelar olimpiade bola tangan internasional pertama dalam FIeld Handball World Championship di Jerman.
Permainan bola tangan dalam ruangan kemudian berkembang di Denmark pada 1940. Saat musim dingin, olahraga bola tangan ini menjadi salah satu olahraga favorit ketika bagi orang-orang Jerman, Denmark, dan Austria
Sementara di Indonesia, permainan handball mulai dikenal sejak didirikannya Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) pada 2007. ABTI merupakan bagian dari IHF yang beranggotakan organisasi-organisasi handball tingkat negara di seluruh dunia.
Pernah dipertandingkan pada PON ke II Jakarta dengan 11 pemain dan hanya diikuti oleh 4 tim, yaitu Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Pada Pekan Olahraga Mahasiswa ke V di Medan (1960), permainan ini juga dimainkan.
Kalau induk organisasi bola tangan internasional adalah IHF (International Handball Federation), maka di Indonesia adalah ABTI (Asosiasi Bola Tangan Indonesia).
Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) meraih medali perunggu di kejuaraan bola tangan Asia Tenggara “Southeast Asia Men and Women Beach Handball Championship 2022” di Bangkok, Thailand 15-30 November, dengan negara peserta, yakni Thailand, Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
“Ini merupakan momentum terbaik Asosiasi Bola Tangan Indonesia dalam rangka pembinaan yang berjenjang, baik bola tangan indoor mau pun beach atau pantai, mulai dari Kejurnas, Pra-PON, PON, SEA Games, Asia Hames dan Olimpic Games,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat ABTI saat ini, Zulfydar Zaidar Mochtar.
Di akhir tahun 2022 pada bulan Desember 4 – 11 sesuai arahan KONI pusat, Pengurus Pusat ABTI melaksanakan Kejurnas Beach dan Indoor di Jakarta. Ini jadi salah satu kegiatan seleknas untuk Kejuaraan Beach Asia dan juga tuan rumah pada Maret 2023. Pada Agustus 2023, ABTI mengikuti dan tuan rumah Kejuaraan dunia Bola Tangan, dilaksanakan di Bali, sedangkan, bulan September 2023, pihaknya akan melakukan Prapon.
Tim nasional (timnas) bola tangan putri Indonesia berhasil menjadi juara ketiga dalam Asian Beach Handball Championship 2023, Pantai Nusa Dua, Bali, pada 10-19 Maret lalu. Indonesia berada di belakang Vietnam yang keluar sebagai juara pertama dan Filipina yang merebut peringkat kedua.
Pada sisi lain, timnas bola tangan putra Indonesia berhasil kalahkan Kuwait dalam kejuaraan tersebut dengan total skor 2-0.
(adm/mir)
Baca juga :