iMSPORT.TV – Senam artistik menjadi salah satu dari 14 cabang olahraga prioritas Indonesia yang ditetapkan Kemenpora dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional di tingkat internasional.
Apalagi atlet senam artistik, Rifda Irfanaluthfi, kali ini berhasil mencetak sejarah baru untuk olahraga Senam Indonesia, dengan mendapatkan tempat di Olimpiade Paris 2024.
Realokasi negara tuan rumah, membuat Rifda Irfanaluthfi mendapatkan tempat di Olimpiade Paris 2024, seusai tampil di World Artistic Gymnastics Championships 2023, Antwerp, Belgia.
Atas pencapaiannya itu, Rifda pun mencetak sejarah sebagai Pesenam Indonesia pertama yang akan tampil di olimpiade. Keberhasilan ini, menjadi kebanggaan besar tidak hanya bagi PB Persani, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang telah menanti lama momen bersejarah ini.
Seperti diketahui, pada Olimpiade Paris nanti, Rifda akan tampil di empat alat ; Vaulting Table (Meja Lompat), Uneven Bars (palang Bertingkat), Balance Beam (Balok Keseimbangan) dan Floor Exercise (Lantai).
Ketua Umum Pengurus Besar Persani, Ita Yliati Irawan, tak ingin mematok target tinggi pada Rifda, Ia hanya berharap pesenam 24 tahun tersebut bisa tampil semaksimal mungkin.
“Kalau kata Pak Okto (Ketua Umum NOC Indonesia) itu harus medali. Tapi kami harus realistis. Saya ingin Rifda menampilkan yang sangat-sangat baik di olimpiade, dan ini merupakan satu testing buat kita,” pungkasnya.
Meski begitu, PB Persani tetap berusaha menggenjot dengan melakukan berbagai persiapan dalam usaha memuluskan penampilan anak didiknya tersebut, termasuk mengirim Rifda ikutTraining camp di Heerenveen Belanda, ditemani pelatihnya, Eva Novalia, serta satu orang masseur.
“Setelah lebi dua pekan ini, dari komunikasi yang kami lakukan hingga saat ini, Rifda dalam keadaan baik-baik saja, lututnya juga baik, semangatnya sangat tinggi, dan dia selalu minta doa,” kata Ita usai pembukaan Indonesia Open Senam 2024 di Gymnastics Hall British School Jakarta, Jumat (5/7/2024).
- Tim Special Olympics Indonesia, Juara di Gothia Cup 2024
- Rendy Kembali Raih Pemain Voli Terbaik Proliga 2024
Dua Perempuan Ketua Umum Pengurus Besar Cabang Olahraga Antar Atletnya Ke Olimpiade (2)
“Yang terus kami jaga adalah moodnya, semangatnya, agar tak pernah surut, tapi juga kesehatannya, karena takutnya di sana cuaca ekstrim,” sambungnya.
Ita pun berharap, persiapan Rifda di Belanda bisa mencapai peaknya ketika tanding di Olimpiade, yang resmi dimulai 26 Juli-11 Agustus mendatang. Cabor senam sendiri akan dimulai pada 28 Juli.
Jadi, selain Yenni Wahid, ada satu perempuan lain yang juga bertangan dingin dalam membina cabang olahraga binaanya. Ita Yuliati Irawan, Ketua Umum PB Persani, sukses mengatar atletnya ke event internasionall bergengsi, Olimpiade Paris
Ita Yuliati Irawan Semangat Populerkan Gymnastik Indonesia
Pencapaian dan kesuksesan Rifda ini tentu tak lepas dari pembinaan yang dilakukan induk cabor terkait, dan lagi-lagi campur tangan sang Ketum PB Persani, Ita Yuliati, yang begitu serius menangani cabang olahraga gymnastik ini.
Melihat keseriusan penanganan yang dilakukan Ketum PB Persani ini, maka tak heran usai masa bhakti periode pertama 2019-2023, Ita Yuliati kembali dipercaya memimpin induk organisasi senam Indonesia itu, untuk periode kedua, 2023-2027.
Dia mengakui bahwa, olahraga Gymnastic di Indonesia memang belum sepopuler sepakbola, badminton dan juga basket. Namun Ita percaya, seiring gencarnya road show yang dilakukan PB dan Pengurus Provinsi (Pengprov) di seluruh Indonesia. Suatu saat olahraga Gymnastic akan menjadi olahraga yang populer di Indonesia.
“Saya ingin mulai sedikit demi sedikit mempopulerkan, dan tetap berharap gymanstic perkembangannya bisa lebih luas lagi. Kami mendorong semua provinsi, kabupaten, kota segera membentuk kepengurusan, karena atlet ada disana,” begitu tekad Ita.
Perlahan dan pasti, Ita mulai melancarkan niatnya mempopulerkan gymnastik, dengan menggelar berbagai event. Tak hanya kejurnas senior maupun junior, tapi juga parkour, trampolin, dan merangkul klub-klub senam lainya dengan menggelar Festivel Gymnastrada (2 Juni 2024) pertama di Jakarta.
Selain itu, pencarian bakat (talent scout) terus dilakukan, diantaranya dengan menyasar klub swasta di berbagai wilayah.
”Kami melakukan mapping tapi tidak per wilayah, namun melalui klub-klub swasta, guna mencari bibit unggul atlet gimnastik, untuk Indonesia ke depan. Tim terus bekerja untuk menjaring bibit-bibit unggul gimnastik, khususnya artistik serta disiplin yang lain, yaitu ritmik, aerobik, trampolin, dan parkour,” kata Ita
Tapi menurut Ita, dukungan semua pemerhati gymnastic sangat dibutuhkan. Karena dalam cabor ini di olimpiade, ada 14 nomor yang pertandingkan. Bila diikuti tim putra dan putri, sudah bisa berkontribusi 28 medali untuk ajang event nasional maupun internasional.
Ita menambahkan lagi, bila dukungan pemerintah untuk membenahi cabor ini cukup serius, tak mustahil Indonesia bisa jadi negara yang selalu berada di daftar papan atas, untuk perolehan medali di multieven internasional seperti Asian Games, SEA Games dan juga Olimpiade.
”Gymnastic itu induk olahraga. Sangat disayangkan kalau tidak diperhatikan. Saya juga mengingatkan, perlunya sertifikasi dan pendanaan bagi klub senam di Tanah Air, agar Indonesia memiliki atlet, pelatih dan wasit yang berkompetensi tinggi,” tegasnya.
Apalagi Federasi Senam Internasional (FIG) menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Artistic Gymnastics World Championships 2025, yang akan diadakan di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19-25 Oktober 2025. Jadi sejalan dengan rencana Kemenpora memasukan gymnastik dalam program DBON.
(adm/mir)
Berita Lainnya :