iMSPORT.TV – Siapa yang menyangka kalau Junaedi, atlet judo tuna netra, pernah bekerja sebagai penggembala kambing di kampung halamannya. Kini, dia bertekad menyumbangkan medali emas kepada Indonesia dari Paralimpiade Paris 2024 mendatang.
“Saya merasa sangat luar biasa (jika bisa meraih emas). Karena semua atlet pasti menginginkan yang terbaik, apalagi Paralimpiade ini adalah ajang tertinggi di dunia bagi kita,” kata Junaedi dalam laman Kemenpora di Jakarta.
“Target pribadi saya adalah, memberikan medali emas untuk Indonesia, meski dari pelatih tidak ada target khusus, hanya pesan, agar tampil yang terbaik saja,” sambungnya.
Perjalanan Junaedi menuju Paralimpiade ini penuh liku.
Sebelum dikenal sebagai atlet judo tunanetra yang sempat meraih emas ASEAN Para Games 2022, keseharian Junaedi tak lepas dari membantu orang tuanya, Odin dan Etin, yang bekerja sebagai petani dan penggembala kambing.
“Dulu waktu kecil saya bantu orang tua menggembala kambing dan bertani. Di SMP saya mulai mengenal bela diri, dan hobi itu mulai tersalurkan saat saya pindah ke Bandung,” cerita Junaedi awal dia mengenal ilmu bela diri.
- Kontingen Indonesia Mulai Berlatih di Paris, Kampung Atlet Paralimpiade Memuaskan
- Lawan Argentina! Ini Jadwal Timnas U20 Indonesia di Seoul Earth On Us Cup 2024
Junaedi, Atlet Judo Tuna Netra Peringkat 11 Dunia itu Dulunya Pengembala Kambing
Atlet kelahiran 15 Februari 1996 ini tidak pernah menyerah dalam mengejar mimpinya. Awalnya, dia berlatih pencak silat, tapi beralih ke judo tuna netra pada 2014 atas saran pelatihnya.
“Orang tua khususnya, sangat mendukung dan memberikan dukungan luar biasa. Saya memang dari kecil hobi bela diri. Saya pernah ikut pencak silat dan ikut di salah satu klub di Bandung, tapi kemudian pelatih menawarkan untuk ikut blind judo di tahun 2014,” kenangnya.
Bersyukur keputusan tersebut ternyata terbukti tepat. Junaedi meraih prestasi di berbagai kompetisi, termasuk medali Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016, dan inilah kemudian yang menjadi debutnya dalam ajang besar selanjutnya.
Kini, ia bersiap menghadapi tantangan lebih besar di Paris.
Persiapan menuju Paralimpiade 2024, menurut Junaedi, sudah dimulai sejak dua tahun lalu.
Program pelatnas oleh Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, membantunya dalam mengumpulkan poin melalui berbagai kejuaraan internasional.
“Pelatnas baru dimulai dua tahun, dari tahun 2022, saat event Asian Para Games (APG) Solo. Kemudian single event di Kazakstan, Tokyo 2022, ASEAN Para Games 2023 di Kamboja, dan APG Hangzhou, juga di Georgia, semuanya dapat poin. Akumulasi poin itu membuat saya masuk ranking,” jelas atlet judo tuna netra peringkat 11 dunia itu.
Junaedi yakin, dia dan rekan-rekannya berhasil dalam Paralimpiade 2024. Dia juga yakin jika para atlet Paralimpiade diberi kesempatan, maka mereka pasti akan memanfaatkan kesempatan itu semaksimal mungkin.
“Semoga ke depan Mas Menpora, Bapak Presiden, terus mendampingi, membina, dan memfasilitasi kami agar bisa terus ikut single event, dan memberikan kesempatan yang sama bagi teman-teman yang belum berkesempatan untuk bisa membela tanah air, di event internasional hingga ke Paralimpiade,” tutup Junaedi yang bertanding dalam kelas 60 kg ini penuh harap.
Selamat berjuang yaa Junaedi dan kawan-kawan….
(adm/mir)
Berita Paralimpiade 2024 Lainnya :