Jessica Long, Perenang Paralimpik AS, Capai Rekor 30 Medali Selama 6 kali Ikut Paralimpiade.

iMSPORT.TV – Ia meraih jackpot dengan merebut medali emas di nomor 400 meter gaya bebas S8 di Paris 2024, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu tokoh paling ikonik di Paralimpiade.

Perenang Jessica Long, harus bekerja keras untuk mencapai tonggak sejarah yang “tak terbayangkan”, dengan membawa pulang medali Paralimpiade ke-30 dalam kariernya yang penuh prestasi, dengan comeback yang epik.

Perenang Amerika berusia 32 tahun ini lahir di Rusia ini, diadopsi oleh sebuah keluarga di Baltimore, atas keputusan sepasang orang tua remaja, yang memilih menyerahkannya untuk diadopsi, setelah mengetahui bahwa ia menderita fibular hemimelia.

Sejak saat itu, Jessica Long menjadi contoh sempurna dari ketekunan dan ketangguhan, mencapai prestasi bersejarah yang layak untuk atlet Paralimpiade terhebat sepanjang masa.

Dia memang hebat, dulu, dan sekarang, bahkan lebih hebat lagi. Kemenangannya di nomor 400 meter gaya bebas membawanya kembali ke podium yang jadi langganannya sejak partisipasi pertamanya dua dekade lalu, di Athena 2004.

Karier Jessica Long bukanlah jalan yang mudah, dan medali emasnya di Paris, punya rasa yang istimewa saat ia mengagumi medali yang dikalungkan di lehernya.

Jessica Long, Perenang Paralimpik AS, Capai Rekor 30 Medali Selama 6 kali Ikut Paralimpiade.

Long awalnya mengatakan setelah Paralimpiade Tokyo 2020 bahwa, dia tidak akan berpartisipasi dalam nomor 400 lagi di Paris.

Saya katakan pada wartawan bahwa, saya tidak akan pernah mengikuti lomba ini lagi,” aku Jessica.

Dia berubah pikiran dan akhirnya membawa pulang medali emas Paralimpiade ke-17 dalam karirnya.

Mermang banyak yang mengira, setelah meraih medali perak di ajang yang sama di Tokyo, banyak yang mengira bahwa, waktunya telah berlalu, termasuk dirinya sendiri.

Namun, mentornya yang kini menjadi Direktur Renang Paralimpiade AS, Erin Popovich, adalah orang yang meyakinkannya untuk tidak menyerah, mendorongnya kembali berlatih keras untuk nomor 400 meter.

Kepercayaan dan dorongan dari Popovich terbukti sangat penting bagi kembalinya Long ke puncak.

Perlombaan itu sendiri merupakan sebuah pertunjukan tekad. Long, yang mengumpulkan prestasi di berbagai kompetisi di Olimpiade ini, menghadapi final dengan rasa sakit yang luar biasa, tetapi tidak pernah membiarkan hal itu memperlambatnya.

Saya terbangun dengan rasa sakit,tapi saya berpikir, ‘Lakukanlah untuk gadis Rusia yang tidak pernah menyerah,'” kenangnya, dengan perasaan sangat emosional.

Ia melakukannya, meraih kemenangan yang melampaui jumlah medali yang diraihnya. Sebuah bukti dari semangatnya yang tak kenal menyerah.

Untuk kembali tiga tahun kemudian — dan ini merupakan tiga tahun yang sangat sulit — untuk mengikuti perlombaan ini dan entah bagaimana naik podium, dan memenangkan emas, sungguh tak terbayangkan,” katanya lagi.