iMSPORT.TV – Perenang muda Jawa Timur (Jatim) Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi berhasil meraih lima medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh Sumut.
Sukses Izzy, perenang usia 15 tahun merebut lima medali emas dan satu perak dari cabang renang PON 2024, punya pesona tersendiri.
Sebelum meraih medali emas ke limanya di nomor 200 meter gaya bebas putri, Izzy lebih dulu dapatkan medali emas di nomor 800 meter gaya bebas putri. Tiga emas lainnya, didapat Izzy di renang perairan terbuka, nomor 5.000 meter putri, 400 meter gaya bebas putri, dan 4×200 meter gaya bebas estafet.
“Ini rejeki. Seperti saya bilang sebelumnya, tak ada kata puas untuk prestasi. Setelah berhasil memenuhi target empat medali emas, saya ingin nambah. Dan Alhamdulillah saya bisa mendapatkan lima medali emas,” kata Izzy dikutip laman PON 2024.
Selain meraih lima emas, Izzy juga telah mendapatkan satu perak dari nomor 4×100 meter gaya bebas estafet putri. Pencapaian ini disebutnya tak lepas dari dukungan keluarganya. Bahkan, sang ayah dan kakak datang langsung ke Medan, untuk mendukungnya.
“Ini juga berkat dukungan pelatih dan rekan-rekan di kontingen Jawa Timur,” sebutnya.
Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi merupakan atlet muda yang telah mengantongi segudang prestasi di cabang olahraga renang. Bahkan gadis berusia 19 tahun yang tinggal di Jalan Bendungan Sutami, Kota Malang itu telah beberapa kali ikut serta dalam kompetisi international.
Salah satu perlombaan renang tingkat international yang diikutinya pada tahun 2022 lalu adalah, Turki Islamic Solidarity. Dalam lomba itu, Izzy berhasil membawa medali perunggu di dua nomor sekaligus, Yakni nomor 800 meter gaya bebas dan 1.500 meter gaya bebas.
Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi, Perenang Muda Peraih Enam Medali PON 2024
Izzy juga pernah meraih medali emas dalam kategori 1.500 meter gaya bebas dan satu medali perunggu kategori 800 meter gaya bebas. Raihan itu didapat saat dirinya mengikuti ajang bergengsi Singapore Major Games 2022.
Ia menceritakan bahwa, awal dirinya mengenal olahraga renang sejak usianya masih 4 tahun. Kala itu kondisi tubuhnya cukup lemah dan mudah terserang penyakit. Dari situ, orang tuanya mengenalkan olahraga renang kepada Izzy.
Saat itu Izzy belum menyukai olahraga renang. Tapi, melihat kakaknya yang menjadi atlet renang, jadi motivasi tersendiri bagi Izzy, untuk mengembangkan skill dalam bidang tersebut. Ia berkeinginan kuat untuk bisa jalan-jalan sambil berlatih seperti yang dilakukan kakaknya.
“Prestasi yang berkesan menurut saya ada dua. Pertama, saat mengikuti PON Papua, itu merupakan kali pertama saya bisa menunjukkan kemampuan dan mulai dikenal oleh banyak orang,” ujarnya.
“Perlombaan kedua yang berkesan, Turki Islamic Solidarty, karena selain berlomba di tingkat internasional, itu juga merupakan pertama kalinya keinginan saya di awal untuk berlatih sambil jalan-jalan itu bisa tercapai,” sambungnya.
Perempuan lulusan SMAN 4 Malang itu mengakui bahwa dalam mengasah kemampuan renangnya, dia harus berperang melawan kemalasan. Sebab, di usianya saat ini seringkali terbayang untuk menikmati dan menghabiskan waktu masa muda.
“Saya sering lihat temen-temen kan kalau pulang sekolah itu bisa main dulu, sedangkan saya kadang pulang dulu untuk latihan sampai sore. Nanti kalau ada tugas dari sekolah mengerjakan sampai malam. Jadi nggak ada waktu seperti teman-teman,” kata Izzy.
“Tapi tetap saya berusaha tidak malas untuk latihan dan terus mengasah kemampuan yang telah saya miliki. Karena tujuan ke depan saya adalah, meraih rekor dalam setiap perlombaan untuk persiapan beralih menuju tingkat senior,” sambungnya.
Ia pun berpesan kepada anak-anak muda sebayanya untuk tetap semangat mengejar mimpi, agar langkah yang diambil tidak sia-sia, tapi perlu dibarengi dengan niat, kedisiplinan, jujur, dan kerja keras.
“Buat temen-temen sebelum melangkah sesuatu, fokusin dulu diri kalian mau ke arah mana. Ketika sudah memiliki tujuan yang terfokus, tentu dalam menjalaninya lebih baik dan jangan terpengaruh omongan orang lain,” pesannya.
(adm/mir)
Berita Menarik Lainnya :