
iMSPORT.TV – Bintang renang muda, Adelia Chantika Aulia tampil impresif dengan keluar sebagai perenang terbaik putri Grup 3, usia 12-13 tahun. Dia berhasil mengumpulkan 10 medali dari kejuaraan tersebut. Rinciannya, 8 medali emas dan 2 medali perunggu.
Satu nama perenang wanita muda yang berpotensi besar untuk menancapkan namanya sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Dia adalah Adelia Chantika Aulia.
Tak hanya itu, dia juga sukses memecahkan empat rekor nasional sekaligus di kelasnya pada nomor 100 m gaya bebas, 50 m gaya punggung, 200 m gaya punggung, dan 50 m gaya bebas.
“Saya sangat puas dengan penampilan di IOAC ini,” kata gadis yang akrab disapa Chantika.
Pengurus Besar Akuatik Indonesia kembali menggelar kejuaraan nasional antarklub bertajuk 5’th Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2023, yang dilangsungkan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, 12-20 Desember 2023. Event tersebut mempertandingkan lima cabang olahraga air, yaitu renang, polo air, loncat indah, renang artistik, dan renang master.
Hasil yang diperoleh Adelia Chantika Aulia membantu klub Millennium Aquatic keluar sebagai juara IOAC 2023 sekaligus jadi gelarnya yang kedelapan.
Chantika mampu bikin kejutan saat tampil di perlombaan hari kelima cabor renang PON XXI Aceh-Sumut 2024, pada Rabu 18 September 2024. Dalam satu hari, Chantika berhasil memboyong dua medali emas sekaligus melengkapi perolehannya menjadi tiga emas.
Tambahan emas Chantika yang pertama datang dari nomor 100m gaya bebas putri. Pada nomor tersebut, Chantika tampil sebagai yang tercepat dan mampu mencatatkan waktu 57,27 detik. Satu medali emas lagi didapatkan dari nomor 100 meter gaya punggung putri. Bahkan, di nomor ini, dia mampu pecahkan rekor PON.
Catatan waktu untuk nomor 100 meter gaya punggung putri yang dibukukannya adalah 1 menit 04,07 detik, pecahkan rekor PON yang dibuat Flairene Candrea, saat babak penyisihan PON XXI, catatan 1 menit 04,68 detik.
Selain dua emas yang didapatkan pada hari kelima lomba, Chantika sebelumnya sudah berhasil meraih medali emas pada nomor 200 meter gaya punggung putri.

@adeliachantika_aulia
- Gymnastics Indonesia Gelar Pelatnas di Tokyo dan Jakarta
- Kece Badai ! Begini Gaya 15 Pemain Diaspora Saat Santai
Adelia Chantika Aulia Bintang Muda Renang Indonesia
Ia memenangi perlombaan, dengan catatan waktu 2 menit 16,77 detik dan pecahkan rekor PON sebelumnya diraih Nurul Fajar Fitriyati (di PON XX Papua), dengan waktu 2 menit 19,78 detik.
“Ini PON pertama saya dan saya benar-benar tidak menyangka kalau sampai saat ini sudah mendapatkan tiga medali emas,” ucap Chantika.
Ambisi jadi Perenang Putri Terbaik Indonesia
Adelia Chantika Aulia lahir di Riau, pada 20 Januari 2011, dari pasangan Ricky Aulia dan Helendra. Sejak kecil, Chantika memang sudah jatuh cinta dengan olahraga renang ini. Terbukti, dia sudah berlatih renang sejak kelas 2 SD di saat teman-teman sebayanya masih asyik bermain. Namun, hal itu tak menghalanginya untuk fokus menggapai cita-citanya.
“Memang kemauan saya berlatih renang. Tapi, awalnya waktu itu saya melihat saudara sepupu berlatih renang. Saya pikir kayaknya enak, akhirnya lanjut sampai sekarang,” ungkap Chantika.
Chantika mengawali ambisinya menjadi perenang putri nomor satu Tanah Air bersama klub Stafan Riau. Hanya berjarak dua tahun, dia kemudian pindah ke klub Riau Aquatic.
Bersama klub ini, gadis yang kini berusia 12 tahun ini, makin mematangkan kemampuan renangnya. Chantika membuktikan jika dirinya memang dilahirkan menjadi perenang dengan menjuarai berbagai perlombaan.
Tak bisa dipungkiri, sederet prestasi itu lah yang menguatkannya untuk tetap komit menjadi atlet renang. Komitmen sang anak yang dilihat positif oleh kedua orang tuanya, akhirnya, Chantika dipindahkan dari sekolah biasa ke home schooling, untuk memudahkan mengatur jadwal latihan.
“Mama saya memindahkan ke home schooling sejak kelas 4 SD supaya bisa fokus lagi dalam berlatih renang,” kata Chantika.
Pada 2022, Chantika memutuskan pindah ke Jakarta dan bergabung dengan Millennium Aquatic, untuk meningkatkan level kompetitifnya. Maklum, di Jakarta lebih banyak yang bisa dijadikan rekan latih tanding ketimbang di Riau.
“Saya bergabung dengan Millennium Aquatic karena saya ingin mendapatkan latihan yang lebih. Saya yakin Millennium bisa membantu agar lebih dekat menggapai cita-cita saya menjadi perenang top,” ucap Chantika, yang mengidolakan perenang nasional Anak Agung dan Olimpian asal Swedia, Sarah Sjostrom.
Chantika pun mengakui jika, kemampuannya berkembang lebih pesat, setelah bergabung dengan klub yang dipimpin oleh pelatih pelatnas renang, Albert Sutanto.
Meski demikian, apa yang sudah didapat Chantika hingga saat ini, tak membuatnya puas. Dia merasa kemampuannya saat ini masih sangat jauh untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang Olimpian.
Makanya, dia berharap PB Akuatik Indonesia menggelar lebih banyak event seperti Festival Akuatik Indonesia (FAI) dan IOAC, agar para perenang bisa mendapatkan pengalaman bertanding lebih sering dan memperbesar peluang para atlet dilirik masuk pelatnas.
“Saya senang dengan apa yang sudah saya raih sejauh ini tapi saya merasa masih belum puas karena masih ingin terus berkembang. Saya juga ingin membanggakan orang tua dengan prestasi yang saya dapatkan,” kata Chantika penuh harap.
(adm/mir)
Berita Menarik Lainnya :