
iMSPORT.TV – FIBA Asia Cup 2025 I Timnas basket putra Indonesia tidak mampu mengoptimalkan kekuataan menghadapi tim basket Thailand dalam laga lanjutan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Indonesia Arena, Minggu, 24 November 2024.
Tim basket Indonesia sejatinya memimpin poin pada awal laga, namun Thailand berhasil membalikkan keadaan sejak pertengahan kuarter pertama, dan menutup kuarter pertama dengan skor 21-26.
Thailand yang dimotori Martin Breunig berhasil memaksimalkan daya gedor, sehingga mampu menjaga jarak dari kejaran tim Merah-Putih. Terbukti, Abraham Damar Grahita cs tertinggal 42-58 di kuarter kedua.
Foto : fiba.basketball
Hasil pertandingan Tim Basket Indonesia vs Thailand :
- Kuarter 1 : 21-26
- Kuarter 2 : 42-58
- Kuarter 3 : 60-94
- Kuarter 4 : 75-112
Tentu saja, hasil ini semakin memperkecil kans lolos timnas basket Indonesia ke putaran final Asia Cup 2025.
Kepala Pelatih Timnas Basket Indonesia, Johannis Winar menyoroti tiga faktor kunci yang menjadi penyebab utama kekalahan anak asuhnya, yakni offensive rebound, turnover, dan fast-break.
“Saat briefing dengan pemain, saya bilang kalau mau menang ada yang harus dijaga. Pertama possession, karena banyak yang harus diperhatikan seperti offensive rebound, turnover, dan fast-break,” ujar pelatih yang akrab disapa Coach Ahang tersebut, dalam keterangan tertulis CNNindonesia.
Kalah! Pelatih sebut Thailand Unggul Postur di FIBA Asia Cup 2025
Tak hanya itu, Winar juga menyebut postur tubuh pemain Indonesia juga menjadi faktor lain dalam mengungguli penguasaan bola.
“Kekalahan kali ini terjadi karena kurang bisa kontrol situasi tersebut. Saya lihat pemain saya sudah berusaha. Tetapi lawan lebih besar sehingga tidak bisa kontrol offensive rebound.“
FIBA Asia Cup 2025 Foto : fiba.basketball
Secara statistik, Thailand menunjukkan superioritasnya hampir di semua aspek permainan. Thailand unggul dalam rebound (rasio 54-35), 17 offensive rebound yang dikonversi dari peluang menjadi 25 poin dari peluang kedua. Memanfaatkan keunggulan postur, Thailand sukses mencetak 25 poin dari fast-break dengan menghasilkan 42 poin di area paint.
“Data tidak bisa berbohong. Begitu shooting mereka kurang bagus, mereka akan memperbaiki. Dari sini, seharusnya kita tidak memberikan peluang untuk melakukan hal tersebut. Tapi dengan dua bigman yang mereka mainkan, lawan bisa dengan mudah mendapatkan kesempatan kedua,” tambah Ahang.
Sementara demi menutup celah keunggulan fisik lawan, tim basket Indonesia hanya berhasil mengoptimalkan 13 poin dari 34 percobaan tembakan. Sedangkan, Thailand tampil efektif dengan 16 tripoin dari 35 percobaan, termasuk tujuh tembakan dari Freddie Lish.
Kekalahan atas Thailand, menambah rapor Timnas Basket Indonesia dengan koleksi laga tanpa kemenangan di Grup A Kualifikasi FIBA Asia 2025. Meski begitu, Johannis Winar tetap memberikan apresiasi usaha keras para pemain di tengah tantangan fisik yang dihadapi.
“Para pemain sudah berusaha. Tetapi melawan tim yang lebih besar dan solid, kita harus lebih pintar memanfaatkan peluang. Ini jadi pelajaran berharga bagi tim untuk evaluasi ke depan,” pungkasnya.
(mir/adm)
Berita Olahraga Lainnya :