Deretan Pelatih Liga 1 yang Diganti musim ini

Deretan Pelatih Liga 1 yang Diganti musim ini - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Liga 1 Indonesia musim 2024/2025memasuki putaran kedua, situasi kompetisi makin memanas. Pemuncak klasemen sementara dihuni oleh Persib Bandung dengan cakupan 40 poin. Namun di balik persaingan ketat ini, banyak pelatih yang harus merasakan nasib kurang beruntung.

Tidak hanya tim yang terpengaruh oleh tekanan hasil pertandingan, namun para pelatih pun menjadi korban dari ketatnya persaingan. Liga 1 Indonesia 2024/2025 memasuki putaran kedua dan situasi di kompetisi ini semakin memanas.

Pemecatan pelatih dalam dunia sepak bola adalah hal biasa. Faktor yang kerap jadi alasan adalah performa tim, atau ada pula hal-hal lainnya di luar lapangan. Pemuncak klasemen sementara dihuni oleh Persib Bandung dengan cakupan 40 poin.

Satu di antara pelatih yang baru saja merasakan pemecatan adalah, Pieter Huistra, yang dipecat dari jabatannya sebagai pelatih utama Borneo FC pada Rabu (15/1/2025).

Pemecatan Pieter Huistra, setelah hasil tak konsisten skuad Pesut Etam pada awal putaran kedua Liga 1 2024/2025. Juru taktik asal Belanda itu jadi orang keenam yang dicopot dari jabatannya.

Deretan Pelatih Liga 1 yang Diganti musim ini

Berikut daftar enam pelatih Liga 1 yang dipecat musim ini:

Motivasi Tinggi Wagner Lopes untuk Bawa PSS Sleman Berkibar - G-Sports

Foto: Dok PSS Sleman

1. Juan Esnaider
Juan Esnaider jadi pelatih pertama yang dipecat pada Liga 1 2024/2025. Kontraknya disudahi manajemen PSBS Biak meski baru menjalani tiga pertandingan awal.

Perjalanan awal PSBS Liga 1 sebagai tim promosi begitu berliku. Mereka tumbang 1-4 dari juara bertahan Persib Bandung, kalah 1-2 dari PSM Makassar, dan takluk 0-1 dari PSIS Semarang.

Kini PSBS Biak ditangani Emral Abus. Perlahan tim Badai Pasifik bisa bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan menghuni peringkat ke-11 di klasemen sementara.

RRI.co.id - Hendri Susilo Resmi Menjadi Pelatih PSBS Biak

Foto Dok Persiraja

2. Hendri Susilo
Hendri Susilo menjadi pelatih kedua yang dipecat di awal Liga 1 2024/2025. Manajemen Semen Padang menyudahi kerjasama setelah klub menelan tiga kekalahan.

Sama seperti PSBS Biak sebagai tim promosi, Semen Padang juga kesulitan bersaing di awal Liga 1 2024/2025. Tim Kabau Sirah kalah dua kali beruntun di dua laga awal kontra Borneo FC dan Bali United.

Sempat menang lawan PSS Sleman pada laga ketiga, kekalahan kembali ditelan kontra Malut United. Ini membuat manajemen klub mengeluarkan keputusan tegas untuk Hendri.

Widodo C. Putro akan Diberi Kesempatan sampai Paro Musim - Jawa Pos

Widodo Cahyono Putro. FOTO: SALMAN TOYIBI/JAWA POS

3. Widodo Cahyono Putro
Manajemen Madura United menerima keputusan mundurnya Widodo Cahyono Putro dari jabatan pelatih pada awal Liga 1 2024/2025.

Di bawah kendali Widodo, Laskar Sappeh Kerab justru hancur lebur di empat pertandingan awal, tanpa satupun kemenangan. Satu laga berakhir imbang, sisa tiganya berakhir dengan kekalahan.

Kini Madura United masih berkutat di zona degradasi. Mereka berada di peringkat ke-17 dengan 12 poin dari 18 pertandingan.

Liga 1 2019: Milomir Seslija Nilai Persib Bandung Kuat Di Laga Tandang |  Goal.com Indonesia

Foto Dok goal.com

4. Milomir Seslija
Persis Solo resmi memecat Milomir Seslija pada pekan keenam Liga 1 2024/2025. Hasil minor jadi asalan tim mengakhiri kontrak pelatih asal Bosnia tersebut.

Laskar Samber Nyawa tidak konsisten di awal musim. Dari enam pertandingan yang dinahkodai Seslija, hanya ada satu kemenangan dan lima sisanya berujung kalah.

Saat ini Persis Solo dilatih pelatih kawakan asal Malaysia, Ong Kim Swee. Namun mereka masih terdampar di dasar klasemen dengan 10 poin.

Posisi Wagner Lopes di Kepelatihan PSS SLeman Dipertanyakan, dari Tujuh  Kali Main Baru Sekali Menang - Radar Jogja

Foto Dok Rizky Wahyu/Radar Jogja

5. Wagner Lopes
PSS Sleman resmi memecat Wagner Lopes pada Oktober lalu karena dianggap tak mampu mendongkrak performa tim.

Hingga tujuh pekan Liga 1 2024/2025 berlangsung, Wagner yang merupakan eks pemain Jepang ini hanya bisa mempersembahkan satu kemenangan. Kemudian dua pertandingan imbang dan empat kali kalah.

PSS Sleman menunjuk pelatih asal Brasil, Mazola Junior untuk meningkatkan kualitas tim. Tapi tim berjulkan Super Elja masih tertahan di peringkat ke-13 klasemen sementara.

Rumor Perpisahan dengan Pieter Huistra, Borneo FC dalam Sorotan - Jawa Pos

Foto Dok Antara

6. Pieter Huistra
Borneo FC resmi mengakhiri kontrak Pieter Huistra di awal putaran kedua Liga 1 2024/2025.

Pelatih asal Belanda itu tidak muncul mendampingi tim saat kalah 1-3 lawan Semen Padang pada Selasa (14/1). Dua hari berselang, Borneo FC mengumumkan pemecatan sang arsitek.

Sempat jadi pesaing juara musim lalu, Borneo FC kini berkutat di papan tengah. Tepatnya ada di peringkat ke-10 dengan 26 poin.

Meskipun Borneo FC belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait keputusan ini, penghapusan nama Pieter Huistra dari laman resmi klub menjadi indikasi kuat bahwa keputusan pemecatannya sudah pasti.

Tak hanya itu, beredarnya unggahan Instagram akun seputar sepak bola Indonesia turut memperkuat informasi tersebut.

Pemecatan Pieter Huistra tidak bisa dilepaskan dari hasil buruk yang diterima Borneo FC dalam beberapa pekan terakhir.

Tim yang sebelumnya sempat bersaing di papan atas klasemen, kini alami penurunan performa yang signifikan, bahkan jatuh ke peringkat kesepuluh.

Hasil-hasil mengecewakan ini jelas menjadi alasan utama di balik pemecatan sang pelatih. Satu di antara kekalahan paling mengejutkan datang dari Semen Padang yang berhasil kalahkan Borneo FC 1-3 di kandang.

Dengan kekalahan tersebut, Borneo FC memperpanjang tren buruknya menjadi tiga kekalahan beruntun, sebelumnya mereka kalah dari Persebaya (2-1) dan Persik Kediri (0-4).

Tidak hanya di Liga 1, Borneo FC juga harus menelan kekalahan telak 4-0 dari Buriram United dalam laga Asean Club Championship.

Sebelum pemecatannya, Pieter Huistra sebenarnya menunjukkan kinerja yang cukup impresif.
Ketika pertama kali diangkat sebagai pelatih pada Februari 2023, Huistra berhasil membawa Borneo FC finis di peringkat keempat Liga 1 2022/2023.

Pada musim berikutnya, ia bahkan mampu membawa tim ini menjuarai reguler series Liga 1 2023/2024, meskipun akhirnya gagal di Championship Series.

Namun, tekanan yang datang setelah hasil buruk di awal musim 2024/2025, membuatnya harus mengakhiri karier kepelatihan di Borneo FC, dengan cara yang cukup dramatis.

Hal ini menunjukkan adanya tradisi dalam sepak bola Indonesia, khususnya di Liga 1, klub-klub sering mengganti pelatih untuk mencari perubahan dalam performa tim.

Meskipun musim sebelumnya menunjukkan prestasi gemilang, pelatih tetap bisa kehilangan pekerjaannya, hanya karena beberapa hasil buruk berturut-turut.

Seakan-akan, kompetisi ini tidak memberikan ruang untuk kesalahan, dan sekali lagi, Pieter Huistra menjadi korban terbaru dari kerasnya persaingan di Liga 1 2024/2025.

Keputusan Borneo FC mengakhiri kontrak Pieter Huistra menambah panjang daftar pelatih Liga 1 yang diganti termasuk dipecat musim ini.

Liga 1 2024/2025 baru berjalan 18 pekan, tapi sudah ada enam pelatih yang jadi korban ‘ketuk palu’ manajemen untuk berpisah.

(adm/mir)

Berita Olahraga Lainnya :