Tanpa Gelar di Indonesia Masters 2025, Jonatan Christie desak regenerasi

Tanpa Gelar di Indonesia Masters 2025, Jonatan Christie desak regenerasi - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Pebulu tangkis Jonatan Christie harus puas finis sebagai runner up pada turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2025.

Berlaga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025) tunggal putra kelahiran 16 September 1997 itu harus mengakui keunggulan wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn lewat pertarungan rubber game dengan skor 21-18. 17-21, 18-21.

Pada pertandingan ini, juara Badminton Asia Championships 2024 itu mengaku banyak membuang kesempatan saat sudah unggul di gim pertama.

Permainan juara Hong Kong Open 2023 tersebut menurun sehingga harus puas mengakui keunggulan tunggal putra peraih medali perak Olimpiade Paris 2024 itu dalam tempo 1 jam 17 menit.

Jonatan Christie desak regenerasi - iMSPORT.TV

Dokumentasi PBSI

Saya sudah melakukan yang maksimal di laga ini. Lawan bermain sangat baik, dengan sabar dan tetap tenang. Saya sebaliknya banyak melakukan kesalahan sendiri dan membuang kesempatan,” ungkap Jojo -sapaan akrab Jonatan-.

Tanpa Gelar di Indonesia Masters 2025, Jonatan Christie desak regenerasi

Juara Daihatsu Indonesia Masters edisi 2023 tersebut menolak untuk menyalahkan keadaan di laga ini. Jojo menilai di laga ini lawan bermain sangat baik utamanya dalam bertahan.

Juara tunggal putra Indonesis masters 2025 - iMSPORT.TV

Dokumentas PBSI

Pada laga ini kondisi hembusan angin sedikit membuat saya untuk lebih sulit mengontrol permainan. Lawan juga merasakan yang sama dan hal tersebut bukan menjadi alasan.”

Lawan terlihat sangat siap dalam bertahan sehingga pantas menjadi juara turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2025,” ujar Jonatan.

Menurutnya, untuk pemain muda jangan dulu melihat hasil karena butuh jam terbang untuk menghadapi lawan-lawan yang peringkatnya ada di atas.

Jangan satu-dua kali kalah, langsung tak dikirim lagi. Hal tersebut nantinya berpengaruh pada rasa percaya diri pemain,” sarannya.

Sementara itu, Fajar/Rian mengakui lawan bermain sangat agresif dan membuatnya kurang bisa mengembangkan permainan.

Mereka bermain lebih in dan memang lagi naik daun,” ujar Fajar.

Fajar menilai dengan permainan lawan yang memiliki speed dan power cepat bakal lebih berbahaya ketika nantinya ditangani Herry Iman Pierngadi.

Ganda Malaysia yang ini memang berbeda dengan pemain Malaysia lain. Semoga pasangan Indonesia juga bisa lebih bagus lagi,” ucapnya.

Berita Olahraga Lainnya :

News, Sports