
iMSPORT.TV – Kali ini kita akan membahas deretan pembalap Formula 1 (F1) dengan gaji tertinggi menarik juga untuk kita ketahui. Gaji pokok seorang pembalap dibayar oleh timnya dan itu didasarkan pada faktor-faktor lainnya, seperti senioritas dan pengalaman hingga performa di lintasan.
Sementara, insentif kinerja dibayarkan kepada pembalap, berdasarkan hal-hal seperti memenangkan perlombaan atau finis di podium, serta target lain yang ditetapkan tim, seperti jumlah poin kejuaraan yang mereka kumpulkan.
Berikut lima pembalap Formula 1 dengan gaji tertinggi :
5. Charles Leclerc
Foto : automobiliferrari.com
Charles Marc Hervé Perceval Leclerc, lahir di Monaco, 16 Oktober 1997. Ia berkompetisi di ajang Formula Renault 2.0 Alps bersama tim Fortec Motorsports dan berhasil meraih peringkat kedua, serta dinobatkan sebagai rookie terbaik.
Setahun berselang, Charles pindah ke kompetisi FIA Formula 3, bersama tim Van Amersfoort Racing. Pada 2016, menjadi salah satu puncak di awal karier balapan Charles. Ia bergabung dengan akademi Ferrari, mengikuti ajang GP3 dan berhasil keluar sebagai juara. Tahun berikutnya, Charles yang berkompetisi di ajang Formula 2, kembali memperlihatkan kemampuannya dan jadi juara.
Ia kemudian memulai kariernya di F1 pada 2018 dan bergabung dengan tim Alfa Romeo Sauber. Sayangnya, ia gagal memperlihatkan performa terbaiknya dan hanya menempati urutan ke-13 di klasemen akhir.
Mengendarai salah satu mobil balap terbaik, Charles yang masih berusia 22 tahun kala itu, langsung meraih sepuluh podium dan dua kemenangan pada musim pertamanya bersama Ferrari.
Ia mampu ada di posisi keempat dalam klasemen akhir F1 2019. Pada 2022 menjadi pencapaian terbaik Charles di F1 sejauh ini. Ia mencatatkan sebelas podium dan tiga kemenangan yang membawanya berada di urutan kedua klasemen akhir musim tersebut.
Gajinya saat ini berkisar di angka USD27 juta atau Rp438,6 miliar.
4. Fernando Alonso

Foto : driving.co.uk
Alonso lahir di Oviedo, Spanyol, 29 Juli 1981. Dirinya tiba di Formula 1 bersama Minardi pada 2001 dan empat tahun kemudian memenangkan kejuaraan dunia pertamanya. Ia berhasil meraih gelar juara dunia dua kali berturut-turut pada tahun berikutnya, sebelum akhirnya pindah dari Renault ke McLaren.
Alonso kembali ke Renault setelah perpisahan yang tidak mengenakkan dari McLaren, dan pada 2010 menggantikan Kimi Raikkonen di Ferrari. Ia melakoni sepuluh balapan beruntun di kategori poin, suatu prestasi yang hanya mampu diraih tiga pembalap teratas dalam kejuaraan dan sesuatu yang terakhir kali dicapai Alonso pada 2014.
Peningkatan performa Alpine, yang dimanfaatkan Alonso untuk finis kelima di Silverstone, Spa, dan Interlagos, tak cukup meyakinkannya bahwa, tim berada di jalur yang tepat untuk membawanya kembali ke kesuksesan memenangkan balapan.
Alonso kemudian menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Aston Martin (2023) sesegera mungkin, setelah muncul lowongan di tim tersebut.
Gajinya saat ini berkisar di angka USD27,5 juta atau Rp446,8 miliar.
Deretan Pembalap Formula1 dengan Gaji Fantastis di 2025
3. Lando Norris
Foto .ft.com
Lando Norris lahir di Bristol, Inggris pada 13 November 1999. Pada 2015, Norris mendapatkan kesempatan pertamanya untuk mengikuti ajang balapan mobil single seater dalam ajang MSA Formula 4.
Hebatnya, ia berhasil menjadi juara dalam ajang ini. Sejak itu, kariernya terus berkembang. Norris bahkan berhasil memenangkan total 21 balapan dari berbagai ajang pada 2016.
Pada 2017, Ia berhasil masuk ke ajang Formula 3. Dengan memiliki banyak pengalaman, Norris yang tergabung ke dalam tim Carlin, mampu menjuarai ajang tersebut. McLaren menjadi tim besar pertama yang berhasil melihat potensi Lando Norris, dan mengontraknya di tahun yang sama.
Pabrikan asal Inggris ini juga memberikan kesempatan bagi Norris untuk menjadi pembalap uji coba dan menjajal mobil F1.
Pada 2018 menjadi salah satu tahun paling berpengaruh dalam hidup Norris. Tidak hanya mendapatkan promosi ke F2, ia juga mengikuti berbagai ajang balapan lainnya.
Momen terbaiknya ada pada ajang Daytona 24, ia berada di dalam satu tim dengan salah satu legenda F1, Fernando Alonso. Meski gagal menjuarai ajang balapan endurance tersebut, Norris mendapatkan ilmu dan pengalaman dari Alonso.
Kembali ke F2, dalam ajang ini Norris berhasil memenangkan balapan pertamanya. Bahkan, ia menempati urutan kedua klasemen akhir F2 (2018), hanya terpaut 68 poin saja dari George Russel yang menjadi juara dunia.
Berkat kemampuannya yang terus meningkat, Norris mendapatkan tempat di tim F1 McLaren (2019) dan menjadi partner dari Carlos Sainz yang sudah mengikuti ajang tersebut sejak 2015.
Musim pertamanya di F1 berjalan cukup baik, meski belum berhasil meraih podium. Norris menempati posisi ke-11 pada klasemen akhir F1 2019 dengan total 49 poin.
Gajinya berkisar di angka USD35 juta atau Rp568,7
2. Lewis Hamilton

Foto :silverarrows.net/ © Daimler AG
Hamilton lahir 7 Januari 1985 di Stevenage, Britania Raya. Balapan pertama Hamilton di Formula 1 terjadi pada 2007 bersama tim McLaren.
Pada balapan ini ia langsung menunjukkan kemampuannya dengan meraih podium di hampir semua race. Lewat semua kemenangan balap Formula 1 tersebut berhasil membuat Hamilton merebut gelar juara dunia pertamanya (2008).
Pada 2013, Hamilton pindah ke Mercedes-AMG Petronas. Perpindahannya ke tim Mercedes membuat ia berhasil mendominasi seluruh balapan. Bersama Mercedes-AMG Petronas, Hamilton memenangkan dua gelar juara pada 2014 dan 2015.
Tak berhenti sampai disitu, Hamilton menambah empat gelar juara dunia pada 2017, 2018, 2019, dan 2020.
Dengan total tujuh gelar juara dunia, Hamilton telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap Formula 1 terbesar sepanjang masa, menyamai gelar juara pembalap Formula 1 legendaris, Michael Schumacher.
Pada awal musim 2024, Hamilton resmi mengakhiri kontraknya bersama Mercedes, dan pindah ke tim Ferrari pada musim 2025.
Gajinya berkisar di angka USD57 juta atau Rp926,3 miliar.
1. Max Verstappen

Foto : .hotcars.com
Max Emilian Verstappen lahir di Hasselt, Belgia, 30 September 1997. Ayahnya, Jos Verstappen, adalah mantan pembalap F1, sementara ibunya, Sophie Kumpen, merupakan juara karting Belgia.
Pada 2015, di usia 17 tahun, Max memulai debutnya di Formula 1 bersama Toro Rosso, dan menjadikannya pembalap termuda dalam sejarah F1.
Dua pekan setelahnya, ia mencatatkan rekor sebagai pencetak poin termuda di F1. Pada 2016, Max dipromosikan ke Red Bull Racing dan langsung membuat sensasi, dengan memenangkan GP Spanyol di debutnya bersama tim tersebut. Ini menjadikannya pemenang balapan F1 termuda pada usia 18 tahun.
Dalam beberapa musim berikutnya, Max terus menunjukkan performa luar biasa, menjadi ancaman serius bagi para pembalap Formula 1 lainnya.
Pada 2021, ia memenangkan gelar juara dunia pertamanya setelah pertarungan epik melawan Lewis Hamilton, dan sejak itu ia terus mendominasi ajang Formula 1.
Max kembali memenangkan gelar juara dunia Formula 1 pada tahun 2022, 2023, dan 2024, dengan musim 2023 menjadi yang paling spektakuler, karena rekornya sebagai pembalap F1 dengan kemenangan terbanyak yaitu, 19 kemenangan dari 22 balapan.
Gajinya berkisar di angka USD75 juta atau Rp1,21 triliun.
(adm/mir)
Berita Olahraga Lainnya :