iMSPORT.TV – Tidak semua pemain yang pernah membela Manchester United punya reputasi baik. Teta pada beberapa pemain yang punya catatan buruk.
Sebagai salah satu tim paling besar di dunia, siapapun yang berseragam The Red Devils, akan jadi sorotan. Ketenaran yang didapatkan ada yang berbuah manis, ada pula yang berakhir pahit.
Pemain-pemain tersebut tak memenuhi ekspektasi, sehingga membuat pelatih tak segan-segan mendepak orang yang dimaksud. Pemain-pemain yang dianggap tampil buruk di berbagai era kepelatihan, termasuk saat Alex Ferguson menangani Iblis Merah.
Berikut lima pemain terburuk yang pernah membela Man Utd:
Jordi Cruyff
Harapan tinggi menyasar pada sosok Jordi Cruyff. Gimana tidak, yang bersangkutan adalah anak dari legenda sepak bola, Johan Cruyff.
Jordi Cruyff tampil apik bersama Barcelona, semakin besar pula ekspektasi para penggemar. Tapi Cruyff dianggap tak mengesankan di MU.
Selama empat tahun di Old Trafford, Cruyff hanya mencatat 58 penampilan di semua kompetisi. Ia kalah saing dengan Paul Scholes di pos gelandang serang dan Roy Keane di posisi gelandang bertahan.
Kleberson
Pemain yang ikut membawa Brasil juara Piala Dunia 2022, Kleberson, dilirik MU pada 2003 dengan mahar 28,1 juta poundsterling atau rekor tertinggi di Inggris saat itu.
Namun Kleberson hanya bertahan dua musim. Selama dua tahun dibina Alex Ferguson, Kleberson hanya diberi kesempatan bermain sebanyak 30 kali.
Ia tak bisa berbuat banyak, karena Ferguson menjadikan Roy Keane sebagai tumpuan utama. Kemudian pada 2005, Kleberson hengkang.
Pemain Terburuk dalam Sejarah Manchester United
Eric Djemba Djemba
Manchester United mendatangkan Eric Djemba Djemba dari FC Nantes pada musim panas 2003. Kedatangannya berdekatan dengan Cristiano Ronaldo yang direkrut pada jendela transfer yang sama.
Tapi, persaingan sengit di lini tengah membuat pemain asal Kamerun itu mendapatkan menit bermain. Selama 1,5 tahun di MU, Djemba Djemba membukukan 39 pertandingan di semua kompetisi.
Setelah hengkang dari MU, Djemba Djemba berpetualang ke berbagai klub di belahan dunia dari Qatar, Israel, India, hingga sempat berseragam Surabaya United, yang bertranformasi menjadi Bhayangkara FC pada 2015 lalu.
Massimo Taibi
Manchester United merekrut Massimo Taibi di tengah krisis kiper akibat Mark Bosnich dan Raimond van der Gouw cedera, pada musim panas 1999. Namun debutnya justru berbuah petaka saat melakukan blunder lawan Liverpool.
Blunder yang makin parah dilakukan saat MU melawan Southampton. Itu terjadi ketika bola tendangan Matt Le Tissier yang semestinya bisa dikendalikan, justru meluncur mulus di antara dua kaki Taibi.
Hanya satu tahun Taibi berseragam MU, namun separuhnya dipinjamkan ke Reggina. Pada musim panas 2000 MU memutuskan melepas Taibi.
Karel Poborsky
Manchester United jadi sorotan saat mendatangkan Karel Poborsky dari Slavia Prague. Sayap kanan asal Ceko itu menanggung ekspektasi tinggi dari penggemar.
Sayangnya, Poborsky kalah pamor dari David Beckham yang mulai mendapatkan jam terbang reguler. Persaingan di pos sayap kanan pun dimenangkan oleh Beckham.
Alhasil, Poborsky pun tergeser. Ia hanya bertahan selama dua tahun di Old Trafford pada 1998 sekaligus melewatkan masa keemasan kala meraih treble winners pada 1999.
(adm/mir)
Berita Olahraga Lainnya :