Kirsty Coventry, Wanita Afrika Pertama Jadi Presiden Komite Olimpiade Internasional

Kirsty Coventry, Wanita Afrika Pertama Jadi Presiden Komite Olimpiade Internasional - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Kirsty Coventry, Wanita Afrika Pertama Jadi Presiden Komite Olimpiade Internasional. Dunia olahraga dikejutkan dengan terpilihnya Kirsty Coventry sebagai Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) ke-10.

Mantan perenang Olimpiade asal Zimbabwe ini menciptakan sejarahbaru, sebagai wanita pertama dan orang Afrika pertama yang memimpin organisasi olahraga global tersebut.

Pemilihan yang berlangsung di Costa Navarino, Yunani, pada tanggal 20 Maret 2025, menghasilkan kemenangan telak Coventry, dengan 49 suara dari total 97 suara, melampaui suara mayoritas yang dibutuhkan.

Kemenangan Coventry menandai tonggak penting bagi IOC yang telah berdiri lebih dari 130 tahun. Ia menggantikan Thomas Bach, yang telah menjabat sejak tahun 2013.

Pelantikan resmi Coventry sebagai Presiden IOC akan dilaksanakan pada Hari Olimpiade, 23 Juni 2025, dengan masa jabatan delapan tahun dan kemungkinan perpanjangan empat tahun lagi.

Kirsty Coventry elected IOC President - Francs Jeux

Ini akan menjadi masa jabatan yang menarik. Banyak tantangan yang berbeda, tetapi juga banyak peluang,” sebut Coventry, yang menyampaikan terima kasih kepada Komite Olimpiade Zimbabwe karena telah memberikan dukungan saat dirinya memulai perjalanan bersama IOC.

Prestasi luar biasa ini menjadi bukti nyata kemajuan dan inklusivitas dalam dunia olahraga internasional. Berbagai pengalaman dan prestasi Coventry di dunia olahraga dan pemerintahan, menjadi kunci keberhasilannya.

Coventry merupakan salah satu atlet Olimpiade Afrika yang paling berprestasi dan telah memenangkan tujuh medali Olimpiade, termasuk dua medali emas.

Selama kampanye, saya sangat fokus untuk menjadi orang terbaik. Bukan soal gender, bukan soal benua. Namun, kini saya benar-benar bangga karena kita bisa mengatakan bahwa kita adalah orang Zimbabwe pertama, orang Afrika pertama, dan wanita pertama,” ungkap Coventry.

Sejak tahun 2013, Mantan atlet Olimpiade berusia 41 tahun telah menjadi anggota IOC. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Olahraga, Seni & Rekreasi di Zimbabwe sejak tahun 2018, serta Wakil Presiden Federasi Selancar Internasional.

Kombinasi pengalaman tersebut menunjukkan kepemimpinan dan kapabilitas yang mumpuni dalam mengelola organisasi berskala global seperti IOC.

Terima kasih dari lubuk hati saya karena telah berjalan bersama saya dalam perjalanan ini, karena Anda semua telah memainkan peran penting dalam melakukan hal itu. Dan ini bukan hanya keberhasilan saya, ini keberhasilan kita semua,” tutur Coventry dalam upacara penyambutannya di Bandar Udara Harare.

Kita mendobrak begitu banyak hambatan dalam pemungutan suara itu, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh kolega IOC yang telah memberikan saya harapan, keyakinan, dan kepercayaan mereka,” kata Coventry.

Kirsty Coventry, Wanita Afrika Pertama Jadi Presiden Komite Olimpiade Internasional

Who is Kirsty Coventry, the next president of the International Olympic  Committee? | AP News

Ketika sang Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang baru terpilih, kembali ke negara asalnya, Zimbabwe, Kirsty Coventry, menerima sambutan bak pahlawan saat kembali ke negara asalnya, pada Minggu (23/3).

Kita belum pernah mengalami masa-masa yang mudah, tetapi kita telah menjadi lebih kuat, dan kita benar-benar membuat perbedaan. Ada kebijakan yang telah ditetapkan dan peraturan yang sedang ditetapkan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dan saya benar-benar bangga dengan pekerjaan yang telah kita semua lakukan,” imbuhnya.

Era Baru Kepemimpinan IOC
Kemenangan Kirsty Coventry disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk Thomas Bach yang menyatakan dukungan penuh dan optimis terhadap kerja sama yang erat selama masa transisi kepemimpinan.

Dukungan ini menunjukkan kepercayaan dan harapan besar terhadap kepemimpinan Coventry dalam memajukan gerakan Olimpiade.

Coventry sendiri telah menyatakan komitmennya untuk memimpin IOC dengan menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi dan fokus pada modernisasi gerakan Olimpiade.

Ia berencana untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda serta memperkuat peran atlet dalam pengambilan keputusan di IOC. Visi ini menunjukkan komitmennya untuk membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi masa depan Olimpiade.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Sebagai Presiden IOC wanita dan Afrika pertama, Coventry dihadapkan pada tantangan besar untuk memimpin organisasi yang kompleks dan berpengaruh secara global.

The day Kirsty reached out to Chitungwiza - The Standard

Namun, pengalaman dan prestasinya yang luar biasa memberikan keyakinan bahwa ia mampu mengatasi tantangan tersebut.

Harapan besar diletakkan di pundak Coventry untuk membawa perubahan positif bagi gerakan Olimpiade. Modernisasi, peningkatan keterlibatan generasi muda, dan penguatan peran atlet, merupakan prioritas utama yang akan diwujudkan.

Dengan terpilihnya Kirsty Coventry, dunia menyaksikan babak baru dalam sejarah Olimpiade. Kepemimpinannya diharapkan membawa perubahan positif dan berkelanjutan, menginspirasi atlet muda di seluruh dunia, dan memperkuat nilai-nilai sportivitas dan persatuan.

Keberhasilan Coventry juga menjadi inspirasi bagi wanita dan orang-orang Afrika di seluruh dunia, membuktikan bahwa tidak ada batasan bagi mereka yang memiliki tekad dan kemampuan untuk mencapai puncak prestasi. Kisah suksesnya menjadi bukti nyata bahwa, keberagaman dan inklusivitas merupakan kekuatan yang mendorong kemajuan dan perubahan positif.

Masa depan IOC di bawah kepemimpinan Kirsty Coventry, penuh dengan harapan dan
tantangan.

Namun, dengan komitmen, visi, dan pengalamannya yang luar biasa, ia diyakini mampu memimpin IOC menuju era baru yang lebih gemilang dan berkelanjutan

(adm/amr)

Berita Olahraga Lainnya :