
iMSPORT.TV – Turkey Islamic Solidarity Games Organizing Committee (TISGOC) memastikan segala persiapan Islamic Solidarity Games (ISG) 2021 Konya berjalan lancar.
Seluruh venue telah rampung dan siap digunakan untuk event olahraga solidaritas negara-negara anggota OKI yang akan dibuka 9 hingga 18 Agustus mendatang. ISG Konya 2021 ini seharusnya di gelar pada 20-29 Agustus 2021, tapi jadwalnya bentrok dengan Paralimpiade Tokyo (24 Agustus 2021).
Hal tersebut diungkapkan Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Rafiq Hakim Radinal yang hadir dalam Chefs de Mission (CdM) Meeting ISG kedua yang berlangsung pada 1-6 Juli.
“TISGOC memastikan segala venue sudah rampung dan siap digunakan. Indonesia pun sudah siap tampil di ISG Konya,” ujar Rafiq, Kamis (7/7).
“Dalam CdM Meeting kali ini, NOC Indonesia berkesempatan melalukan one on one meeting dengan 15 direktorat TISGOC, mulai dari pembahasan akreditasi hingga sport entry.”
“Respons TISGOC sangat positif, apalagi mereka sempat menyebut bahwa Indonesia merupakan NOC terbaik karena data setiap departemen sudah siap.” lanjutnya
ISG Konya akan mempertandingkan 20 cabang olahraga, yaitu atletik, panahan, basket 3×3, bocce, balap sepeda (jalan raya dan trek), anggar, sepak bola, senam (artistik, aerobik, ritmik), bola tangan, judo, karate, kickboxing, menembak, renang, tenis meja, taekwondo, voli, angkat besi, gulat (freestyle, greco-roman), panahan tradisional.
Baca Juga: PB ESI Yakin Esports Indonesia Bakal Saingi AS dan China
TISGOC sudah melakukan drawing untuk 3 olahraga beregu, yakni bola tangan, voli, dan sepak bola. Dari ketiga cabor ini, Indonesia hanya menurunkan tim voli putri.
Berdasarkan drawing, lanjut Rafiq, voli putri Indonesia menempati Grup A bersama Uzbekistan, Turki, dan Iran. Sementara Grup B dihuni Afghanistan, Senegal, Kamerun, serta Azerbaijan.
“Komitmen NOC Indonesia adalah menjadikan ISG sebagai ajang solidaritas sebagai sasaran antara menuju ajang prestasi SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2022 Hangzhou,” kata Rafiq.
Rafiq menjelaskan TISGOC memiliki aturan ketat sebagai langkah preventif pencegahan covid-19. Atlet dan official yang tinggal di athlete village wajib melakukan PCR dalam 48-72 jam sebelum keberangkatan.
“Hasil PCR negatif baru bisa berangkat dan atlet dan official akan dites kembali setibanya di athlete village. Semua yang berangkat juga wajib menyertakan sertifikat vaksin,” ujar Rafiq.
“Nanti di athlete village juga akan tersedia klinik dengan petugas medis, dokter, fisioterapi, dan masseur yang melayani seluruh kontingen dan jika memerlukan obat ataupun perlengkapan media lainnya dapat dibeli di apotek yang tersedia di athlete village.” Terangnya
(fid)
Baca Juga:
Didepak Persija, Marco Motta Kembali Lagi ke Jakarta
Roger Federer Tampil Mengejutkan di Wimbledon