Carolina Marin Eks Pebulutangkis Peringkat Satu Dunia yang Pernah Jadi Penari

Carolina Marin Eks Pebulutangkis Peringkat Satu Dunia yang Pernah Jadi Penari - IMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung, berhasil mempersembahkan medali pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Kepastian ini didapatkan setelah tunggal putri Spanyol, Carolina Marin mundur dari Olimpiade 2024, karena cedera.

Marin tampak memegangi lututnya dan meringis kesakitan. Tak lama, juara Olimpiade Rio 2016 itu menyatakan retired. Gregoria Mariska Tunjung, yang memperoleh perunggu setelah Marin retired, tak tahu harus berkata apa. Grego merasa ini bukan jalan terbaik untuk naik podium.

Atlet berusia 31 tahun itu, menangis tersedu-sedu setelah pertandingannya di Olimpiade Paris 2024 berakhir dengan tragis.

Marin mundur di semifinal saat melawan wakil China, He Bing Jiao setelah mengalami cedera lutut serius. Atlet berusia 31 tahun itu, tidak berkesempatan mempertahankan gelarnya di Tokyo setelah ACL di lutut kanannya robek pada tahun 2021, dia tergeletak di lapangan saat pelatih dan staf medis bergegas menolongnya.

Riwayat Cedera Carolina Marin, Berkali-kali Kena ACL

Marin dengan berani berjuang dan mencoba untuk melanjutkan pertandingan dengan kakinya yang diperban, tapi ia kembali terkulai, jatuh ke lantai karena frustrasi dan terpaksa menyerah.

 

Lawan Malah Menangis
Kekalahannya yang tiba-tiba dan menyakitkan, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton di Porte de La Chapelle Arena. Marin terdengar menangis di belakang lapangan.

Bintang bulu tangkis itu tidak berbicara kepada wartawan saat meninggalkan arena menuju rumah sakit.
Sementara lawannya, Bing Jiao, pun menangis saat diwawancara. Menurut Bing Jiao, Marin memberikan semangat kepadanya untuk pertandingan final.

Marin menunggu 8 tahun untuk tampil di panggung Olimpiade. Setelah mengamankan emas di Brasil, Marin absen di Tokyo karena cedera. Bertahun-tahun ia memulihkan kondisi hingga sering absen di turnamen, dan kembali ke Olimpiade dengan harapan meraih medali. Tapi, besar kemungkinan, ini menjadi Olimpiade terakhir.

Carolina Marin Kaget Disambut Ribuan Orang di Kampung Halaman - Ragam  Bola.com

Carolina Marin Eks Pebulutangkis Peringkat Satu Dunia yang Pernah Jadi Penari

Carolina Marín estuvo a punto de dejar el bádminton por el flamenco

Mantan Penari Flamingo
Carolina María Marín Martín atau yang lebih dikenal dengan Carolina Marín (lahir 15 Juni 1993, adalah pemain bulu tangkis asal Spanyol di nomor tunggal putri. Dia mantan pemain peringkat 1 dunia selama 66 minggu dan pernah meraih medali emas pada Olimpiade Rio (2016), serta jadi tunggal putri pertama di Eropa yang berhasil jadi Juara dunia bulu tangkis sebanyak tiga kali (pada 2014, 2015, dan 2018).

Siapa yang mengira kalau Carolina Marín awalnya adalah penari flamenco. Ia mulai mengenal bulutangkis ketika melihat temannya bermain olahraga ini, dan memperkenalkan kepadanya. Sejak saat itu, ia memutuskan berhenti menari dan mulai menekuni bulutangkis.

Ia mulai bermain bulutangkis di usia 8 tahun dan berlatih di Klub IES La Orden di Huelva. Dia memulai debut profesionalnya pada 2005 dengan mengikuti turnamen Brussels International U15 (2015).

Heartbreak For 2016 Rio Olympics Gold Medallist Carolina Marin! Shuttler  Withdraws During Semis After Knee Injury | Times Now

Sebelum menjadi pebulutangkis hebat seperti sekarang, Carolina pernah mengikuti berbagai latihan hingga ke belahan dunia. Indonesia dan Thailand tak luput dari medan yang ditempuh Carolina untuk menimba ilmu

Pada 2009, ia menjadi pemain bulutangkis Spanyol pertama yang memenangkan medali perak di Kejuaraan Junior Eropa. Dua tahun kemudian, berhasil meraih emas di Kejuaraan Bulutangkis Junior Eropa 2011, setelah kalahkan pemain sesama Spanyol, Beatriz Corrales di final.

Marin memenangkan gelar besar pertamanya di turnamen Irlandia Internasional, datang lewat tahap kualifikasi dan mengalahkan pemain Belanda Rachel Van Cutsen, di final dengan Rubber Set.

Dia juga berkompetisi dalam Kejuaraan Dunia Junior di Taipei, Tionghoa, kemudian meraih perunggu, setelah dikalahkan oleh Elisabeth Purwaningtyas dari Indonesia pada babak semi final.

Pada 2015 ia melakoni debut profesional di dunia bulutangkis. Sejauh ini, ia telah menyandang tiga gelar juara dunia bulutangkis, yakni pada tahun 2014, 2015, dan 2018.

Selain itu, Carolina Marin telah mencicipi gelar juara bergengsi lainnya, medali emas Olimpiade Rio di Brasil pada tahun 2016 silam.

Rio Olympics 2016: Carolina Marin wins badminton women's singles gold -  BadmintonPlanet.com

Ia sempat alami cedera lutut yang cukup lama. Ini membuat Marin menderita saat bermain di Indonesia Masters 2019 dan kembali lagi ke Indonesia untuk ikuti ajang Indonesia Open pada tahun 2022.

Biodata sang juara, Carolina Marin

  • Nama Lengkap : Carolina Maria Marin Martin
  • Tempat Lahir : Huelva, Spanyol
  • Tanggal Lahir : 15 Juni 1993
  • Usia : 31 tahun
  • Zodiak : Gemini
  • Kewarganegaraan : Spanyol
  • Tinggi Badan : 172 cm
  • Berat : 62 kg (137 pon)
  • Orang tua : Gonzalo Marín, Toñi Martín
  • Pelatih : Fernando Rivas
  • Pegangan Raket : Kiri

(adm/mir)

Berita Lainnya :