Iie Sumirat : Sang Meastro yang Didik Taufik Hidayat

Iie Sumirat Sang Meastro yang Didik Taufik Hidayat - iMSPORT.tV

iMSPORT.TV – Iie Sumirat : Sang Meastro yang Didik Taufik Hidayat. Dunia bulu tangkis Indonesia berduka. Legenda tunggal putra Iie Sumirat tutup usia di umur 74 tahun, pada Selasa (22/7/2025).

Kepergian Iie Sumirat memberikan duka mendalam bukan hanya keluarga, tetapi juga rekan sejawat. Salah satunya adalah Taufik Hidayat yang pernah menjadi murid dari lelaki 74 tahun tersebut.

Dunia bulu tangkis Indonesia tengah berduka atas kepergian atlet teladan negeri, Kang Iie Sumirat,” tulis Taufik Hidayat pada unggahannya di Instagram pada Rabu, 23 Juli 2025.

Beliau bukan hanya pelatih awal karier saya, tapi sosok pendamping setia yang membimbing saya layaknya seorang ayah kedua, mentor penuh kasih yang menata seluruh perjalanan hidup dan karier saya,” ungkapnya

Seperti apa profil dan biodata dari pebulu tangkis yang dikenal dengan julukan Meteor Bandung?

Sumirat merupakan salah satu pemain tunggal putra terkemuka Indonesia pada tahun 1970-an, ketika Indonesia mendominasi kompetisi internasional putra, sementara China masih absen dari kompetisi yang disetujui IBF.

Iie Sumirat lahir di Bandung pada 15 November 1950. Ia merupakan bagian dari kelompok legendaris di era 70-an bernama “The Magnificent Seven”.

Para anggota “The Magnificent Seven” diantaranya; Rudy Hartono, Liem Swie King, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, dan Ade Chandra, yang mendominasi panggung dunia.

Selama kariernya sebagai pemain, Iie dikenal dengan gaya bermainnya yang unik, penuh kejutan, dan kerap eksentrik di lapangan

Salah satu yang menarik perhatian adalah saat Iie Sumirat menari Sunda di final Piala Thomas 1979. Puncak prestasi hadir saat ia menjadi juara pada Kejuaraan Invitasi Asia 1976 di Bangkok.

Dalam laga tersebut, Iie Sumirat sukses menaklukkan jagoan Tiongkok, Hou Jiachang, yang membuatnya dijuluki ‘Pembunuh Raksasa’. Iie juga meraih perunggu di Kejuaraan Dunia IBF pertama di 1977.

Iie Sumirat Sang Meastro yang Didik Taufik Hidayat - iMSPORT.tV

Iie Sumirat : Sang Meastro yang Didik Taufik Hidayat

Saat rekan senegaranya, Rudy Hartono memenangkan Kejuaraan All England ke delapan pada Maret 1976, Sumirat memenangkan Turnamen Undangan Asia di Bangkok, Thailand, mengalahkan legenda bulu tangkis China, Hou Jiachang di final.

Pada Kejuaraan Dunia IBF pertama tahun 1977, Sumirat mencapai babak semifinal tetapi dikalahkan oleh Flemming Delfs, yang akhirnya menjadi pemenang.

Sumirat bermain di tim juara dunia Piala Thomas (putra internasional) Indonesia tahun 1976 dan 1979, berbagi tugas di tunggal kedua di belakang Hartono pada tahun 1976, dan bermain tunggal kedua di belakang Liem Swie King pada 1979, yang mampu mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal dan final.

Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1982, Iie Sumirat melanjutkan dedikasinya untuk bulu tangkis sebagai pelatih.

Ia bahkan mendirikan PB Sarana Muda yang kemudian menjadi SGS Elektrik, sebuah klub yang berhasil melahirkan talenta-talenta besar seperti Taufik Hidayat. Iie Sumirat membantu Taufik Hidayat, khususnya dalam mempelajari permainan net-nya yang menipu.

Bagi Taufik Hidayat, Iie Sumirat adalah figur ayah yang merancang jalan hidup dan kariernya hingga mampu menjejak podium tertinggi Olimpiade.

“Berkat polesan Kang Iie yang begitu hebat dan kerap mengenalkan teknik-teknik pukulan yang kerap dianggap “aneh”, saya bisa berprestasi hingga menorehkan prestasi besar. Seperti merebut emas Olimpiade Athena 2005, Kejuaraan Dunia 2005, medali emas Asian Games 2002 dan 2006, enam kali juara Indonesia Terbuka dan kejuaraan besar lainnya,” kenang Taufik Hidayat.

Kang Iie lah yang mampu membuat permainan saya begitu istimewa. Saya akhirnya bisa memiliki pukulan-pukulan istimewa juga berkat polesan Kang Iie. Kang Iie lah yang mengajari saya untuk bisa melakukan pukulanpukulan istimewa yang tidak bisa ditemui atau diajarkan di berbagai buku tentang teknik-teknik dasar bermain bulu tangkis.”

Dengan kepergian Kang Iie begitu Taufik Hidayat menyapa, bulu tangkis Indonesia tentu sangat kehilangan sosok yang begitu istimewa.

Dia adalah salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia. Taufik mengklaim bulu tangkis Indonesia bisa hebat seperti sekarang, juga berkat kiprah dan perjuangan yang dirintis Kang Iie dari dulu.

Tanpa beliau (kang Iie Sumirat) saya bukanlah siapa-siapa. Bagi kita sekarang, semangat dan torehan prestasi yang telah ditorehkan Kang Iie, wajib kita teruskan dan lestarikan,” imbuh Taufik.

Profil dan Biodata Iie Sumirat
Nama : Iie Sumirat
Lahir : 15 November 1950
Meninggal Dunia: 22 Juli 2025
Prestasi :

  1. Kejuaraan Dunia 1977: Perunggu
  2. Kejuaraan Dunia 1979: Perak
  3. Piala Thomas 1976 Bangkok: Emas
  4. Piala Thimas 1979 Jakarta: Emas
  5. Asian Games 1978 Bangkok: Emas (tim)
  6. Asian games 1978 Bangkok: Perunggu (individu)
  7. Kejuaraan Asia 1976: Emas.

(adm/amr)

Berita Olahraga Lainnya :