Kapten Lebanon akui Timnas Indonesia Lawan yang Kuat

Kapten Lebanon akui Timnas Indonesia Lawan yang Kuat

iMSPORT.TV – Kapten timnas Lebanon, Mohamad Haidar meminta maaf soal keributan di lapangan dengan pemain timnas Indonesia di penghujung pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, SUrabaya, Senin (8/9).

Lebanon bermain dengan menumpuk pemain di lini belakang sejak awal laga. Haidar tak menyesal telah melewati laga melawan timnas Indonesia.

Menurutnya, timnas Indonesia pun akan melakukan hal serupa jika menghadapi tim dengan level lebih tinggi.

Situasi Anda mungkin juga akan sama bila bertemu tim level tinggi kaliber Piala Dunia seperti Brasil atau Argentina, insyaallah jika kalian lolos, kalian mungkin bakal bermain sama seperti kami,” tuturnya menambahkan.

Kalian juga akan membuang-buang waktu, mempertahankan bola. Bermain 5-3-2 atau 5-4-1.

Haidar meminta maaf dan menegaskan insiden tersebut murni karena tensi pertandingan yang tinggi, bukan karena niat buruk.

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggemar Indonesia, dan semua orang di stadion, dan mereka yang bersama kami di hotel, benar-benar orang-orangnya sangat ramah, dan kami merasa seperti di rumah. Terima kasih banyak,” kata Haidar.

Jadi maaf tentang apa yang terjadi di pertandingan, ini adalah sepak bola, kami tidak bermaksud berkelahi dengan pemain mana pun atau membuat masalah dengan orang-orang di Indonesia. Terima kasih banyak, dan sekali lagi maaf,” ucapnya.

Kapten Lebanon akui Timnas Indonesia Lawan yang Kuat

Timnas Indonesia menguasai laga hingga 81 persen penguasaan bola dan membuat 619 operan sukses berbanding 141 dari lawan, per statistik dari Lapangbola. Namun, Garuda dibuat frustrasi oleh pertahanan berlapis Lebanon serta taktik tim lawan dalam bermain keras dan mengulur-ulur waktu.

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert bereaksi usai skuad Garuda tak mampu menghasilkan shot on target ke gawang Lebanon.

Ya, kami punya tembakan ke gawang hanya saja tidak mencetak gol. Jika Anda melihat bagaimana Lebanon bermain, mereka bertahan habis-habisan di area mereka sendiri, di kotak 16 meter mereka. Itu sangat berbeda,” kata Kluivert selepas laga.

9 tembakan yang dilepaskan skuad Garuda, tak satupun yang tepat sasaran, meski Indonesia mampu mendominasi penguasaan bola mencapai 81 persen (90 menit).

Sedangkan Lebanon hanya mampu mencatatkan 19 persen penguasaan bola, dan berhasil mencatatkan satu shot on target dari empat kali percobaan.

Sulit menciptakan peluang untuk mencetak gol, tapi kami tetap bermain ofensif, mencoba mencetak gol, dan sayangnya kami tidak bisa. Tapi kami akan terus belajar dari hal ini,” ujarnya.

(amr/adm)

Berita Olahraga Lainnya :