Naomi Osaka Mundur di Semifinal, Bentuk Protes Penembakan Jacob Blake

Naomi Osaka Mundur di Semifinal, Bentuk Protes Penembakan Jacob Blake - iMSPORT

iMSPORT.TV – Mantan petenis nomor satu versi WTA Naomi Osaka menyatakan mundur sebagai bentuk dari ketidakadilan rasial, dari babak semi final Western & Southern Open di Ohio Amerika Serikat, Rabu (26/8).

Naomi Osaka yang merupakan pendukung aktif gerakan “Black Lives Matter”, merupakan petenis berdarah Jepang dan Haiti.

Sebelum saya menjadi seorang atlet, saya seorang wanita kulit hitam“.ujar petenis berusia 22 tahun di akun media sosialnya.

Keputusan tersebut diambil Osaka, sebagai bentuk protes atas penembakan polisi terhadap pria kulit hitam, Jacob Blake di kota Kenosha, Wisconsin, pada Ahad (23/8), dikabarkan akibat tembakan tersebut, Blake dikabarkan mengalami lumpuh.

Baca juga : LeBron James Tanggapi Sikap Liverpool Untuk Kematian George Floyd

Naomi Osaka Mundur di Semifinal, Bentuk Protes Penembakan Jacob Blake

 

Sebelumnya pada Rabu, NBA dikabarkan menunda tiga pertandingan playoff, setelah Milwaukee Bucks melakukan boikot game kelima dari seri Playoff melawan Orlando Magic, sebagai bentuk protes atas kejadian Jacob Blake.

Lebih lanjut dalam pernyataannya yang diunggah di Twitter, Osaka mengatakan bahwa keputusan yang ia lakukan adalah mendesak.

Sebagai seorang wanita kulit hitam, saya merasa ada banyak hal yang lebih penting yang perlu mendapat perhatian segera, dari pada menonton saya bermain tenis,” tulis petenis yang kini menduduki nomor 10 dunia itu.

Saya tidak mengharapkan sesuatu yang drastis terjadi karena saya tidak bermain, tetapi jika saya bisa memulai percakapan tentang olahraga yang mayoritas kulit putih, saya menganggap itu sebagai langkah ke arah yang benar. Menonton ‘genosida’ orang kulit hitam di tangan polisi benar-benar membuatku jengah,” katanya.

Osaka mengalahkan Anett Kontaveit 4-6, 6-2, 7-5 pada hari Rabu untuk mencapai semi final, di mana seharusnya juara dua kali Grand Slam itu akan menghadapi Elise Mertens.

Akibatan tembakan pada Blake, membuat gerakan anti-rasial di AS memanas lagi setelah tewasnya George Floyd akibat dianiaya polisi Mei lalu. (amr)

Baca juga : Usain Bolt di Nyatakan Positif Covid-19 Setelah Pesta Ulang Tahunnya