
iMSPORT.TV – Profil I Gusti Kompyang Manila. Kabar duka datang dari Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasional Demokrat (NasDem). Gubernur ABN NasDem,tokoh olah raga yang juga purnawirawan militer, Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, tutup usia hari ini, Senin (18/8/2025).
“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, pada hari ini, Senin, 18 Agustus 2025,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim pada wartawan.
I Gusti Kompyang Manila adalah purnawirawan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI Angkatan Darat (AD).
Lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, I Gusti Kompyang Manila adalah sosok yang disiplin, berintegritas, dan memiliki kecintaan tinggi terhadap Tanah Air, yang tercermin dari perjalanan hidup dan kariernya yang multidimensional.
IGK Manila Eks Manajer Timnas Indonesia IGK Manila adalah eks manajer Timnas Indonesia. Ia turut mengawal Garuda saat menyabet medali emas SEA Games 1991, dan tercatat mengawali kariernya di dunia militer dengan masuk Akademi Militer Nasional 1964.
Selama karier militernya, IGK Manila berhasil mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI), sebuah pencapaian yang menandakan dedikasi dan prestasinya.
Salah satu jejak penting yang tak terlupakan dalam karier militernya adalah keberhasilannya dalam “Operasi Ganesha 1982”, sebuah operasi yang menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan mengelola situasi sulit.
- Profil Veda Ega Pratama, Pembalap Muda Asal Gunung Kidul
- SEA Games 2025 : Inilah 50 Cabor yang Dipertandingkan
Pada tahun 1967, I Gusti Kompyang Manila juga pernah mengemban tugas penting sebagai petugas keamanan di Wisma Yaso, mengawal Presiden Sukarno saat menyusun naskah Pidato Nawaksara.
Pengalaman ini membentuk kekagumannya terhadap dua tokoh besar Indonesia, Sukarno dan Soeharto, yang ia kagumi karena kepemimpinan dan visi mereka.
IGK Manila pernah mencapai pangkat sebagai kolonel pada 1983 dan brigadir jenderal pada 1993. Pangkat terakhir IGK Manila di kecabangan Corps Polisi Militer adalah Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI).
Andil IGK Manila untuk Timnas Indonesia hingga Persija, IGK Manila pernah memimpin Timnas Indonesia sebebagai manajer pada gelaran SEA Games 1991 di Manila, Filipina.
Timnas Indonesia tampil apik selama turnamen sepak bola regional tingkat Asia Tenggara itu. Dengan kekuatan mayoritas pemain muda, Indonesia mampu menumbangkan Malaysia, Vietnam, dan tuan rumah, Filipina, di babak penyisihan.
Di babak semifinal, Indonesia mendepak Singapura via adu penalti 4-2. Puncaknya, Indonesia mengalahkan tim kuat Thailand di final lewat adu tos-tosan 4-3 setelah kedua tim imbang 0-0.
Prestasi ini merupakan bagian dari capaian IGK Manila kala dipercaya untuk menjabat manajer Timnas Indonesia. Selain berperan untuk timnas, IGK Manila juga andil membawa Bandung Raya meraih gelar Liga Indonesia 1996.
Tak hanya itu, IGK Manila juga pernah menjabat chef de mission Persija Jakarta dan ikut berkontribusi atas kesuksesan Macan Kemayoran juara Liga Indonesia 2001.
Kontribusi di Dunia Olahraga dan Pemerintahan
Nama IGK Manila dikenal luas atas perannya yang krusial sebagai manajer Timnas Indonesia. Salah satu puncak prestasinya adalah keberhasilannya membawa skuad Garuda meraih medali emas pada ajang SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Prestasi ini bukan sekadar kemenangan, melainkan salah satu momen paling membanggakan dalam sejarah sepak bola Tanah Air yang tak terlupakan.
Memang selain karier militernya, rekam jejak I Gusti Kompyang Manila juga sangat menonjol di bidang olahraga dan pemerintahan. Beliau dikenal luas sebagai “Bapak Wushu Indonesia” atas kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan cabang olahraga wushu di Tanah Air, menjadikannya salah satu olahraga yang diperhitungkan.
Dedikasinya di sepak bola juga tidak kalah penting. IGK Manila menjabat sebagai manajer Tim Nasional Indonesia pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Saat itu, Timnas Indonesia berhasil meraih medali emas yang sangat membanggakan. Keberhasilan ini menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin tim menuju puncak prestasi.
Kontribusi I Gusti Kompyang Manila di sepak bola klub juga patut diacungi jempol. Beliau berhasil membawa klub Bandung Raya meraih gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1996. Kemudian, pada tahun 2001, beliau menjabat sebagai manajer Persija Jakarta dan kembali berhasil membawa klub ibu kota tersebut menjuarai Liga Indonesia.
Posisi Bergengsi di Pemerintahan
Di bidang pemerintahan dan organisasi, IGK Manila juga memegang berbagai jabatan strategis. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada tahun 1995, Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan (DEPPEN) pada tahun 1998, dan Otorisator Badan Informasi Kepegawaian Nasional (BIKN) pada tahun 2000.
Selain itu, beliau juga aktif di Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) sebagai Wakil Ketua Umum pada tahun 2006 dengan panggilan radio amatir YB0AA, serta Direktur Akademi Olah Raga Indonesia (AKORIN).
Pada masa senjanya, I Gusti Kompyang Manila masih aktif berkontribusi sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, sebuah lembaga kaderisasi yang didirikan pada tahun 2017, serta Sekretaris Majelis Tinggi Partai NasDem. Ini menunjukkan semangat pengabdiannya yang tak pernah padam hingga akhir hayat.
(adm/amr)
Berita Menarik Lainnya :