Tontowi Ahmad : Status Magang Mempengaruhi Keputusan

Tontowi Ahmad Status Magang Mempengaruhi Keputusannya - iMSPORT

iMSPORT.TV – Ganda campuran Indonesia, Owi ( Tantowi Ahmad ) yang dapat dipastikan masih mampu berprestasi di ajang bulutangkis Internasional, beberapa hari belakangan lalu telah mengumumkan kemantapan dirinya untuk mengakhiri karir nya yang telah ia torehkan banyak gelar seperti Juara Grand Prix sampai Emas Olimpiade Rio 2016.

Tiga Juara All England, Dua Gelar Kejuaraan Dunia, Satu Emas Olimpiade dan puluhan gelar lainnya, membuatnya merasa cukup menjadi seorang pemain ganda campuran terbaik yang dimiliki Indonesia.

Proses pengundurannya dilakukan dengan mengirimkan surat pengunduran diri dari pelatnas kepada PP PBSI kemarin. Langkah itu merupakan realisasi dari rencananya akhir Februari lalu.

Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, sebelumnya menyatakan ingin berhenti dan berencana mengajukan surat pengunduran diri pada Maret, setelah All England. Namun, pandemi Covid-19 mengubah semuanya.

dalam konferensi pers online awalnya mengaku tidak ada hal apa pun yang mendasari keinginannya pensiun. ’’Saya sudah merasa cukup mendapatkan semuanya dari bulu tangkis. Memang sekarang waktunya berhenti,’’ungkapnya.

Tantowi Ahmad Pensiun, ini Deretan Gelar

Tontowi Ahmad : Status Magang Mempengaruhi Keputusan

Namun, belakangan, dia mengucap bahwa statusnya sebagai pemain magang turut memengaruhi keputusan itu. Ya, dalam SK pelatnas 2020, memang status dia adalah pemain magang. Yang biasanya disematkan buat pemain muda atau baru bergabung di pelatnas.

Fasilitasnya tentu jauh berbeda dengan yang prioritas Olimpiade.

Owi kaget dengan status itu. Sebab, menurut dia, selama 2019 dia masih tampil bagus bersama Winny Oktavina Kandow. Mereka tujuh kali menembus perempat final turnamen. Tiga di antaranya terjadi di turnamen super 1000. Yakni, All England, Indonesia Open, dan China Open.

Mereka dua kali mengalahkan pasangan nomor lima dunia (saat itu) Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Juga teman yang peringkatnya jauh lebih baik, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

’’Maksudnya saya tak sejelek itu yang harus langsung dibuang. Maksud saya (PBSI) harusnya bisa menghargai,’’ kata Owi.

Kala itu, Owi memang tidak menanyakan alasan PBSI memberi dia status magang. Bagi dia, itu keputusan federasi. ’’Saya tidak tahu ini keputusan individu atau gimana. Tetapi, ini kan atas nama organisasi. Saya atas nama pribadi tak ada dendam,’’ ucapnya.

Owi juga menolak disebut kehilangan motivasi gara-gara ditinggal pensiun sang pasangan, Liliyana Natsir. Partner yang bersamanya telah mendulang puluhan gelar prestisius.

MPBI : Kritik Taufik Momentum Perbaikan Organisasi Olahraga

’’Nggak juga. Dari pertama setelah dia (Liliyana, Red) pensiun, saya juga masih main lagi,’’ kata Owi.

’’Cuma kondisi memang tidak mendukung, Dengan status saya yang dimagangkan, itu cukup mengganggu motivasi saya untuk melanjutkan karir,’’ tegasnya.

Saya tahu magang sejak Desember 2019. Kaget saja. Saya nggak nyangka, kok PBSI kayak gini. Padahal saya sudah plan untuk kejuaraan tahun depan. Seharunya mereka mengayomi dan menghargai atlet-atlet di dalamnya, seharusnya saya tidak dibuang. Apakah ini masalah pribadi atau organisasi kepada saya, saya tidak tahu,” kata Owi lagi.

Dan laga pada babak 16 besar Indonesia Masters 2020 menjadi pertandingan terakhir Owi bersama Indonesia. “Kalau cuma masuk 16 besar, saya tidak mau. Saya ingin nomor satu,” ucapnya.

Di bagian lain, ganda nomor dunia dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga berstatus magang di Pelatnas PP PBSI. Namun, bagi Owi, situasinya saat ini berbeda dari Hendra/Ahsan. Semuanya seakan tidak mendukung.

Kemenpora Tanggapi Tudingan Taufik Hidayat Sebagai Sarang Koruptor

Mungkin kalau saya di situasi mereka (Hendra/Ahsan) saya tetap main. Saat ini kan situasinya berbeda, kalau ci Butet masih main, saya juga tetap main. Dengan partner yang baru saya harus mulai dari nol, cari visi misinya juga sulit,” ucap Owi.

Saya juga sudah memikirkan matang-matang pensiun ini. Saya juga sering sharing dengan ci Butet. Dia pernah bilang, kalau pensiun saat prestasinya turun pasti akan dilupakan orang. Mumpung kamu masih di atas, jadi ya sekarang waktu yang tepat untuk pensiun,” imbuhnya.

Namun, dia buru-buru menambahkan bahwa status magang bukan alasan utamanya gantung raket. Ingin lebih dekat dengan keluarga disebutnya menjadi faktor penarik yang cukup kuat.

’’Anak saya mulai komplain, karena memang susah sekali mereka bertemu dengan saya,’’ kata bapak dua anak tersebut.

Pemain yang dibesarkan PB Djarum itu kini tinggal mengenang karirnya yang gemilang. Menurut dia, perjuangan meraih emas Olimpiade Rio 2016 paling mengesankan. Bagi dia, itu adalah puncak prestasi. Persiapannya paling berat. ’’Lebih berat dari semua turnamen yang pernah saya ikuti,’’ ungkap pria kelahiran 18 Juli 1987 tersebut.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengungkapkan bahwa PBSI tidak pernah membuang atletnya. Meskipun magang, kata Susy, Owi tetap ikut berangkat turnamen. Bahkan sepanjang 2019, saat Owi berpasangan dengan Winny, PBSI menerbangkan mereka ke 16 turnamen.

Menpora Fokus Pembayaran Honor Panitia Asian Games

Kalau mereka nunjukin prestasi setahun lalu mungkin ceritanya beda. Saat perebutan posisi Olimpiade, Owi/Winny dikasih jatah spesial, tapi mereka tidak bisa menunjukkan. Kami dari PBSI nggak membuang Owi. Contohnya kayak Hendra (Setiawan), status dia magang. Tapi sepanjang 2019 dia berprestasi, jadi kami fasilitasi dia,” kata Susy.

“Atlet magang atau SK semuanya sudah punya jatah bertanding. Tapi, untuk SK ini memang khusus untuk ke Olimpiade, atlet muda, dan berprestasi. Jadi itu pertimbangan kami,” tambah peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Di sisi lain, pelatih pelatnas ganda campuran Richard Mainaky mengenang awal dirinya menangani Owi. Richard menyebut, Owi adalah jenis pemain yang ’’sulit’’.

’’Dia cuma punya satu hal. Yaitu, karisma yang bagus. Prospek baik. Tetapi sayangnya bentuk kakinya lemah. Sangat sulit. Tetapi, dia punya ambisi kuat. Membuat saya juga pantang menyerah,’’ tutur Richard.

Richard berharap Owi tetap membawa hal-hal baik yang dia dapat dari bulu tangkis.

Taufik Hidayat : Olahraga Indonesia Tak akan Maju, Kecuali

’’Saya berharap, atlet yang saya jadikan dari nol ini, yang saya rekrut hingga jadi bintang, bisa menerapkan attitude yang baik. Jangan sombong. Mudah-mudahan sukses bisnisnya, seperti dia sukses sebagai atlet,’’ doa Richard.

Reporter : Jawa pos