
iMSPORT.TV – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat meminta untuk segera mengalokasikan anggaran yang bertujuan agar diadakannya kompetisi olahraga di tingkat daerah kepada KONI daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten, hal tersebut disampaikan Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman, dalam seminar virtual pada Selasa (30/9).
“Dengan adanya kompetisi akan otomatis muncul bibit-bibit atlet tingkat kabupaten, kota, atau provinsi. Kami harap di desa sudah mulai menganggarkan untuk kompetisi sehingga industri akan tercipta dan ekosistem olahraga berkembang,” kata Ade Lukman.
Lukman, mencontohkan di beberapa daerah bahkan tingkat RT dan RW sudah tersedia lapangan sepak bola dan bulu tangkis. Fasilitas tersebut, menurutnya, seharusnya cukup digunakan untuk sebuah turnamen, dengan adanya kompetisi rutin di level daerah akan memudahkan mencari bibit atlet yang bisa dibina.
Selain memanfaatkan fasilitas yang telah ada, KONI provinsi juga diminta untuk menyediakan fasilitas cabang olahraga lain, maka dengan begitu diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit atlet dari seluruh penjuru provinsi yang ada di Indonesia.
KONI Meminta Daerah Anggarkan Dana Untuk Kompetisi Olahraga
Ia juga mengharapkan dengan adanya pengaturan konsep pelatihan tentu harus ada grand design, sehingga mampu menciptakan atlet yang mampu berbicara di pentas dunia.
Menpora Zainudin Amali menjelaskan bahwa grand design tersebut akan menjelaskan konsep pembinaan atlet usia muda, mulai dari usia 6-12 tahun serta 12-18 tahun. Hal itu bakal menjadi fondasi atau dasar untuk bisa melahirkan atlet berprestasi.
“Contohnya, kalau dengan situasi olahraga seperti sekarang jangan harap punya prestasi yang spektakuler karena memang tidak punya fondasi, tidak punya dasar yang kuat untuk berprestasi,” kata Zainudin beberapa waktu lalu.
Harapannya, jika grand design tersebut sudah rampung, maka anak-anak yang usianya 10-13 tahun bisa mencapai peak performance-nya pada usia 23-24 tahun dan siap berprestasi seandainya Indonesia lolos menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.(amr)