
iMSPORT.TV – Keberhasilan Naomi Osaka menjuarai US Open 2020 setelah menumbangkan Victoria Azarenka di partai final turnamen Grand Slam dengan kemenangan di Stadion Arthur Ashe, skor 1-6, 6-3, 6-3
Naomi sekaligus mengukuhkan diri sebagai penguasa baru arena tenis putri dan sekaligus menjadi petenis putri yang peduli terhadap masalah sosial.
Kedua mantan petenis nomor satu dunia tersebut, telah bertemu sebanyak dua kali, dalam final Western and Southern Open pada 29 Agustus namun Osaka mundur karena cedera hamstring.
Azarenka sang juara dua kali Australia Open, tidak mampu berkutik setelah mampu memegang kendali dibabak pertama, hingga akhirnya harus mengakui kehebatan Naomi diset kedua dan ketiga.
Naomi Osaka Sang Juara US Open 2020 Yang Peduli Sosial
“Saya sebenarnya tak mau lagi melawan Anda di final,” kata Osaka kepada Azarenka sambil tersenyum saat seremoni piala.
“Saya tak begitu menikmatinya. Bagi saya ini pertandingan yang sangat berat.”
“Dan ya, sungguh menginspirasi saya karena saya biasa menonton Anda bermain di sini ketika saya masih muda jadi punya kesempatan bermain melawan Anda adalah benar-benar hebat dan saya belajar banyak.”
Seremoni penyerahan piala menunjukkan semua orang harus mematuhi tindakan pencegahan selama era COVID-19. Kedua finalis itu pun sampai harus mengambil hadiah masing-masing dari meja yang diletakkan di lapangan, sementara semua orang berdiri sambil menjaga jarak sosial selama sesi wajib foto.
Seperti yang sudah dia lakukan dalam setiap pertandingan selama dua pekan terakhir, Osaka muncul di lapangan dengan paha kiri terikat dan masker wajah bertuliskan nama-nama warga kulit hitam yang menjadi korban kebrutalan polisi atau ketidakadilan rasial di AS.
Untuk partai final dia mencantumkan nama Tamir Rice, seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun yang ditembak oleh polisi pada 2014 saat bermain dengan pistol mainan di playgound. (amr)
Baca juga :