iMSPORT.TV – Penyediaan konsumsi yang sesuai standar kebutuhan atlet menjadi salah satu perhatian Panitia Besar (PB) Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024. Pemenuhan asupan gizi olahraga merupakan aspek krusial guna menopang performa atlet sepanjang kejuaraan ini.
Dalam dunia olahraga modern, pemenuhan gizi menjadi aspek yang penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran atlet. Tak hanya itu, penerapan ilmu gizi ini juga bisa meningkatkan performa atlet ketika menghadapi kejuaraan.
Oleh karena itu, penyediaan konsumsi yang memperhatikan pemenuhan gizi seimbang menjadi komitmen PB PEPARNAS XVII selama berlangsungnya multievent olahraga disabilitas yang bakal bergulir di Kota Solo pada 6 hingga 13 Oktober 2024 mendatang.
Salah satu pihak yang dilibatkan dalam pemenuhan gizi seimbang untuk para atlet adalah Solia Zigna Kampung Batik Laweyan. Hotel ini menjadi tempat menginap sekaligus pemenuhan konsumsi atlet cabang olahraga anggar kursi roda.
Deretan atlet yang akan berebut prestasi pada cabor anggar kursi roda sudah tiba di Solia Zigna pada Selasa (1/10/2024). Salah satu atlet yang sudah merasakan fasilitas dari Solia Zigna adalah Rachman.
Atlet anggar kursi roda dari kontingen Riau ini menyebut jamuan yang diterima para atlet dalam dua hari ini sudah melebihi ekspektasi.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas fasilitas yang telah disediakan oleh PB PEPARNAS XVII di Kota Solo. Akomodasi yang diberikan sudah sesuai dengan keinginan kami, terutama dari penginapannya,” kata Rachman.
“Selain itu, makanan yang disediakan untuk para atlet sangat bagus. Konsumsinya sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan atlet,” imbuhnya.
- Tanpa Hubner, STY Panggil 27 Pemain Timnas Indonesia vs Bahrain dan China
- Megawati Diakui Punya Dampak Besar Bawa Red Sparks ke Semifinal KOVO Cup
- 5 Bintang Basket NBA yang Tetap Bersinar di Usia 30
PEPARNAS 2024 Pastikan Asupan Standar Gizi untuk Atlet
Kualitas konsumsi yang telah disediakan juga memperoleh pujian dari pelatih anggar kursi roda Sumatera Selatan, Agista Andhani.
“Konsumsi sudah baik. Gizinya untuk atlet-atlet juga telah terpenuhi. Luar biasa. Pelayanan Kota Solo selama PEPARNAS XVII sudah sangat baik. Jadi, memang sudah layak digelar di sini. Sebab, akses disabilitas di sini juga sangat baik,” ujar Agista.
Sementara itu, penyediaan konsumsi yang layak telah menjadi komitmen pihak hotel yang menjadi partner PB PEPARNAS XVII. Executive Secretary & Public Relation Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Yuke Anastasia, menyebut bahwa standar makanan sudah ditetapkan bersama tim gizi dari PB PEPARNAS XVII.
“Untuk makanan, sejak awal kami sudah bekerja sama dengan tim atau ofisial yang datang ke Hotel Solia Zigna untuk berdiskusi dengan Executive Chef kami mengenai menu yang akan disajikan,” ujar Yuke.
“Ada juga ahli gizi yang didatangkan untuk mengecek menu. Kami sudah menjelaskan standarisasi gizinya karena sudah ada yang disesuaikan dengan kebutuhan atlet. Ketentuan ini menyangkut protein, karbohidrat, dan buah-buahnya,” imbuhnya.
Standar Gizi Olahraga
Sementara itu, ahli gizi, Farah Aulia Rahma S.Gz, RD, menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi atlet selama PEPARNAS XVII ini. Dia menyebut, penyediaan makanan harus memastikan kelengkapan zat gizinya. Kelengkapan ini mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
“Jadi, ketika menyajikan bahan makanan kepada atlet, itu semuanya harus lengkap. Misalnya, karbohidrat disediakan melalui nasi. Adapun proteinnya didapatkan dari lauk hewani maupun nabati. Kemudian vitamin dan mineral diperoleh dari sayur dan buah,” ujar Farah.
Selain memperhatikan kebutuhan gizi atlet, Alumnus Program Studi (Prodi) Kesehatan dan Gizi Universitas Gajah Mada itu juga menekankan pentingnya cara pengolahan makanan. Hal ini berkaitan dengan dinamika yang dihadapi atlet dalam menghadapi sebuah pertandingan.
Sebelum bertanding, atlet kerap kali menghadapi rasa gugup dan stress. Situasi semacam ini kerap berpengaruh terhadap sistem pencernaan. Oleh karena itu, cara pengolahan makanan selama PEPARNAS XVII ini patut mempertimbangkan cara pengolahan yang ideal.
“Kita harus memperhatikan cara pengolahan yang tidak merangsang pencernaan. Cara pengolahan yang dimaksud, misalnya, memasak makanan dengan santan kental. Olahan-olahan yang pedas dan asam, serta menggunakan minyak yang banyak, bisa juga mengganggu pencernaan atlet. Hal itu mesti diperhatikan,” ujar Farah.
Menurut Farah, aspek lainnya yang juga tak boleh dilupakan ialah frekuensi pemberian makanan. Penyediaan makan berat harus dilakukan pada pagi, siang, dan malam. Sebelum bertanding, atlet juga mesti diberikan snack.
“Dengan frekuensi yang diperhatikan, atlet bisa terpenuhi kebutuhan gizinya dari pemberian makanan yang teratur,” jelasnya.
Para atlet dari 34 kontingen memiliki waktu persiapan tahap akhir di Kota Solo selama empat hari. Pertandingan dari 20 cabang olahraga baru akan dimulai pada Senin (7/10/2024).
Berita PEPARNAS 2024 Lainnya :