Atlet Binaraga, Gadai BPKB Hingga Makan Ayam Tiren, Demi Penuhi Gizi

Atlet Binaraga, Gadai BPKB Hingga Makan Ayam Tiren, Demi Penuhi Gizi

iMSPORT.TV – Atlet Binaraga, Gadai BPKB Hingga Makan Ayam Tiren, Demi Penuhi Gizi. Para atlet binaraga Kabupaten Malang, Jawa Timur, tengah disorot setelah mengonsumsi ayam tiren (mati kemarin) atau bangkai ayam menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025.

Dua belas atlet binaraga muda di Kabupaten Malang mengonsumsi ayam tiren—ayam yang mati sebelum disembelih (bangkai) – untuk memenuhi gizi. Langkah itu diambil lantaran kurangnya anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang mengakui, keterbatasan anggaran dalam mempersiapkan atlet untuk Porprov. Bahkan, Ketua Pengurus Cabang PBFI Kabupaten Malang, Indra Khusnul, mengaku siap mengambil langkah ‘jalan pintas’ demi memenuhi kebutuhan para atlet.

Insyaallah, seperti tahun-tahun kemarin, kalau emergency kita gadai BPKB. BPKB saya, BPKB mobil,” ujar Indra saat dihubungi, Rabu 7 Mei 2025.

Atlet Binaraga, Gadai BPKB Hingga Makan Ayam Tiren, Demi Penuhi Gizi

Indra mengaku sempat menggadaikan BPKB kendaraannya pada Porprov tahun sebelumnya, karena mendesaknya kebutuhan. Sebab, kebutuhan cabang olahraga (cabor) binaraga cukup banyak, termasuk biaya pembelian pewarna kulit yang diperlukan saat pertandingan.

Nggak ada lagi (solusi lain). Memang kita sudah niat, jadi harus totalitas,” tegasnya.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Malang disebut baru mencairkan anggaran pemusatan latihan kabupaten (Puslatkab) bagi atlet binaraga. Bantuan yang diterima pun hanya sebesar Rp 1 juta per atlet.

Yang kemarin cair itu hanya uang puslatkab sebesar Rp 1 juta ke masing-masing atlet. Kalau ke cabor belum ada. Sedangkan kebutuhan kurang lebih sebesar Rp6 juta hingga Rp7 juta per atlet,” jelasnya.

Indra menegaskan bahwa pihaknya telah memiliki niat yang kuat untuk berpartisipasi maksimal di Porprov. Oleh karena itu, ia pun berupaya meyakinkan para atlet agar tetap fokus dan bersemangat meskipun dengan segala keterbatasan.

Meyakinkannya ya kita bilangi pengorbanan kita sudah sampai sini, cukup besar pengorbanan yang kita keluarkan. Berkorban tenaga, waktu, biaya, usaha. Jadi kita harus totalitas. Sudah terlanjur basah jadi harus totalitas,” tegas Indra.

Dalam Porprov mendatang, Kabupaten Malang akan mengikuti beberapa kategori di cabor binaraga. Indra optimis dengan potensi atletnya, mengingat pada Porprov sebelumnya, dari enam atlet yang diturunkan, PBFI Kabupaten Malang berhasil meraih tiga medali emas dan dua medali perak.

Untuk Porprov kali ini, PBFI Kabupaten Malang akan memberangkatkan 12 atlet. Namun, Indra enggan memberikan target medali yang pasti.

Kalau masalah target kita bisa kami janjikan, kalau dituntut menang mereka memberikan apa kepada kita? Itu berlaku kepada semua cabor tidak hanya kita. Tanpa disupport kita ya nggak bisa apa-apa,” ungkapnya.

Terkait pengadaan kebutuhan atlet, Indra berharap pihaknya tidak lagi membeli ayam tiren. “Sebisanya, kita berikan yang terbaik untuk atlet. Kita nggak tau kedepannya gimana, kalau memang pendanaan kita nggak mampu ya apa yang bisa kita lakukan. Kalau ada solusi yang lebih baik pasti kita ambil yang lebih baik, kalau nggak ada ya mau gimana lagi,” pungkas Indra.

Sebelumnya diberitakan, para atlet binaraga asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikabarkan mengkonsumsi ayam tiren (mati kemarin) atau bangkai ayam menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Ayam tiren itu dikonsumsi lantaran kurangnya anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

Peristiwa ini viral usai sebuah video berdurasi 16 detik tersebar di media sosial. Dalam video itu, terlihat dua orang atlet binaraga Kabupaten Malang tengah membersihkan potongan ayam yang disebut-sebut sebagai ayam tiren atau bangkai ayam sebelum dimasak dan dikonsumsi.

(adm/amr)

Berita Olahraga Lainnya :