
iMSPORT.TV – Carlos Alcaraz bersemangat untuk kembali beraksi di Cincinnati Open, mengambil langkah lebih jauh dalam upayanya untuk kembali ke peringkat No.1 ATP.
Petenis Spanyol itu bermain untuk pertama kali sejak kekalahan pertamanya di final Grand Slam Wimbledon dari Jannik Sinner.
“Saya sangat senang dengan semua yang saya lakukan sejauh ini dan saya akan berusaha mempertahankannya dengan cara yang sama,” kata Alcaraz dalam konferensi pers praturnamen, seperti disiarkan ATP.
“Ada banyak hal yang benar-benar ingin saya tambahkan ke permainan saya agar, menjadi lebih baik dalam pertandingan. Tapi saat ini tujuan saya tetap sama, untuk bahagia, untuk menikmati waktu saya di dalam dan di luar lapangan, dalam turnamen terbaik yang kita miliki di dunia.”
“Jelas itu adalah target saya dalam pertandingan dan semuanya, hanya berusaha untuk kembali ke No. 1 di akhir tahun. Jadi, itulah tujuan saya di paruh kedua tahun ini.”
Sinner akan memasuki ajang Cincinnati ATP Masters 1000 dengan keunggulan 3.430 poin atas rival beratnya di Peringkat ATP. Namun, selisihnya tidak sebesar yang terlihat.
Alcaraz unggul atas Sinner dengan 1.540 poin di ATP Live Race To Turin, yang merupakan tolok ukur yang baik untuk melihat seperti apa peringkatnya di akhir tahun.
Carlos Alcaraz melakukan comeback yang memukau melawan Sinner di final Roland Garros untuk memperpanjang rekor pertandingan turnamen major-nya menjadi 5-0.
Namun setelah merebut set pertama di final Wimbledon, Alcaraz kalah dalam empat set. Ia menegaskan bahwa ia tidak butuh waktu lama untuk pulih.
“Itu baru, tapi sejujurnya Anda harus siap untuk itu. Saya sendiri, tentu saja, tidak ingin kalah di final mana pun yang saya mainkan, apalagi final Wimbledon atau final Grand Slam,” kata Alcaraz.
“Saya meninggalkan lapangan dengan bahagia, saya meninggalkan lapangan dengan bangga. Saya meninggalkan lapangan sambil tersenyum dan berpikir, ‘Oke, saya memang harus kalah di final Grand Slam. Semua orang pernah mengalaminya’. Jadi, saya bangga.”
“Ada banyak hal yang harus saya perbaiki dari pertandingan itu. Butuh waktu berjam-jam, bahkan tidak sampai berhari-hari,” ujar petenis berusia 22 tahun itu.
“Jadi saya hanya perlu bersyukur atas semua yang telah saya capai, yang saya jalani, dan berada di final Wimbledon lebih dari itu. Jadi, meskipun saya kalah, saya meninggalkan lapangan dengan bangga dan bahagia atas semua yang telah saya lakukan.”
Setelah kekalahan itu, Carlos Alcaraz mengambil cuti seminggu untuk memulihkan diri dan bahkan menjauh dari pusat kebugaran untuk memastikan ia beristirahat dengan cukup.
Kini, petenis peringkat dua dunia itu siap untuk mengejar gelar Masters 1000 ke-delapannya, dimulai dengan pertandingan pembukanya melawan Mattia Bellucci atau Damir Dzumhur.
“Saya baru saja berada di Spanyol, menghabiskannya bersama teman-teman dan keluarga. Sejujurnya, menghabiskan tiga minggu musim panas di rumah, sungguh luar biasa,” kata Alcaraz, yang memiliki catatan 48-6 musim ini, menurut statistik ATP.
“Saya hanya berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan semua orang, dengan orang-orang terdekat di sana, hanya untuk menyegarkan pikiran. Saya makin kuat di Cincy, yang merupakan turnamen yang saya sukai.”
- Kejuaraan Dunia BWF 2025: Misi Emas dan Perpisahan Sejumlah Ganda Andalan Indonesia
- Resmi! 4 Negara Ini Siap Adu Kuat di Piala Kemerdekaan 2025
- Farhan Halim Tembus Skuad Utama Nagano Tridents, Tembus Liga Voli Jepang!
Cincinnati ATP Masters : Target Carlos Alcaraz Peringkat No.1
Jadi, unggulan teratas Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz kemungkinan akan berhadapan untuk pertemuan keempat berturut-turut di final, menyusul pengumuman undian Cincinnati Open.
Turnamen seri ATP Masters 1000 yang diperluas menjadi 12 hari tersebut dimulai pada Kamis, di hari yang sama dengan final Canadian Open yang akan diselenggarakan di Toronto.
Dari tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti, Sinner dan Alcaraz bertemu di final, dengan Alcaraz meraih kemenangan di Roma dan Roland Garros, sebelum Sinner mengakhiri lima kekalahan beruntun melawan petenis Spanyol itu di final Wimbledon, demikian ATP.
Mereka kini berada dalam pertarungan dua petenis untuk memperebutkan peringkat No.1 ATP akhir tahun.
Juara bertahan Sinner akan mengawali pertandingan melawan petenis kualifikasi atau petenis peringkat 80 dunia asal Ceko, Vit Kopriva.
Juara bertahan ATP Finals itu diunggulkan untuk bertemu petenis muda Kanada yang memiliki servis keras, Gabriel Diallo, di babak ketiga, unggulan ke-13 asal Amerika, Tommy Paul, di babak keempat, dan rekan senegaranya, Lorenzo Musetti, di perempat final.
Unggulan kedua Alcaraz, yang kalah dari Novak Djokovic di pertandingan perebutan gelar pada 2023 dalam final tiga set, di ajang ATP Masters 1000 tersebut, akan memainkan pertandingan pertamanya melawan pemenang antara petenis Italia, Mattia Bellucci, dan petenis Bosnia, Damir Dzhumur.
Alcaraz yang mencatatkan 48 kemenangan pertandingan musim ini menurut indeks menang/kalah ATP, diunggulkan untuk bertemu petenis Belanda, Tallon Griekspoor di babak ketiga, juara Miami, Jakub Mensik di babak keempat, dan unggulan keenam petenis Australia Alex de Minaur di perempat final.
Unggulan keempat Taylor Fritz yang bergabung dengan Sinner di paruh atas, akan mengawali turnamen melawan juara Cincinnati 2022, Borna Coric dari Kroasia atau Christopher O’Connell dari Australia.
Unggulan ketiga Alexander Zverev yang lolos ke semifinal Toronto, bergabung dengan Alcaraz di paruh bawah. Ia akan menghadapi pemenang antara veteran Prancis Gael Monfils dan petenis wildcard Amerika Nishesh Basavareddy di babak kedua.
(adm/amr)
Berita Olahraga Lainnya :