Pertina Kulon Progo Mulai Pembinaan Tinju dari Ekstrakulikuler Sekolah

Pertina Kulon Progo Mulai Pembinaan Tinju dari Ekstrakulikuler Sekolah - iMSPORT

iMSPORT.TV – Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kulon Progo, Ferry Kuahaty akan memulai program pembinaan olahraga dari tingkat daerah, sampai kegiatan ekstrakurikuler di beberapa sekolah.

Menurutnya, program pembinaan yang diawali dari kegiatan ekstrakurikuler sekolah, yang akan memiliki pola berkelanjutan seperti Pusat Pembinaan dan Latihan Daerah (PPLD) dan Kelas Khusus Olahraga (KKO).

Pertina Kulon Progo punya track record cukup apik. Hal itu ditunjukkan dengan sejumlah prestasi yang dicapai, baik ditingkat nasional hingga internasional,” ujar Ferry Kuahaty, Selasa (10/11/2020).

Melalui pola pembinaan semi professional, secara terpadu dan tersentral menjadikan para petinju kami selalu dapat ambil bagian di sejumlah event untuk mewakili DIY di ajang seperti Popnas, kejurnas junior dan Pra-PON,” tambahnya.

Pria asal Sanahu Seram tersebut mengapresiasi kepada Pemerintah yang terus melakukan upaya untuk meningkatkan prestasi dan pembinaan olahraga daerah.

Menurutnya, pasang surut prestasi atlet yang terjadi akibat dinilai proses pembinaan yang dinilainya cenderung stagnan dengan minimnya kompetisi di tingkat daerah.

Pertina Kulon Progo Mulai Pembinaan Tinju dari Ekstrakulikuler Sekolah

Meski beberapa program pembinaan atlet dari Dikpora serta program KONI merupakan wujud kepedulian dan komitmen dari pemerintah terhadap pembinaan olahraga di daerah.

Pembinaan olahraga daerah lebih cenderung dilakukan hanya ketika ada kompetisi. Kurangnya konsen kita yang menjadikan terhambatnya prestasi olahraga daerah termasuk cabor tinju didalamnya,” ujar Ferry.

Menurutnya, olahraga tinju  harus terbangun secara sinergi dan terkoneksi dari bawah serta melibatkan semua pihak. Untuk itu, harus dimulai dengan mencari format terbaik agar dapat menyentuh semua lini pembinaan olahraga.

Dikpora dan KONI sebagai pengambil kebijakan serta pengelola dan pelaksanaanya mungkin harus lebih memaksimalkan potensi lokal dan menggerakan semua pelaku olahraga daerah. Sebab menurut saya, olahraga kita masih berjalan di seputar KONI daerah sementara pembinaan di tingkat desa dan kecamatan belum ada pola pembinaan yang terprogram secara baku. Sedangkan pada SKPD pengelola olahraga kita belum memiliki yang namanya manajemen dan7 inovasi olahraga maju, prestasi dan profesional,” jelas pria yang juga menjabat Ketua Harian Pertina Pengda DIY ini.

Baca Juga :

Reporter : Jogja Tribunnews

Editor     : Amr