iMSPORT.TV – Wabah Corona, Skuad Indonesia Batal ikut China Masters 2020, mewabahnya Virus Corona di cina membuat Pengurus Bulutangkis Indonesia membatalkan agenda untuk mengikuti turnamen Level Super 100, di kota Lingshui pada 25 Februari hingga 1 Maret 2020.
Rencana Indonesia yang akan mengirimkan 44 atlet bulutangkis ke Lingshui China Masters 2020 terpaksa dibatalkan, dikarenakan situasi yang sedang terjadi di negara tersebut, adapun atlet yang tadinya akan diikutkan dalam kejuaraan Bulutangkis dunia ini diantaranya Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengungkapkan kepada Badmintonindonesia.org pada Senin, 27 Januari 2020.
Kasubid Hubungan International PP PBSI, Bambang Roedyanto. PBSI juga telah memberikan laporan penarikan pemain yang akan bertanding di kejuaraan tersebut, ujar Susy. PBSI tetap menjaga hubungan baik dengan asosiasi bulutangkis Cina CBA terkait penarikan pemain dari kejuaraan China Masters 2020.
Wabah Corona, Skuad Indonesia Batal ikut China Masters 2020
“Situasi di Cina kurang kondusif, wabah virus Corona ini kan membahayakan sekali. Kami harus menjaga pemain kami. Kami dapat info juga beberapa tim Indonesia dari cabang olahraga lain yang sedang latihan di Cina, juga sudah ditarik kembali ke Indonesia,” kata Susy.
PBSI kemungkinan besar juga akan membatalkan keberangkatan pemain ke Badminton Asia Championships 2020 yang akan berlangsung di Wuhan, Cina pada April 2020.
“Sepertinya ke Wuhan juga akan dibatalkan, belum ada keputusan, tapi kemungkinan besar akan batal berangkat. Namun rasanya akan dipindahkan turnamennya ke negara lain, karena sangat berisiko sekali, apalagi tempatnya tepat di Wuhan,” ujar Susy.
“Memang belum ada travel warning ke Cina, tapi ini kan menyangkut atlet-atlet muda kami, dan amit-amit jangan sampai, kalau nanti di sana sakit dan tertular kan bahaya sekali. Kami cari aman saja, apalagi ini kan jelang Olimpiade,” kata Susy.
Susy Susanty mengatakan kemungkinan besar turnamen tersebut bisa saja dipindahkan ke negara lain. Pasalnya turnamen tersebut menjadi kejuaraan terakhir yang menjadi penentu akhir poin race to Tokyo Olympic 2020.