iMSPORT.TV – Donald ‘Djatunas’ Pandiangan, Robin Hood Indonesia yang mengawali karir atlet di usia 25 tahun, hanya butuh tiga tahun untuk juara nasional, sekaligus pecahkan rekor sang pelatih ‘Suharmoto’ di PON 1973 di Jakarta.
Kejuaraan Dunia di Canberra, Australia 1975, ia masuk dalam 12 pemanah terbaik dunia. Setahun kemudian, masuk peringkat 16 di Olimpiade Montreal, Kanada.
Rekor juara dunia 70 meter ronde FITA sukses ditorehkan dalam PON 1977 di Jakarta. Ia merupakan juara panahan di empat SEA Games berturut-turut sejak 1975-1983.
Sempat kecewa karena gagal bertanding di Olimpiade Moscow tahun 1980. Hingga akhirnya bertemu dengan pesaing utama Darrel Pace di Olimpiade Los Angeles 1984, Namun, tak berhasil bawa medali, dan mundur sebagai atlet di 1987.
Donald Pandiangan Robin Hood Indonesia Pelatih 3 Srikandi
Pengalaman paling berkesan bagi Robin Hood Indonesia adalah saat dia berhasil mengungguli pemanah kaliber dunia dari Jepang, Takayosi Matsushita, pada 1980.
Sebagai pelatih tim panahan putri Indonesia, ia berhasil mengharumkan namanya dengan memperoleh medali perak pertama setelah 36 tahun mengikuti Olimpiade.
Akankah prestasi Indonesia terulang? Akankah lahir Robin Hood baru di Indonesia?
Donald adalah contoh atlet tidak pantang menyerah dan memulai karir atlet tidak di usia belia. (amr)
Baca :