Maria Londa Hadapi Pelompat Elit Eropa Di Phuket

Maria Londa Hadapi Pelompat Elit Eropa Di Phuket - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Atlet lompat jauh putri terbaik Indonesia yang baru saja menjuarai PON XX di Papua Maria Londa akan diberangkatkan oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) ke Phuket, Thailand untuk menjadi peserta dalam kejuaraan Golden Fly Series yang akan berlangsung pada 3-5 Desember yang akan datang. Kejuaraan ini menjadi kompetisi internasional pertama yang diikuti Maria Londa usai partisipasinya dalam SEA Games 2019 di Filipina. Hal ini tidak lepas dari kondisi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang melanda dunia sehingga terjadi banyak pembatasan termasuk dibatalkannya kompetisi-kompetisi regional dan internasional.

Setelah batal bertanding dalam SEA Games di Vietnam yang ditunda sampai tahun depan, PB PASI berharap Maria Londa dapat menunjukkan kemampuan sesungguhnya di Phuket mengingat bahwa dalam PON XX atlet dari Bali ini tidak menemui persaingan yang ketat. Ketika itu, berhubung juga turunnya hujan saat berlangsungnya perlombaan PON di Timika, Maria hanya melompat dua kali dan dengan lompatan keduanya 6.26 meter sudah cukup bagi Maria untuk memenangkan medali emas bagi provinsinya. Dalam karirnya, lompatan terbaik Maria adalah 6.70 meter yang ditorehkannya saat secara fenomenal menjadi juara Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Prestasi itu diikuti oleh dominasinya baik dalam lompat jauh mau pun lompat jangkit pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games 2015 dan 2017. Pada 2016 Maria mewakili Indonesia ke Olimpiade di Brazil.

Baca : Gugus Tugas Siap Temui WADA di Laussane

Maria Londa Hadapi Pelompat Elit Eropa Di Phuket

Kali ini Maria akan menghadapi lawan-lawan berat di Phuket karena mereka adalah atlet-atlet elit Eropa. Menurut daftar peserta yang dikeluarkan panitia perlombaan, di antaranya terdapat Natassia Myronchik-Ivanova. Atlet dari Belarusia berusia 32 tahun ini memiliki lompatan terbaik 7.08 meter dan dalam Kejuaraan Eropa Indoor 2019 meraih medali perak. Saat ini Natassia masih berada di urutan ke-11 dunia. Di samping itu ada Anna Lunyova (30) dari Ukraina dengan lompatan terbaik 6.73 meter dan sudah berpengalaman malang melintang dalam kompetisi-kompetisi elit di Eropa. Tuan rumah Thailand menurunkan Parinya Chuaimaroeng dengan lompatan terbaik 6.41 meter namun prestasinya lebih moncer dalam nomor lompat jangkit. Dalam usianya yang baru menginjak 23 tahun, Parinya adalah peraih medali perak lompat jangkit Asian Games 2018 dan juara Asian Championships 2019 di Doha, Qatar. Diperkirakan dia akan menjadi lawan berat Maria Londa bulan Mei tahun depan di dalam SEA Games yang akan dilangsungkan di Hanoi, Vietnam.

Golden Fly Series adalah sebuah pentas perlombaan dan hiburan (sport entertainment) khusus nomor lompat jauh dan lompat galah yang dimasukkan dalam kategori World Challenge oleh badan atletik dunia World Athletics yang bermarkas di Monako. Penggagasnya adalah seorang pelatih Austria bernama Armin Margreiter yang sebelumnya telah sukses secara rutin menyelenggarakan Golden Roof Challenge di Innsbruck, Austria. Melalui Golden Fly Series, Armin yang menganggap atletik adalah “ratu dari semua cabang olahraga Olimpiade”, bercita-cita membawa atletik ke kota-kota indah di seluruh dunia. Phuket sebagai salah satu destinasi pariwisata di Thailand terpilih sebagai tempat penyelenggaraan tahun ini. Hal ini sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah Thailand dalam rangka dalam pengendalian pandemi Covid-19. Thailand sedang salam proses membuka kembali negaranya bagi pengunjung dari luar negeri tanpa karantina dengan menetapkan Phuket sebagai kota sand box. Setibanya di Phuket, para pengunjung hanya diwajibkan melakukan tes PCR di bandara dengan hasil negatif.

Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan mengharapkan Maria Londa dapat memanfaatkan kesempatan langka ini sebagai batu loncatan karena dia masih diproyeksikan ke SEA Games 2022. “Meski usianya tidak tergolong muda lagi, saya lihat Maria masih tetap disiplin dan bersemangat. Semoga tahun depan dia merebut medali emas SEA Games”, ujar Luhut di Jakarta (Senin, 21/11).

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung mengutarakan bahwa dia dihubungi langsung oleh Armin Margreiter untuk mengajukan nama-nama atlet Indonesia sebagai partisipan. “Standar yang diminta cukup tinggi. Kita bersyukur Maria disetujui”, tandasnya. (PASI/amr)

Baca :