iMSPORT.TV – Sprinter cantik, Jeany Nuraini tak banyak mendapat sorotan, kesuksesan sprinter Lalu Muhammad Zohri menjadi fenomena yang melanda Indonesia. Jenay tak banyak mendapat sorotan, karena Zohri mampu menorehkan prestasi lebih fenomenal. Menjadi juara dunia lari 100 meter di ajang IAAF World U20 Championships Tampere 2018.
Nama Zohri ternyata menenggelamkan nama sprinter cewek cantik satu ini. Memang prestasi yang ditorehkan Zohri secara tak langsung berimbas kepada teman seprofesinya.
Jeany Nuraini, sprinter asal Jakarta ini mampu menyita perhatian publik usai sejumlah foto dirinya disandingkan dengan Zohri. Prestasi dara cantik ini tak bisa dipadang sebelah mata. Dikutip dari akun sosial medianya, Jeany turut serta dalam kejuaraan atletik dunia yang digelar di Gifu Nagaragawa Stadium, Jepang.
Pada Mei 2018, Jeany mampu finish di urutan ketiga pada nomor lari 100 meter di kejuaraan nasional atletik 2018.
Sosok Jeany Nuraini Amelia Agreta merupakan salah satu perempuan yang mampu menginspirasi kaum perempuan lewat bakat dan prestasinya di cabang olahraga.
Profil Jeany Nuraini Sprinter Cantik Segudang Prestasi
Tak hanya memiliki sederet prestasi mengagumkan, Jeany juga memiliki paras yang memikat. Atlet kelahiran 22 Agustus 2000 itu telah mencatatkan prestasi di ajang nasional maupun internasional.
Debut internasionalnya pada 2014 saat berlaga di Singapore Open. Sejak saat itu, dia jadi atlet yang langganan tampil di berbagai single event maupun multievent internasional, seperti Kejuaraan Dunia Remaja, Kejuaraan Asia, SEA School Games dan SEA Games.
Jeany juga pernah tampil di Kejuaraan Dunia U-18 IAFF 2017 di Nairobi, Kenya. Dalam ajang tersebut, Jeanny yang saat itu masih 17 tahun berhasil lolos memenuhi limit lari nomor 100m.
Sayangnya, Jeany gagal melaju ke babak final setelah menempati posisi keenam di babak penyisihan dengan catatan waktu 13,01 detik. Pada 2018, Jeany berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada nomor lari estafet 4×100 meter putri dalam Asian Games Invitation Tournament di Jakarta.
Ajang tersebut merupakan program uji coba sebelum berlangsungnya Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Jeany juga mampu mencatatkan prestasi pada nomor 100m saat meraih emas di ASEAN School Games 2018 di Kuala L Dalam kompetisi tersebut, Jeany finis tercepat dengan catatan waktu 12,05 detik.
Pada 2019, penggemar nasi goreng ini mendapatkan medali emas nomor 100m dan 200m di Kejuaraan Nasional U-20 setelah mencatatkan waktu 12,15 detik dan 25,00 detik.Dia juga berhasil membawa pulang medali dari ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Popnas) 2019 dari nomor 100m dan estafet 4x100m. Ia mencatatatkan waktu 11,90 detik, yang menjadi prestasi terbaiknya hingga saat ini.
Semua prestasinya itu takdicap ai dengan mudah. Jeany melatih kemampunya dengan keras. Dia sudah melatih memampuan larinya sejak masih kecil.
Semua bermula saat Jeany masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Bakat olahraga atletiknya mulai terlihat ketika dia main sepak bola dengan teman-temanya. Kecepatan berlarinya melebihi anak-anak seusianya.
Melihat kelebihan putrinya, sang ibu segera mendukung bakatnya dan Jeany mulai berlatih lebih serius lagi dan lebih intens.
Karena lari menjadi hobinya, Jeany tak keberatan menjadi atlet atletik. Rajin berlatih lari hasilnya dia mulai memenangkan berbagai lomba. Hingga akhirnya dia berhasil masuk tim Pelatnas Binaan PB PASI di usainya masih 15 tahun!
Semangat dan sukses yaaa Jeanny..! Harumkan terus nama negeri mu..!
(adm/mir)
Baca :