iMSPORT.TV -Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama 67 anggota cabang olahraga bersepakat memegang teguh Olympic Charter atau Piagam Olimpiade mengatur tidak diperbolehkannya diskriminasi dalam aktivitas olahraga.
Hal itu disampaikan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari bersama perwakilan cabang olahraga, di antaranya dari tinju, basket, sepak bola, sambo, jetski, senam, biliar dalam press conference di Kantor NOC Indonesia di Senayan, Rabu (29/03).
“Sikap NOC Indonesia jelas sebagai penjaga Olympic Charter. Kami memiliki 67 anggota yang terafiliasi ke Federasi Internasional, di mana mereka semua juga memiliki statuta yang menjunjung tinggi Piagam Olimpiade yang mengatur tidak boleh ada diskriminasi dalam aktivitas olahraga,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.
“Kita ini negara besar, negara anggota G7 dan G20. Tujuan kita satu, mengumandangkan Indonesia Raya dan Merah Putih di seluruh dunia. Jangan sampai kita dikerdilkan di pergaulan olahraga internasional karena melakukan diskriminasi di olahraga, terutama kepada atlet. Olahraga adalah aktivitas independen yang mengedepankan sportivitas, respect, dan persahabatan” lanjutnya
Bapak Olimpiade Pierre Le Coubertin sempat menyampaikan bahwa perdamaian tidak akan pernah didapatkan sampai prasangka yang sekarang memisahkan ras yang berbeda tidak ada lagi.
Sikap NOC Indonesia Soal Polemik Piala Dunia U-20
Okto menjelaskan Olympic Charter mengatur Prinsip Fundamental Olympism, menjamin atlet yang berkompetisi tidak boleh mendapat diskriminasi dalam bentuk apa pun. Seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, agama, pendapat politik atau hal lain yang berkaitan dengan asal kebangsaan, sosial, properti, kelahiran atau status lainnya.
Okto menjelaskan aturan olahraga internasional tersebut pun diadopsi oleh negara-negara seperti Qatar dan UAE ketika menjadi tuan rumah olahraga internasional. Keduanya memisahkan politik dan olahraga.
“Ada contoh dari Qatar dan UAE. Mereka bersikap netral kepada atlet yang berkompetisi. Itu terjadi ketika IAAF mengadakan World Championship di Qatar dan ketika turnamen Dubai Tennis International,” jelas Okto.
Lain: Erick Thohir Ke Hokky : Insya Allah Mimpi Kamu Tak Hancur
Terakhir Okto kembali menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Banyak atlet dari jenjang dan daerah manapun di Indonesia yang punya cita-cita mengibarkan bendera Indonesia dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya.
” Banyak atlet dari seluruh daerah indonesia yang bercita-cita mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya,” kata Okto
“Jangan cita-cita itu kita hancurkan. Dan jangan jadi bagian dari yang menghilangkan cita-cita yang lebih besar dari bangsa ini yakni menjadi bangsa pemenang,” lanjutnya
Okto berharap dengan acara press conference ini, pihak NOC Indonesia bisa mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia adalah negara yang besar.
” Mudah-mudahan melalui prescon ini, kita bisa menghimbau semua pihak bahwa Indonesia ini negara besar. Dan apa yang dilakukan sudah sesuai dengan Olympic Charter dan statuta dasar dari 67 cabor dibawah NOC Indonesia,” tutur Okto
(fid)
Sumber: NOC Indonesia
Berita Lain: Torch Relay SEA Games ke-32 Simbol Solidaritas
One thought on “Sikap NOC Indonesia Soal Polemik Piala Dunia U-20”