Luca Nardi, Viral Dalam Dua Minggu Ini!

iMSPORT.TV – Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dapat pukulan mengejutkan dalam turnamen BNP Paribas Open. Ia disingkirkan petenis kualifikasi Luca Nardi berusia 20 tahun, Di babak ketiga, Senin, 11 Maret 2024, dan Nardi melenggang ke babak keempat BNP Paribas Open.

Petenis berperingkat terendah, 123 ini mencatatkan kemenangan terbesar dalam kariernya dengan menaklukan petenis peringkat satu dunia dengan 6-4, 3-6, 6-3. Dia petenis berperingkat terendah keempat yang mengalahkan petenis nomor satu dunia dalam turnamen Masters 1000.

Nardi, yang di masa pertumbuhannya dinding kamarnya terpampang poster Djokovic itu, mencatat kemenangan pertamanya dari petenis 50 besar, setelah kalahkan Zhang Zhizhen pada babak kedua, menampilkan permainan terbaiknya pada set pertama dan ketiga, untuk mempersingkat kehadiran Djokovic dalam penampilan pertamanya di Indian Wells, sejak 2019.

Sebelum malam ini tak ada yang mengenal saya,” kata Nardi seperti dilaporkan ATP pada Selasa. “Saya berharap penonton menikmati pertandingan ini.”

Dia menembus pertahanan petenis Serbia itu dengan permainan yang sangat agresif. “Saya kira ini keajaiban, karena saya pemain berusia 20 tahun, berperingkat 100 dunia, dan kalahkan Novak. Ini gila,” kata Nardi penuh semangat.

Luca Nardi, Viral Dalam Dua Minggu Ini!


Saat kedua petenis memasuki lapangan di Indian Wells, mungkin tak ada yang berpikir kalau petenis berusia 20 tahun bisa keluar sebagai pemenang. Dua jam 20 menit selanjutnya dan hal yang hampir tidak terpikirkan, menjadi nyata. Dengan petenis berkebangsaan Italia itu menjatuhkan raketnya dan memegang kepalanya sebagai tanda tidak percaya setelah ia mengkonversi peluang match pointnya.

Sebelum bertanding, saya berbicara kepada pelatih saya. ‘Saya tidak ingin kalah 6-1, 6-1’. Setelah tiga atau empat game, karena saat bertanding anginya kencang, tak mudah bagi kami berdua untuk bermain. Yang saya pikir, saya harus mengawalinya dengan baik,” ungkap Nardi.

Apa Kata Djokovic?

Juara lima kali di Indian Wells, memainkan event pertamanya sejak kalah dari petenis muda Italia lainnya, Jannik Sinner, dalam semifinal Australian Open, enam pekan lalu. Ia sama sekali tak menduga bisa kalah di tangan Nardi.

Dia masuk sebagai lucky loser yang beruntung pada undian utama,”  “Dia pantas menang. Saya lebih terkejut dengan level saya. Level saya sungguh buruk.” kata Djokovic tentang Nardi.

Dia mengalami hari yang menyenangkan; saya mengalami hari yang sangat buruk. Ini hasil yang negatif bagi saya.

Siapa Luca Nardi?

Putra Raffaella dan Dario, notaris Neapolitan, Luca Andreas Nardi, lahir di Justiniano Posse Argentina. Ia mulai bermain tenis pada usia tujuh tahun di Tennis Club Baratoff di Pesaro, didorong oleh orang tuanya dan terutama oleh kakak laki-lakinya, Niccolò, yang juga main tenis, namun akhirnya desain studi .

Setelah bersekolah di sekolah menengah ilmiah di Pesaro selama dua tahun, pada September 2019 Nardi bergabung dengan Pusat Teknis Federal di Tirrenia, dilatih oleh Claudio Galoppini. Dia menyukai sepak bola dan padel, mendukung SSC Naples berkat ayahnya, juga pengagumi Roger Federer dan Novak Djokovic.

Nardi melakukan debut undian utamanya di turnamen ATP pada Oktober 2020 di Eropa Terbuka di nomor tunggal, ia kalah dari Marcos Giron dalam tiga set, dan di nomor ganda berpasangan dengan Zane Khan, saat itu berada di peringkat 356 terbaik dunia (tunggal) dan 544 (ganda)

2023 – 2024. Kemenangan pertama di Masters 1000, kemenangan atas peringkat 1 dunia dan masuk 100 besar [ sunting | edit kode ]
Pada April 2023, nai ke peringkat 159, ia melakukan debutnya di Masters 1000 di Monte-Carlo, kalahkan unggulan ke-4 Constant Lestienne, dan unggulan ke-11 Oscar Otte di kualifikasi.

Dia memenangkan pertandingan putaran pertama, mencatat kemenangan Masters 1000 pertamanya dan kemenangan kedua di sirkuit ATP. Dia menerima wild card untuk undian utama Rome Masters , namun kalah di babak pertama dari David Goffin. Pada minggu-minggu berikutnya, Nardi mencapai perempat final dua turnamen Challenger, di Vicenza dan Milan.

Pada bulan Agustus, ia memenangkan gelar Challenger ke-4 di Porto, kalahkan pemain Portugal João Sousa di final, dan memperbaiki peringkatnya di peringkat 116 dunia (pada 28 Agustus 2023).

Pada Oktober, ia menerima wild card ke babak utama Eropa Terbuka, sayang ia kalah di babak pertama dari Dominic Thiem. Pada tahun 2024, di Indian Wells Masters, peringkat 123 ATP dan menggantikan unggulan ke-30, Tomás Martín Etcheverry, beruntung langsung di babak kedua. Di sana dia tundukkan Zhang Zhizhen di sana. Dan pada pertandingan berikutnya itulah dia berhadapan peringkat 1 dunia Novak Djokovic. Ia menang, dan mengejutkan penggemar tenis dunia.

Dia dianggap menjadi pecundang kedua yang beruntung dalam sejarah yang mampu kalahkan Djokovic, setelah rekan senegaranya, Lorenzo Sonego, di Wina pada tahun 2020. Bagi pemain tenis, berhasil menundukkan peringkat satu, sebuah hadiah paling berharga!.

(adm/mir)

Lainnya :