iMSPORT.TV – Irwansyah – ketika tunggal putra Indonesia jadi perhatian di All England 2024, dan dua wakil Merah-putih, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tampil di final yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Minggu (17/3) lalu, hampir semua mata rakyat Indonesia tertuju ke layar kaca. Penuh harap yang sangat. Itu merupakan All Indonesian Final pertama untuk sektor tunggal putra sejak 30 tahun.
Di final turnamen ini, siapapun yang menang, tetap mampu mengembalikan gelar Juara All England yang 30 tahun hilang. Karena, apa yang dicapai tunggal putra didikan Irwansyah, jelas jadi torehan sejarah tersendiri. Irwansya, sang pelatih tunggal putra Indonesia, turut sukses mengembalikan kejayaan wakil Merah Putih di All England 2024.
Irwansyah berhasil meningkatkan performa pemain Indonesia. Terlihat, sang pelatih selalu memberikan motivasi dan semangat untuk Anthony Ginting, Jonathan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito saat interval.
Ada fakta menarik tentang Coach Irwansyah, pelatih tunggal putra Indonesia. Irwansyah dikenal sebagai pelatih yang lemah lembut dan mengayomi semua anak asuhnya. Bahkan, Badminton Lovers menjulukinya sebagai pelatih berhati malaikat.
Prestasi Anthony Sinisuka Ginting sebagai tunggal putra nomor 2 dunia, serta Jonatan Christie yang sedang membangun konsistensi di tahun 2023, tak lepas dari peran Irwansyah.
Berbeda dengan pelatih dari negara lain yang terkenal keras dan tegas, bahkan ada tipikal pelatih yang ‘keramasi’ pemainnya di depan publik, beda halnya dengan Coach Irwansyah.
Di luar lapangan, Irwansyah dikenal sebagai pribadi yang agamis dan kebapakan. Seperti diungkapkan oleh salah satu wasit bulu tangkis yang berada di bawah naungan BWF, Jaohari Latif. Ia mengaku beberapa kali memergoki Irwansyah sedang ibadah.
Ketika membawa Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo ke final Indonesia Masters 2023, Irwansyah tertangkap kamera sedang melakukan sujud syukur di lapangan. Sebelumnya, Irwansyah juga viral setelah memasak untuk Jonatan Christie yang terpapar Covid-19. Ia juga menjamu anak asuhnya di rumahnya dan memasak langsung.
Maka, tak heran yaa, jika Jonatan Christie dan Anthony Ginting, ketika menjuarai satu pertandingan, ia langsung mengajak Coach Irwansyah untuk berfoto bersama di podium.
Irwansyah Dijuluki Pelatih Berhati ’Malaikat’ Memperlakukan Muridnya Bak ‘Anak Kandung.’
Mengulas momen-momen manis bukti Irwansyah, pelatih tunggal putra bulu tangkis di pelatnas PBSI, yang berhati baik. Nama Irwansyah memang sudah lekat dengan pencinta badminton Tanah Air. Sebelum jadi pelatih, ia jebolan Pelatnas PBSI Cipayung dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an.
Pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara (1974) itu mengaku, terlambat masuk ke pelatnas, karena sudah menginjak ‘kepala dua’. Sedang rekan setimnya biasa masuk Cipayung di usia belasan tahun.
“Saya masuk tahun 1996 bulan November, saya lahir tahun 1974. Saya baru masuk pelatnas usia 22, tapi saya akhirnya dipanggil juga dan rezeki tidak ke mana,” kata Irwansyah dalam wawancara dengan CNNIndonesia.
“Saya masuk pelatnas itu terlambat, jadi memang saya terus berprinsip, kalau memang sudah rezeki pasti bisa. Untungnya ada dukungan dari orang tua, pelatih, termasuk Koh Hendry Saputra, pelatih saya dulu. Saya sampai tahun 2000 di Pelatnas,” ia menambahkan.
Saat menjadi atlet bulutangkis, nama Irwansyah mungkin tidak sepopuler dengan teman-teman seangkatannya seperti, Marleve Mainaky, Hendrawan, dan kawan-kawan.
Dulunya, Irwansyah memang kerap dirundung cedera. Ini yang membuat prestasinya mungkin tak setenar teman-teman lainnya.
Selepas jadi atlet, Irwansyah merantau ke benua Eropa, meniti karier sebagai pelatih. Dua tahun di Cyprus, satu dekade di Inggris, dan tiga tahun berikutnya di Irlandia. Selama meniti karier di Eropa, ia juga turut mendirikan akademi bulu tangkis di Inggris. Hasil didikannya cukup mengejutkan, karena anak didiknya mampu mencetak juara Eropa kelas U-17 pertama dari Irlandia di sektor tunggal putra.
Perjalanan itu ia lakoni selama kurang lebih 15 tahun (2001 – 2016). Hingga pada satu masa, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra, memanggilnya pulang untuk ikut melatih di Indonesia. Masa baktinya di Pelatnas PBSI dengan peran baru dimulai pada September 2016.
Irwansyah pulang ke Tanah Air untuk bergabung di jajaran kepelatihan di pelatnas PBSI, Cipayung. Saat itu dia membantu Hendry Saputra untuk menangani sektor tunggal putra yang diperkuat Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan lain-lain.
Jabatan asisten pelatih diemban pria yang akrab disapa ‘Bang Aboy’ itu selama hampir tujuh tahun. Semasa jadi asisten pelatih, Irwansyah turut berperan dalam beberapa pencapaian penting di tunggal putra seperti, Anthony Ginting bisa menyabet gelar juara Korea Open 2017, medali emas Asian Games 2018 oleh Jonatan Christie hingga medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo, oleh Anthony Sinisuka Ginting.
Saat Hendry Saputra Ho menyudahi karier di PBSI pada 2022, Irwansyah sempat seorang diri bertugas mengemban tugas sebagai pelatih utama tunggal putra. Dengan tugas baru yang diembannya, jelas beban Irwansyah semakin berat. Apalagi beberapa waktu lalu sempat muncul desakan dari sejumlah oknum, agar PBSI merekrut pelatih baru.
Pada Januari 2023, statusnya naik menjadi pelatih kepala hingga saat ini. Lambat laun Irwansyah makin sukses mencuri perhatian publik saat tunggal putra Indonesia semakin bisa diharapkan. Total di musim 2023, ada tiga gelar dipersembahkan tunggal putra Indonesia asuhan Irwansyah, yakni Jonatan Christie (Indonesia Masters), Anthony Ginting (Singapore Open), dan Chico Aura (Taipei Open).
Kini setelah jadi pelatih kepala, dirinya kembali jadi pria di balik kesuksesan anak didiknya. Gelar juara All England 2024 sekaligus All Indonesian Final di turnamen bulutangkis tertua di dunia itu jadi pencapaian yang impresif.
Selain itu, cita-cita Irwansyah menyaksikan anak didiknya berlaga di partai puncak pada turnamen yang lebih prestisius juga terwujud.
“Saya terharu, saya bangga walaupun bukan Olimpiade. Saya berharap satu hari nanti pemain-pemain saya bisa melakukannya di kejuaraan yang lebih penting,” ucap Irwansyah.
Itulah Irwansyah, sang pelatih di balikk kesuksesannya Jojo membawa pulang kembali gelar Juara All England ke tanah air. Seiring dengan kesuksesan anak asuhnya tersebut, Irwansyah pun ikut jadi sorotan, tak hanya kebaikan hatinya hingga dijuluki ‘pelatih berhati malaikat’, tapi juga pelatih yang ‘hangat’, yang memperlakukan muridnya bak ‘anak kandung.’
(adm/mir)
Lainnya :