iMSPORT.TV – Carlos Alcaraz menjatuhkan tubuhnya ke lapangan sesaat setelah memastikan gelar juara US Open 2022. Ia kalahkan petenis Norwegia, Casper Ruud, di final, skor 6-4, 2-6, 7-6(1), 6-3.
Petenis Spanyol, 19 tahun (saat itu), tampil mengesankan dan agresif, bikin Ruud akhirnya menyerah dalam pertandingan sengit, yang berlangsung selama 3 jam 20 menit di Arthur Ashe Stadium.
Alcaraz mencatat sejarah baru sebagai juara Grand Slam termuda mengikuti jejak rekan senegaranya, Rafael Nadal (French Open 2005). Dia sekaligus menjadi peraih gelar US Open termuda setelah Pete Sampras pada 1990. Keberhasilannya di US Open 2022 ini membuat dia menjadi petenis nomor 1 dunia.
Pada 2023, Carlos Alcaraz meraih gelar juara tunggal putra Wimbledon, setelah tumbangkan juara bertahan, Novak Djokovic. Carlos Alcaraz tundukkan Djokovic dengan skor 1-6, 8-6, 6-1, 3-6, dan 6-4.
Hasil ini mematahkan rekor beruntun Djokovic dari tahun 2018, 2019, 2021, dan 2022. Selain itu, Alcaraz juga mendapat predikat pemain termuda ketiga setelah Boris Becker (17 tahun) pada 1985 dan Bjorn Borg (20 tahun) pada 1976 yang menjuarai Wimbledon.
Tahun ini, 2024, Alcaraz pun meraih kemenangan di Turnamen Gran Slam French Open 2024. Dia mampu menundukan petenis Jerman, Alexander Zverev di Roland Garros, Senin, 10 Juni dini hari. Dalam usia 21 tahun, ia menjadi petenis termuda yang meraih gelar Grand Slam di tiga tipe permukaan lapangan yang berbeda (keras, rumput, tanah liat)
Alcaraz, asal Spanyol, mampu menunjukkan kelebihannya dari lawannya yang lebih senior dalam partai final itu. Ia menang dengan skor 6-3 2-6 5-7 6-1 6-2.
Pertarungan ini mungkin bukan pertandingan klasik, tetapi Alcaraz menunjukkan bahwa ia layak berada di liga besar saat ia menambahkan gelar Grand Slam ketiga, setelah kemenangannya di US Open 2022 dan Wimbledon 2023.
- Bernard Benyamin Van Aert Atlet balap sepeda Indonesia
- 3 Fakta! Kenapa Jay Idzes Bisa Bikin Timnas Indonesia Makin Perkasa
Profil Carlos Alcaraz, Memenangkan Grand Slam, Selalu Spesial!
Bagi Zverev, 27 tahun, kekalahan di French Open ini memperpanjang frustrasinya di arena Grand Slam. Petenis Jerman itu masih mengejar gelar pertama meskipun telah mencapai empat besar sebanyak delapan kali.
Ini juga final Roland Garros putra pertama yang tidak menampilkan salah satu dari The Big Three – Rafael Nadal, Novak Djokovic dan Roger Federer – dalam dua dekade terakhir. Alcaraz dan Zverev gagal menampilkan performa yang mengesankan, dan terlihat kurang konsisten.
Kemenangan terbaik bagi atlet adalah ketika mampu mengendalikan emosi. Itu yang tercermin dalam penampilan Alcaraz saat itu. Ia tetap bisa tenang, meski beberapa kali melakukan kesalahan dan pada akhirnya ia mampu bangkit melawan Zverev yang semakin frustrasi.
“Beda turnamen, beda auranya,” kata Alcaraz saat diminta membedakan ketiga trofinya, “Tapi saya akan bilang: perasaan yang sama. Maksudku, memenangkan Grand Slam selalu spesial.”
“Saya tahu ketika memainkan set kelima, saya harus memberikan segalanya dan memberikan hati saya,” kata Alcaraz. “Maksud saya, pada momen-momen tersebut, para pemain top memberikan kemampuan terbaik mereka.”
“Ini adalah karier yang luar biasa. Anda sudah menjadi Hall of Famer. Anda telah mencapai begitu banyak hal, sementara Anda baru berusia 21 tahun,” kata dia.
“Pemain luar biasa. Bukan kali terakhir Anda memenangkan ini.” Zverev memujinya.
Mengikuti Jejak Sang Ayah
Carlos Alcaraz Garfia, adalah pria kelahiran Murcia, Spanyol pada 5 Mei 2003. Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan Carlos Alcaraz Gonzalez dan Virginia Garfia.
Selain mengasah kemampuannya sejak berusia 4 tahun, bakat tenis Alcaraz juga berasal dari sang ayah. Carlos Alcaraz Gonzalez, yang merupakan salah satu dari 40 pemain top di negaranya, sekaligus menjadi direktur akademi tenis di negaranya. Ayahnya pernah menjabat direktur di Real Sociedad Club de Campo de Murcia, klub tenis yang menjadi awal karier Carlos Alcaraz.
Alcaraz memulai kariernya di Real Sociedad Club de Campo de Murcia level junior. Pada tahun 2018, ia mulai bermain di Equelite Academy milik Juan Carlos Ferrero. Peringkat tertinggi yang pernah dia capai di tingkat junior adalah nomor 22 dunia. Dia juga mengemas dua gelar di ITF Junior Circuit.
Alcaraz kemudian memulai kiprahnya sebagai pemain profesional pada 2018 dengan tampil di ITF Futures dan ATP Challengers. Dia berhasil menyabet tiga gelar di ITF Men’s World Tennis Tour dan empat di ATP Challenger Tour. Dia masuk peringkat 100 teratas pada Mei 2021.
Pada 2021, Alcaraz juga menjuarai gelar pertama di turnamen ATP 250 di Kroasia Open. Ia berhasil menembus peringkat 50 besar dunia setelah masuk perempat final US Open 2021.
Pada Februari 2020, Alcaraz melakukan debutnya, lolos babak utama ATP, Rio Open, setelah mendapat wildcard untuk undian utama pemain tunggal.
Di turnamen itu, dia mampu kalahkan petenis senior asal negaranya, Albert Ramos Vinolas. Namun, akhirnya dia tersingkir di babak kedua, setelah takluk menghadapi Federico Coria.
Berikutnya, petenis muda Spanyol itu kembali lolos ke babak utama Australia Open 2020. Ini membuatnya menjadi pemain termuda di tunggal putra.
Dia mencatat kemenangan di babak pertama dalam debutnya di Grand Slam dengan kalahkan Botic van de Zandschulp, dua set langsung. Namun ia kembali harus kandas di babak kedua setelah kalah menghadapi Mikael Ymer.
Alcaraz meraih gelar ATP Masters 1000 pertamanya di Miami Open 2022, setelah kalahkan Casper Ruud dengan 7-5 dan 6-4. Lagi-lagi membuatnya menjadi petenis tunggal putra Spanyol pertama yang memenangkan Miami Open dan juara termuda dalam sejarah turnamen tersebut.
Tak sampai di situ, Alcaraz kembali bikin kejutan di Madrid Mastres 2022. Dia mampu kalahkan petenis top, Rafael Nadal, Novak Djokovic dan Alexander Zverev dalam beberapa hari berturut-turut. Dia merupakan orang pertama yang pernah mengalahkan Nadal dan Djokovic secara beruntun.
Prestasi luar biasa ditorehkannya di US Open 2022. Alcaraz mencatat sejarah dengan menyabet gelar juara di Grand Slam ini, sekaligus menduduki posisi peringkat 1 dunia untuk kali pertama.
“Ini adalah sesuatu yang saya impikan sejak saya kecil, menjadi nomor 1 dunia! Jadi juara Grand Slam! Saya telah bekerja dengan sangat-sangat keras untuk menacapainya,” ujarnya saat upacara penyerahan trofi.
Dia menambahkan: “Saya baru berusia 19 tahun, semua keputusan sulit ada pada orang tua saya dan juga tim saya. Ini adalah sesuatu yang sangat spesial bagi saya.”
Sosok Penting di Balik Kesuksesan Karier Alcaraz
Di balik kesuksesan Alcaraz, ada Juan Carlos Ferrero. Mantan petenis nomor 1 dunia ini, menjadi pelatih pemain muda Spanyol itu. Ferrero mengungkapkan, dirinya langsung bisa mengenali bakat “eksplosif” dalam diri Alcaraz. Namun, mereka harus bekerja keras dalam meningkatkan sisi fisik permainannya.
“Dia tiba di akademi ketika usianya 15 tahun, dia seperti spaghetti, sangat kurus,” kata Ferrero.
“Kami melihat bahwa, Alcaraz memiliki tangan yang sangat cocok, tapi tidak ada otot sama sekali, tidak di belakang, tidak di kaki.”
Hal ini membuat akademi tempatnya bergabung, harus bekerja keras mengembangkan potensinya tersebut. “Tapi jelas, bahwa kami melihat sesuatu yang sangat istimewa ada pada dirinya.”
Saat atlet asuhannya bertanding di US Open 2022, Ferrero mengatakan: “Dia (Alcaraz) memiliki cara sendiri dalam berhubungan dengan orang-orang. Itu benar-benar magnetis.”
Menurut sang pelatih, Carlos Alcaraz, mampu memberikan segalanya untuk bisa bermain dengan intensitas dan kecepatan tembaknya. Petenis muda Spanyol ini juga mampu melakukan banyak hal.
Biodata Carlos Alcaraz
Nama Lengkap : Carlos Alcaraz Garfia
Tempat/Tanggal Lahir : El Palmar, Murcia, Spain, 5 Mei 2003
Tinggi : 183 cm (6 ft 0 in)
Menjadi Professional : Sejak 2018
Kekuatan Tangan : Tangan kanan (backhand dua tangan)
Peringkat Tertinggi : 1 (12 September 2022)
Peringkat Sekarang : 1 (12 September 2022)
Prestasi ATP Carlos Alcaraz :
- ATP 250
- Kroasia Open 2021
- ATP 500
- Rio Open 2021
- Barcelona Open 2022
- ATP Tour Masters 1000
- Miami Open 2022
- Madrid Open 2022
- Indian Wells Masters 2023
- Madrid Open 2023
Prestasi Grand Slam Carlos Alcaraz
- US Open 2022
- Wimbledon 2023
- French Open 2024.
(adm/mir)
Lainnya :