iMSPORT.TV – Nova Arianto ditunjuk oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, untuk memimpin timnas U16 Indonesia. Nova mengawali karirnya sebagai asisten pelatih sepak bola bahkan saat dirinya masih aktif sebagai pemain di klub PBR pada tahun 2013.
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia Nova Arianto mengatakan, Shin Tae Yong jangan pernah menangis, meski Tim Garuda Muda gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024. Gagalnya Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024, setelah tunduk 0-1 dari Guinea, di playoff yang digelar di Paris, pada Mei lalu. Usai pertandingan, Nova Arianto mengatakan, seluruh staf pelatih dan pemain merasakan kesedihan, karena Indonesia gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024. Namun, Nova secara khusus mengatakan bahwa, Shin Tae Yong tidak perlu sampai menangis.
Setelah gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Nova Arianto pamit tak bisa menemani Shin Tae Yong, sebab dia harus menemani anak buahnya di Timnas Indonesia U-16 dalam persiapan menuju Piala AFF U-16 2024, pada 21 Juni – 4 Juli, di Solo, Jawa Tengah.
Ternyata, pelatih timnas Indonesia U-16, Nova Arianto berhasil menyerap ilmu dari Shin Tae-yong dan menerapkannya kepada anak-anak asuhnya di Piala AFF U-16 2024. Timnas Indonesia U-16, berhasil meraih hasil positif di Piala AFF U-16 2024.
Kemenangan di turnamen ASEAN Boys Champiionships 2024 ( Piala AFF U-16 2024) langsung menjadi sorotan. Keberhasilan Nova Arianto membawa kemenangan perdana bagi timnas Indonesia U-16.
Bek legenda timnas Indonesia itu dinilai berhasil menyerap ilmu dari Shin Tae-yong, selama kurang lebih 4 tahun menjadi asisten pelatih, membantu Shin Tae-yong di berbagai turnamen besar.
“Salut Coach Nova, ilmunya Shin Tae-yong diserap semua,” tutur fans Garuda.
“Nova ini pintar banget, ilmu STY masuk semua dari segi permainan, nggak long ball,” tutur fans.
Perjalanan Nova Arianto dari Asisten Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas U-16
“Terima kasih kepada pemain yang bermain apik pada laga ini. Memang laga perdana ini tidak mudah, apalagi tim lawan bermain bagus dan kita sulit menembus pertahanan mereka hingga gol pertama tercipta,” kata Nova Arianto.
Regenerasi pelatih menjadi bagian yang tak bisa dihindarkan dalam dunia sepak bola. Persatuan Sepek Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjuk Nova Arianto sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-16.
Nova akhirnya ramai diperbincangkan di dunia maya, pasca dirinya ditunjuk langsung oleh Indra Sjafri menjadi pelatih kepala. Banyak yang penasaran dengan perjalanan karir mantan pemain klub Pelita Bandung Raya (PBR) dalam dunia pelatih sepak bola tanah air.
Pria beragama kelahiran Semarang ini merupakan seorang pemain sepak bola yang lama bermain untuk Persebaya, sebelum hijrah ke Persib Bandung. Nova, seorang bek yang tangguh dan merupakan bek dengan benteng pertahanan yang kuat untuk ditembus lawan.
Dia kerap mencetak gol, karena sering ikut maju ke kotak penalti lawan, untuk membantu serangan ketika timnya mendapat tendangan pojok. Vava, panggilan Nova, dijuluki Nova “suster ngesot” Arianto, karena jika dia mencetak gol, dirayakannya dengan gaya ngesot-ngesot di lapangan seperti layaknya suster ngesot.
Vava adalah anak dari pasangan Sartono Anwar dan Tan Djiet Nio. Sartono Anwar adalah pelatih terkenal yang mengantar PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama 1987, juga salah satu pelatih nasional pada 1980-an hingga awal ’90-an. Sartono Anwar juga pernah melatih UMS Jakarta (Galatama), BPD Jateng (Galatama), Assyabaab Salim Group, Petrokimia Putra, Arseto Solo, Putra Samarinda, Persibo Bojonegoro memimpin Persisam Putra Samarinda.
Setelah ISL 2012-2013 berakhir, jadi tahun akhir Nova sebagai pemain sepak bola Profesional. Pada November 2013, Nova direkrut menjadi asisten Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR).
Wawasan dan kepemimpinannya dalam dunia sepak bola mulai terlihat, meski dia berperan ganda, sebagai pemain sekaligus sebagai asisten pelatih. Setelah pensiun sebagai pemain, Nova melanjutkan karirnya mengelola tim sepak bola di klub Madiun Putra (2016).
Enam bulan berada di klub asal Jawa Timur tersebut, Nova melanjutkan perjalanan karirnya ke klub Lampung Sakti (2017). Di klub ini, Nova tidak cuma jadi pelatih, tapi juga menjabat sebagai Direktur Olahraga Lampung Sakti, mulai Agustus sampai Desember 2018.
Setelah itu, pelatih berpostur badan 185 centimeter tersebut, melabuhkan diri sebagai asisten pelatih di klub Bhayangkara FC, tepatnya pada Juli hingga Oktober 2019. Di klub ini, ia terlibat secara langsung dalam menangani aspek-aspek teknis dan taktis dalam tim, mendukung pelatih utama dan berkontribusi dalam pembinaan para pemain.
Pelatih berkepala plontos ini kemudian dipercaya menjadi asisten pelatih Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia, kemudian terlibat dalam berbagai kegiatan yang melibatkan Timnas Indonesia, baik di tingkat senior, U-23 maupun U-19. Dia dikenal keras mendidik anak-anak asuhnya dalam sesi latihan.
Selama empat tahun ia menjalani karirnya sebagai asisten pelatih Shin Tae-Yong, membuatnya dapat banyak pengalaman dan pengetahuan yang mendalam tentang strategi dan manajemen timnas. Kini, Nova kini dipercaya pelatih kepala Timnas Indonesia U-16.
Karir Pelatih Nova Arianto:
- 1997-1998 : Arseto Solo
- 1998-1999 : PSIS Semarang
- 1999-2000 : Persebaya Surabaya
- 2000-2001 : PSS Seleman (pinjaman)
- 2002-2006 : Persebaya Surabaya
- 2007-2010 : Persib Bandung
- 2011-Sekarang : Sriwijaya FC
Karir Timnas:
- 2008-Sekarang : Indonesia.
(adm/mir)
Lainnya :