iMSPORT.TV – Tim Indonesia Equestrian Archery (IEA) memborong 9 medali pada kompetisi panahan berkuda bertajuk International Masangmuye Championships 2024 dilaksanakan di Daegaya Horse Riding Center, Korea Selatan, pada 25-27 Oktober 2024.
Tim panahan berkuda Indonesia berhasil memboyong sembilan medali, yakni empat medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu.
Kompetisi International Masangmuye Championships 2024 diikuti 49 atlet dari 9 negara diantaranya, (Korea Selatan, Indonesia, Amerika Serikat, Mongolia, Turkiye, Taiwan, Malaysia, Jepang dan Australia).
Pada kejuaraan panahan berkuda tersebut, tim Merah-Putih tampil impresif, dengan menguasai 3 kategori kompetisi, Bosa, Raid 234, dan Masahe.
Ketua Tim Indonesia yang juga Pembina IEA Marlius Ardianto mengatakan prestasi tim Indonesia kali ini sekaligus mempertahankan catatan prestasi Indonesia pada edisi Equestrian Archery 2023. Namun, kali ini prestasi Indonesia meningkat dengan dominasi emas dan perak lebih banyak.
- Timnas Dragon Boat Indonesia Raih 2 Medali di IDBF World Cup 2024
- Murid Marc Marquez, Pecahkan Rekor Valentino Rossi
Indonesia Equestrian Archery borong Medali di Masangmuye Championships 2024
Tim Indonesia Equestrian Archery (panahan berkuda Indonesia) di International Masangmuye Championships 2024 :
(Junior)
1. Rayyan Abdulkarim
2. Dzaakir Alhanif
(Senior)
3. Daim Muflih
4. M Fadli
5. Azwariansyah.
Atlet berkuda junior Rayyan Abdulkarim dan Dzaakir Alhanif yang turun dikelompok usia 13 tahun, berhasil tampil brilian. Rayyan Abdulkarim sukses dengan dua medali emas dan satu medali perak, sedangkan Dzaakir Alhanif mengikuti jejak rekannya dengan meraih satu emas dan dua perak.
Rayyan dan Dzaakir mendominasi kompetisi dengan kuat, mengungguli tim tuan rumah Korea Selatan dan Mongolia yang selama ini menjadi tim kuat.
Pada Tim senior, Muhammad Fadli sukses meraih medali emas kategori Raid 234. Disusul Daim Muflih Muafa yang meraih satu perak di kategori masahe dan satu perunggu kategori Bosa.
“Khusus persiapan ke Korea ini, kami melakukan latihan selama dua pekan di Wening Academy. Sejauh ini Wening Academy sukses melahirkan banyak juara di kompetisi internasional. Rayyan Abdulkarim contohnya, mengalami percepatan level secara teknik dan mental,” ujar Ketua Tim Indonesia yang juga Pembina IEA Marlius Ardianto.
(mir/adm)
Berita Olahraga Lainnya :