iMSPORT.TV – Pasangan Ganda Putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Final ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
Bertanding melawan duet China, Chen Qing Chen/ Jia Yi Fan, Minggu 27/8 malam, Apri/Fadia harus takluk 16-21/12-21 dalam pertandingan yang berlangsung di Royal Arena, Copenhagen, Denmark.
Meski belum berhasil menjadi juara, Prifad mengaku bersyukur bisa bermain sampai final dan menyamai catatan milik Finarsih/Lili Tampi sebagai ganda putri Indonesia yang bermain di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Kala itu Finarsih/Lili melakukannya di 1995.
“Bersyukur dapat medali perak. Sudah lama sektor ganda putri tidak mendapat medali. Prestasi ini membuat ganda putri pelatnas membuat sejarah. Senior-senior yang dulu sudah berjuang, juga saya ucapkan terima kasih,” ujar Apriyani
“Prestasi ini saya persembahkan kepada kakak-adik, keluarga, teman-teman tersayang, pelatih Koh Eng Hian, Kak Rionny, dan PBSI,” lanjutnya
Baca Juga: Bulutangkis Borong Penghargaan SIWO PWI
Sementara itu, Eng Hian selaku pelatih ganda putri Indonesia mengatakan bahwa permainan yang ditunjukan pasangan Apriyani/Fadia dalam Kejuaraan Dunia ini mengalami peningkatan. Ia berharap kedepannya bisa konsisten menjaga penampilan mereka.
“Kini di Kejuaraan Dunia 2023, kejuaraan yang begitu penting, mereka bisa kembali ke performa terbaik. Memang belum bisa juara, tetapi menjadi finalis kejuaraan dunia itu tetap pantas diapresiasi. Apa yang diraih Apri / Fadia di Kopenhagen tetaplah sebuah prestasi yang layak saya hargai,” kata Eng Hian
“Pertandingan final kejuaraan dunia kali ini harus menjadi pembelajaran mereka ke depan. Bagaimana mereka berdua harus bisa me-manage ekspektasi dan tetap harus meningkatkan dan membenahi kekurangan yang terjadi di pertandingan final,” terusnya
Disisi lain, sang lawan Chen/Yifan berhasil menjadi ganda putri pertama di dunia yang mampu meraih empat medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Selain itu, mereka merupakan duet ganda putri pertama yang berhasil menjadi juara dunia tiga kali beruntun.
Sumber: Sindo dan Tempo
Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Roundnet Asia Yang Pertama