Mitos Seputar Olahraga yang Tak Perlu Dipercaya Lagi

Mitos Seputar Olahraga yang Tak Perlu Dipercaya Lagi - iMSPORT.TV

iMSPORT.TV – Olahraga Tak hanya bikin tubuh sehat dan bugar, tapi bila dilakukan secara rutin, berolahraga bisa membuat suasana hati membaik. Sayangnya, masih banyak mitos menyesatkan tentang olahraga, beredar di masyarakat.

Ada berbagai manfaat olahraga yang bisa dirasakan, mulai dari menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung dan paru, membentuk otot, hingga menjaga kesehatan mental.

Ada mitos yang menyebut terlalu rajin berolahraga bisa meningkatkan risiko cedera atau tidak menyehatkan untuk tubuh. Nah, agar tidak salah kaprah, perlu diketahui fakta dari beberapa informasi olahraga yang keliru seperti berikut ini.

9 Mitos Seputar Olahraga yang Tidak Perlu Anda Percayai Lagi

1. Olahraga harus banyak berkeringat
Salah satu mitos olahraga yang masih banyak orang percayai adalah, anggapan bahwa semakin banyak keringat saat berolahraga, berarti olahraga makin efektif dan berat badan akan turun makin banyak.

Faktanya, ini hanya mitos. Ada banyak faktor yang memengaruhi seberapa banyak Kita berkeringat saat olahraga, seperti suhu udara atau kelembapan. Tubuh tiap orang memang berbeda, sehingga bisa saja mendapatkan manfaat olahraga seperti penurunan berat badan, tanpa banyak keringat.

10 Mitos tentang Olahraga yang Sebaiknya Tidak Dipercaya - Health  Liputan6.com

2. Makin lama berolahraga, semakin baik
Mitos : olahraga dengan durasi lebih lama, lebih baik adalah tidaklah benar.
Fakta : durasi olahraga yang lama, tidak menjamin bisa mendapatkan manfaat.

Mitos Seputar Olahraga yang Tak Perlu Dipercaya Lagi

Seperti dikutip dari WHO, seseorang harus melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang hingga berat minimal 30 menit selama lima hari per minggu.

Aktivitas fisik ini efektif untuk meningkatkan kebugaran dan membantu menurunkan berat badan.
Selain itu, konsistensi dalam berolahraga berperan penting bagi seseorang untuk mendapatkan manfaat olahraga secara optimal.

Here are the Most Common Causes for Sports Injuries

3. Bersakit-sakit dahulu, senang-senang kemudian
Mitos : Rasa sakit setelah berolahraga dipercaya sebagai pertanda bahwa, olahraga yang dilakukan berhasil.
Fakta : olahraga yang ideal dan berkualitas justru tidak membuat Kita menderita setelah melakukannya.

Walaupun rasa sakit setelah olahraga umum terjadi, kondisi ini biasanya tidak menetap dan akan berangsur pulih dengan cepat.

Sering kali, mitos olahraga ini merupakan peringatan cedera, karena bisa menandakan Kita melakukan olahraga berlebihan. Itulah sebabnya, tak perlu melakukan olahraga ekstrem sampai tubuh terasa nyeri. Kita sudah mendapatkan banyak manfaat, meski hanya olahraga jalan kaki selama 30 menit.

The Major Differences Between Sit-Ups and Crunches

4. Rajin sit-up agar perut rata
Banyak yang percaya melakukan gerakan sit up, efektif untuk mengecilkan perut buncit. Padahal, efek pembakaran lemak perut melalui gerakan olahraga ini tidaklah terlalu besar.

Sit-up sebetulnya olahraga yang bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan massa otot agar lebih kuat, sehingga melakukan sit-up tidak cukup efektif untuk menghilangkan lemak perut.

Untuk membakar lemak di perut, Kita perlu melakukan olahraga kardio seperti berlari, lompat tali, atau bermain basket dengan intensitas tinggi selama 45 – 60 menit. Atau bisa juga memadukannya dengan berbagai gerakan senam perut, seperti side plank, swing kettle pose, atau cross crunch.

5 Common Sports Injuries: Prevention Tips to Avoid Each One

5. Olahraga lari tidak baik untuk lutut.
Mitos : berlari bisa menyebabkan cedera lutut.
Hal ini didasari karena aktivitas lari memberikan memberikan tekanan berlebih pada kaki, sehingga bisa menyebabkan cedera lutut.
Fakta : mitos berlari ini tidaklah benar.
Sebuah studi dalam jurnal Human Movement Science meneliti sejumlah studi dan menemukan bahwa, olahraga lari justru bisa meningkatkan massa otot kaki dan kepadatan tulang.

Selama kondisi lutut normal dan berat badan ideal, berlari tidak akan memberikan dampak buruk pada lutut. Selain itu, melakukan latihan kekuatan (strength training) penting bagi pelari, guna meningkatkan kekuatan otot serta fleksibilitas, yang bisa menurunkan risiko cedera.

5 Common Sports Injuries: Their Prevention and Treatment – Eco Sports

6. Pagi hari adalah waktu ideal berolahraga
Mitos : olahraga dilakukan pagi hari, merupakan waktu terbaik berolahraga.
Olahraga di pagi hari diyakini bisa meningkatkan metabolisme. Selain itu, bisa mendapatkan lebih banyak udara segar.

Fakta ; tidak ada waktu tepat untuk berolahraga.
American Heart Association bahkan menjelaskan bahwa kunci untuk mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik adalah melakukannya secara konsisten.

Bagi yang tidak terbiasa bangun pagi, bisa memilih berolahraga pada siang atau sore hari. Bila olahraga malam justru membuat kesulitan tidur, alihkan sesi ini lebih awal dari jadwal sebelumnya.

(adm/mir)

Berita Olahraga Lainnya :