iMSPORT.TV – Heru Purwanto ‘Hero TIto’, mantan juara nasional kelas bulu 57,1 kg (2012, 2013), kelas ringan junior 58,9 kg (2016, 2017), catatan 45 duel, dengan 27 kemenangan (11 KO), 16 kalah (6 KO), dan dua kali seri, meninggal dunia pada Kamis, 3 Maret 2022.
Kepergian Hero Tito, jadi duka bagi dunia tinju Indonesia. Ia terkapar KO usai menerima upper cut kanan, saat James Mokoginta menghantam rahangnya, ia jatuh terjengkang. Kepala bagian belakang Hero terbentur ke kanvas.
Tito segera dilarikan ke RS Mitra Keluarga, usai tak sadarkan diri sejak melakoni laga vs James Mokoginta pada pertarungan Holywings Sport Shows (27 Feb) di Hollywings Club, SCBD, Jakarta.
Selamat Jalan Sang Kampiun Hero Tito
Kampiun World Profesional Boxing Federation International 2016 ini, dikenal memiliki frekuensi duel yang berlebih. Rencananya Tito akan naik ring di Toowoomba, Brisbane, Australia pada 12 Maret 2022.
“Sudah saya ingatkan Heru untuk tidak bertanding, untuk menghadapi pertandingan di Brisbane. Tapi dia bergeming. Aalasannya sedang perlu biaya untuk membangun rumah,” ujar Rosa Kusuma, penata tandingnya di Brisbane. VOI.id.
Veteran juara kelas ringan 66 kg David Koswara berpendapat, pangkal dari tragedi ini disebabkan kelemahan pengawasan pertinjuan profesional Indonesia saat ini. Makin tidak terkontrol.
“Dibubarkannya Badan Olahraga Profesional Indonesia (2020) membuat tinju kita makin berantakan. Misalnya soal kewajiban memeriksa buku hitam. Padahal itu SIM-nya petinju,” ujarnya.
Kecenderungan petinju professional, pasti akan mengiyakan kalau ditawari bertanding, namanya juga cari uang. Sering tidak memikirkan kesehatannya karena memang sudah terbiasa pukul-pukulan.
Selamat jalan Sang Hero…!
(amr)
Baca :
