Sheikha Asma Bagi Cerita Menarik Sebagai Pendaki Wanita

Sheikha Asma Bagi Cerita Menarik Sebagai Pendaki Wanita

iMSPORT.TV – Pendaki wanita Sheikha Asma Al-Thani, membagikan cerita menarik sebagai seorang pendaki gunung. Senin lalu, Sheikha berkesempatan bertemu dengan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari, dan membagikan pengalaman mereka saat menyelesaikan ekspedisi pendakian Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua.

Saya berterima kasih dan merasa terhormat untuk menyambut Sheikha di sini. Perjalanan kemarin tidak mudah, karena akses dan perizinannya. Namun, yang terpenting saat ini adalah kita sehat dan bangga bahwa Sheikha benar-benar menyelesaikan ekspedisinya,” kata Raja Sapta Oktohari, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Ekspedisi tersebut merupakan misi dari Sheikha sebagai wanita Arab pertama yang meraih gelar Explorers Grand Slam. Explorers Grand Slam merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berhasil menyelesaikan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di dunia (Seven Summit) yaitu, Everest, Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Elbrus, Vinson, dan Puncak Jaya, serta mencapai Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Sheikha Asma Bagi Cerita Menarik Sebagai Pendaki Wanita - iMSPORT.TV

Sangat terhormat bisa menjadi perempuan Arab pertama dan orang Qatar pertama yang meraih Explorers Grand Slam ini,” kata Sheikha.

Motivasi utama saya adalah untuk menginspirasi generasi muda, mengetahui sampai mana batas kekuatan kita, bertemu orang-orang baru, dan belajar dari mereka,” ujarnya menambahkan.

Mengenai ekspedisinya yang ditemani oleh Okto dan tim dalam pendakian Puncak Jaya, Sheikha mengungkapkan perjalanan berlangsung dengan menyenangkan, meskipun ada beberapa hal yang sangat menantang untuknya.

Sheikha Asma Bagi Cerita Menarik Sebagai Pendaki Wanita

Semua gunung dan ekspedisi memiliki tantangannya masing-masing. Saya sangat menikmati perjalanan saya di Puncak Jaya. Saya bersemangat dan tidak diselimuti rasa takut. Ini adalah pendakian yang lama sudah saya tunggu, sehingga saya sangat bersyukur bisa melakukannya,” ungkap Sheikha.

Saya sendiri memiliki ketakutan untuk berdiri di ujung dan melihat ke bawah. Jadi saya mempersiapkan mental dan fisik untuk melewati jembatan tali yang ada di perjalanan Puncak Jaya tersebut untuk memanjat dan turun lagi. Saya tidak menyangka bisa melewati tantangan itu,” ujarnya.

Sheikha Asma Bagi Cerita Menarik Sebagai Pendaki Wanita - iMSPORT.TV
Sheikha menilai, saat ini jumlah pendaki wanita sudah terbilang bertambah cukup banyak. Pada ekspedisi terakhirnya mendaki Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua, Sheikha mengatakan didominasi oleh pendaki wanita.

Saat saya mendaki Puncak Jaya, lebih banyak pendaki wanita daripada pria. Jika bicara soal tantangan bagi pendaki wanita, saya rasa itu tergantung dari karakteristik dari gunung yang mereka daki,” kata Sheikha kepada ANTARA di Jakarta beberapa hari lalu.

Namun, yang saya lihat, (para pendaki) wanita mampu membuat jalan untuk mereka sendiri (saat melakukan ekspedisi). Mereka mampu meraih pencapaian pribadi bahkan memecahkan untuk mereka sendiri terlebih dahulu, dan itu sangat luar biasa,” ujarnya menambahkan.

Para pendaki bisa belajar dan mengenal diri mereka sendiri di sepanjang perjalanan, mendobrak tantangan yang berada di depan mereka, melihat bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dilalui,” cerita Sheikha.

Lebih lanjut, Sheikha mengatakan meskipun ia sudah berhasil menyelesaikan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di duni, tapi ia masih ingin melakukan lebih.

Tujuan utama saya adalah untuk menginspirasi generasi muda. Saya ingin mereka tahu kalau mimpi itu bisa menjadi nyata dengan determinasi dan keyakinan yang kuat, serta pantang menyerah,” kata Sheikha.

Meskipun sudah membawa pulang gelar bergengsi bagi para penjelajah dunia tersebut, Sheikha mengaku masih ingin berpetualang dan mendaki lebih banyak gunung di dunia.

Walaupun saya sudah mendaki Seven Summit, saya masih ingin menjelajahi lebih banyak gunung lagi. Saya ingin memberikan inspirasi, terutama bagi para pendaki wanita, bahwa tidak ada mimpi yang tidak mungkin tidak bisa digapai,” ujar Sheikha yang juga Direktur Pemasaran dan Komunikasi Komite Olimpiade (NOC) Qatar

(adm/mir)

Berita Olahraga Lainnya :