
iMSPORT.TV – NOC Indonesia mengusulkan kepada pemerintah agar dapat memberikan kebijakan karantina terhadap pelaku olahraga yang datang dari luar negeri. Kebijakan tersebut dirasa perlu karena keterbatasan akses latihan selama karantina panjang memengaruhi stamina dan peforma para atlet.
“NOC Indonesia melihat masa karantina sangat berdampak terhadap kebugaran atlet. Kami menerima masukan dari national federation yang sempat menjalani karantina, akses mereka terbatas dan tidak bisa berlatih optimal.” Kata Okto
“Selain tidak boleh keluar kamar, belum tentu di hotel karantina punya fasilitas latihan,”lanjutnya.
NOC Indonesia merasa para pelaku olahraga memerlukan karantina dengan sistem yang berbeda, seperti bubble atau gelembung. Sistem ini biasa digunakan di sektor olahraga, seperti rangkaian Indonesia Badminton Festival di Bali juga dapat diadopsi di Indonesia.
Usulan ini juga telah disampaikan NOC Indonesia kepada Menpora Zainudin Amali secara resmi melalui surat bernomor 1.12.3/NOC-INA/PRE/2022 yang ditandatangani Okto pada 12 Januari tentang tindak biosecurity pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia pada penyelenggaraan event olahraga Internasional di Indonesia serta keikutsertaan atlet-atlet Indonesia di setiap event olahraga Internasional.
“Kami sampaikan kepada Menpora untuk adanya diskresi. Mereka tetap karantina, tetapi mungkin dengan sistem bubble. Jadi atlet yang baru pulang dari pertandingan di luar negeri mereka bisa berlatih untuk menjaga kebugarannya karena tidak mungkin atlet tidak latihan berhari-hari,” ujar Okto.
“Diskresi karantina juga dibutuhkan pelaku olahraga yang terlibat di event internasional, baik atlet, pelatih, official. Baik secara persiapan, maupun ketika games times. Kondisi tersebut juga memerlukan diskresi. Alhamdullilah Menpora menyambut baik usulan kami.”
Tahun ini Indonesia memiliki agenda olahraga padat, seperti Piala Davis, MotoGP, IESF 14th Esports World Championships, salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing, dan turnamen bulu tangkis seperti Indonesia Master dan Indonesia Open.
Sedangkan untuk multi event ada, SEA Games Hanoi (12-23 Mei), Children of Asia (27 Juli-8 Agustus), Islamic Solidarity Games Konya (9-18 Agustus), Asian Games Hangzhou (10-25 September), serta Asian Youth Games Shantou (20-28 Desember). Ada pula rencana Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022 serta ANOC World Beach Games 2023.
Menpora Zainudin Amali menerima usulan NOC. Kemenpora, katanya, dalam waktu dekat akan berencana memfasilitasi pertemuan NOC Indonesia dengan BNPB dan Kementerian Kesehatan untuk mendiskusikan masalah tersebut.
(dfd)
“Kami mengerti apa yang disampaikan NOC Indonesia. Kami akan mengatur pertemuan untuk membicarakan hal ini lebih lanjut,” kata Menpora Zainudin.
Baca Juga:
Cristiano Ronaldo Raih Penghargaan Spesial di FIFA The Best 2021