iMSPORT.TV – Petenis Tunisia, Ons Jabeur berhasil meraih gelar pertamanya musim 2023, usai berhasil menghentikan langkah sang juara bertahan asal Swiss Belinda Bencic 7-6, 6-4 di final Charleston 2023.
Bagi Ons Jabeur gelar ini menjadi yang keempat sepanjang kariernya, dan menjadi yang kedua di turnamen clay-court. Ia menjadi petenis putri terbanyak yang memenangkan laga di turnamen clay-court dengan 32 pertandingan.
Runner-up Wimbledon 2022 itu bahkan menang lebih banyak dibanding Iga Swiatek, yang merupaka petenis peringkat 1 dunia pada periode tersebut.
“Saya selalu ingin memenangkan turnamen ini untuk waktu yang cukup lama,” seru Jabeur. “Orang-orang di di Charleston begitu mengagumkan, dan ini awal yang cukup baik di musim clay-court.”
“Saya sangat senang untuk pergi ke Paris dan merayakannya bersama keluarga saya dan keponakan kecil saya yang baru lahir tiga pekan lalu. Ini adalah hadiahnya. Ia tidak mengetahuinya, tetapi ini hadiahnya.”
Kalahkan Juara Olimpiade, Ons Jabeur Juara Carleston Open 2023
Juara Olimpiade Tokyo ‘Belinda Bencic’ sempat membuka keunggulan di set pertama (5-3), hingga akhirnya nerhasil disamakan Jabeur. Forehand winner memberinya peluang break point pertama pada pertandingan tersebut sebelum menyamakan kedudukan 5-5.
“Saya bereaksi dengan sangat cepat. Saya melihat bolanya mendatangi saya, sehingga saya berpikir, ‘Baiklah, saya hanya akan memberinya satu bola lagi untuk bermain dan kita lihat’. Saya terkejut bahwa ia tidak mengantisipasi pukulan itu, karena di sana biasanya saya memainkan pukulan saya,” jelas Jabeur.
“Tetapi saya pikir saya cukup beruntung dengan pukulan itu, yang tentu mengagumkan dan itu sedikit mengubah set pertama, pastinya”.
Unggul 6-5, petenis unggulan kedua harus melihat lima set point menghilang sebelum Bencic memaksakan babak tiebreak. Petenis unggulan keempat bahkan unggul dengan 6/4 sebelum petenis unggulan kedua membalikkan keadaan dan memenangkan set pertama setelah 62 menit.
Jabeur sukses mempertahankan momentum di set kedua dengan menyambar keunggulan 4-1. Bencic bermain dengan baik demi mempertahankan tekanan terhadap petenis berkebangsaan Tunisia hingga ia bisa mengejar dengan kedudukan 5-4.
Namun, petenis berkebangsaan Tunisia menjawabnya dengan tenang ketika mengamankan tiga peluang break point sebelum mengkonversi peluang match point kedua demi menjadi juara Charleston Open.
(mir)
Baca :