iMSPORT.TV – Tim Celebral Palsy (CP) Football Indonesia gagal mempersembahkan medali emas setelah di partai puncak ASEAN Para Games XII Kamboja, kalah adu penalti dari Malaysia 1-3 (1-1).
Atas hasil ini, Indonesia gagal memenuhi ambisinya meraih medali emas. Hasil dari APG Kamboja ini mengulang prestasi saat APG XI Solo. Kala itu, Indonesia juga kalah dalam adu penalti lawan Thailand.
Pertandingan seru tersaji di partai final cabang olahraga (cabor) Celebral Palsy ASEAN Para Games XII Kamboja, Kamis (8/6).
Bertanding di Olympic National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, laga Indonesia vs Malaysia berlangsung seru. Pada babak pertama, Indonesia mendominasi jalannya pertandingan babak pertama.
Dramatis, CP Football Indonesia Gagal Persembahkan Emas
Malaysia yang mengusung strategi “parkir bus” dengan menempatkan 5 pemain di sekitar kotak penalti, membuat lini serang Indonesia kesusahan menembus gawang Malaysia.
Lima menit awal, Indonesia mengurung pertahanan Malaysia yang mengusung strategi bertahan sejak menit awal.
Di bawah lima menit, Indonesia memiliki dua peluang emas mencetak gol. Sayangnya masih tipis di sisi kiri gawang Malaysia.
Harimau Malaya mulai mengancam pada menit ke-9. Tendangan keras gelandang Malaysia berhasil ditepis kiper Indonesia.
Menit ke-13, striker Malaysia bernomor punggung 10, Mohamad Sobri melepaskan tendangan keras yang berhasil ditepis kiper Indonesia.
Counter attack Malaysia membahayakan gawang Indonesia. Tinggal berhadapan dengan kiper, striker Malaysia gagal menembus gawang Indonesia yang dijaga Amin Rosyid.
Kapten Yahya Hernanda memiliki peluang emas pada menit ke-24 lewat tendangan keras, tapi membentur mistar gawang. Tak berselang Cahyana heading terarah yang berhasil ditepis kiper Malaysia, Ahmad Azizan.
Lain: ASEAN Para Games 2023 FINAL Para Badminton DAY 7
Memasuki babak kedua, Ammar Hudzaifah dan Mahdianur mendapat tekanan dari penyerang Malaysia, Mohamad Sobri. Beruntung, tendangan kerasnya masih di samping kiri gawang Indonesia.
Heading Cahyana pada menit ke-42 masih digagalkan mistar gawang Malaysia. Peluang itu bermula dari umpan matang Yahya Hernanda ke Cahyana yang bergerak dari sisi kiri pertahanan Malaysia.
Lagi, Yahya memiliki peluang emas pada menit ke-59. Tinggal berhadapan dengan kiper Malaysia, tendangan Yahya melambung tinggi di atas mistar gawang.
Skor 0-0 bertahan hingga waktu normal 2×30 menit. Laga Indonesia vs Malaysia berlanjut ke perpanjangan waktu.
Menit pertama perpanjangan waktu, kini belakang Indonesia lengah. Gawang Indonesia berhasil dibobol Mohamad Sobri pada masa perpanjangan waktu, tepatnya menit ke-61.
Unggul 1-0, Malaysia mulai bertahan total dengan menumpuk enam pemain di area pertahanan dan sesekali melakukan counter attack.
Diky Hendrawan membuyarkan kemenangan di depan Malaysia lewat golnya pada menit ke-70.
Skor 1-1 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang di babak tambahan waktu. Suasana tegang terlihat saat adu penalti. Dua penendang Malaysia berhasil memasukkan bola, sementara kapten tim Indonesia, Yahya Hernanda tendangannya berhasil ditepis Moh Sobri.
Yahya Muhaimi berhasil menunaikan tugasnya sebagai algojo tendangan penalti. Adapun dua penendang Malaysia berhasil menunaikan tugasnya. Skor akhir adu penalti 2-1 untuk Malaysia.
Lain: Indonesia Berhasil Selesaikan Misi Asean Para Games 2023
Pelatih CP Football Indonesia, Ahmad Anshar meminta maaf atas kegagalan meraih medali emas di Kamboja.
“Keberuntungan saja lawan Malaysia. Tiga kena mistar gawang. Anak-anak kurang sabar, inginnya langsung mau target, sementara bertahan samping terburu buru padahal waktu masih panjang,” kata Anshar Ahmad saat ditemui usai pertandingan.
Dia mengakui, Malaysia yang di fase penyisihan dihabisi Indonesia 1-5 tampil lepas saat di final. Strategi ultradefensif yang diperagakan Malaysia berbuah manis dengan medali emas.
“Malaysia main lepas, sementara anak-anak terbebani di laga final. Kita akui masalah mental juga berpengaruh saat adu penalti,” pungkas Anshar.
Peringkat ketiga diraih tim CP Football Thailand setelah menang 3-2 lawan Myanmar.
(fid)
Sumber: NPC Indonesia
Lain: Aldila Diantara Para Legenda Tenis Indonesia di Grand Slam